Berita Belitung Timur

Kasus Edit Foto Tanpa Busana di Beltim Masuk Tahap Penyidikan, Oknum Honorer Sudah Dipecat

Pemeriksaan alat bukti itu harus di Jakarta karena alat-alatnya sudah memadai. Hasil dari pemeriksaan itu nantinya akan menentukan apakah pidana

Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: khamelia
Bangka Pos
Foto hanya ilustrasi 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Kasus edit foto tanpa busana yang melibatkan beberapa siswa dan dilakukan oleh staf TU di sebuah SMA sudah masuk ke tahap penyidikan.

Kepala Reserse Kriminal Resor Belitung Timur, Ajun Komisaris Wawan Suryadinata bilang saat ini mereka sudah melakukan pengumpulan alat bukti dan keterangan korban.

"Dari bukti-bukti yang kami dapatkan akan kami teliti lagi dengan saksi ahli yaitu ahli informatika di Jakarta. Karena kasus ini kaitannya dengan aktivitas di dunia maya," kata Wawan, Kamis (3/8/2023).

Pemeriksaan alat bukti itu harus di Jakarta karena alat-alatnya sudah memadai. Hasil dari pemeriksaan itu nantinya akan menentukan apakah pidana ini bisa masuk ke pasal yang akan disangkakan.

"Semuanya masih terus berproses dan akan terus kami informasikan perkembangannya kepada media," kata Wawan yang sebelumnya menjabat Kasat Reskrim Bangka Tengah itu.

Sebelumnya diberitakan, seorang staf honor tata usaha di salah satu SMA di Damar dilaporkan melakukan tindakan asusila terhadap siswa di bawah umur di Belitung Timur. Dia mengedit foto siswa tersebut menjadi bugil tanpa busana.

Kepala sekolah ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia bilang kejadian itu ketahuan dari orang tua yang melapor kepada pihak sekolah.

"Iya betul kejadian tersebut. Yang bersangkutan adalah staf TU honor kami yaitu BU namun untuk korbannya bukan dari sekolah kami. Saya juga kaget ada berita tersebut," katanya kepada posbelitung.co, Selasa (18/7/2023).

Menindaklanjuti kabar itu, dia langsung mengambil tindakan tegas yaitu pemberhentian terhadap oknum tersebut. Karena menurutnya kelakuan tersebut sudah mencoreng nama baik sekolah.

"Kami sudah mendapatkan bukti-buktinya sehingga kami ambil langkah tegas langsung memberhentikan yang bersangkutan supaya ada efek jera," katanya.

Terkait adanya tindak lanjut hukum dan lainnya, dia bilang sudah bukan urusan sekolah lagi. Karena kejadian itu juga terjadi di luar sekolah dan bukan tanggungjawab sekolah.

"Tapi yang pasti kami langsung ambil langkah tegas. Hak dari terduga pelaku itu juga sudah kami bayarkan berupa honornya," katanya.

Dia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi korban lainnya. Karena menurutnya bisa merusak mental dan psikis dari siswa-siswa sekolah. (Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved