Berita Bangka Barat
Bupati Babar Sampaikan Hasil Audiensi Tertutup dengan Guru ASN Soal TPP, Bukan Pemotongan
Intinya ini bukan demo, jadi meluruskan ya. Jadi ibu-ibu ini audiensi dan ingin bertemu dengan bupati. Tentu kami membuka ...
Penulis: Riki Pratama | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bupati Bangka Barat, Markus, menegaskan bahwa kebijakan terkait Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukanlah pemotongan, melainkan penyesuaian. Hal itu disampaikannya usai audiensi bersama perwakilan guru ASN di ruang OR 1 Kantor Bupati Babar, Jumat (12/9/2025) sore.
Audiensi digelar tertutup dengan pengamanan ketat aparat kepolisian dan dihadiri puluhan guru ASN, mayoritas perempuan, yang mengenakan pakaian serba hitam. Dalam pertemuan selama dua jam itu, para guru menyampaikan keluhan terkait isu penyesuaian TPP.
Markus juga menjelaskan, kedatangan para guru, bukan untuk melakukan demo, tetapi berdialog terkait keluh kesahnya.
"Intinya ini bukan demo, jadi meluruskan ya. Jadi ibu-ibu ini audiensi dan ingin bertemu dengan bupati. Tentu kami membuka ruang dialog ini, para guru menjadi paham," kata Bupati Bangka Barat, Markus kepada Bangkapos.com, Jumat (12/9/2025) ditemui usai audiensi dengan guru.
"Selama ini mendengar berita-berita yang simpang siur. Harapan kami dengan bertemu, semua guru guru menerima dengan baik. Kita jelaskan dari awal. Kita mendengar keluhan guru-guru. Intinya mereka apa yang mereka pikirkan terjawab oleh kita semua," lanjutnya.
Markus, mengatakan, pemerintah daerah akan terus membuka ruang dialog dengan ASN, terkait kebijakan penyesuaian TPP.
"Ini kami tidak ada membuka jarak. Silakan berdialog, daripada main media, medsos, mohon maaf itu tidak akan menyelesaikan masalah. Dengan langsung bertemu inilah harus kita carikan solusi terbaik," katanya.
Dengan telah dijelaskan, terkait TPP, Markus meminta para guru membantunya menjelaskan ke teman-teman guru yang lain.
Bukan Pemotongan
Markus, mengatakan, Pemkab Bangka Barat, bukan melakukan pemotongan TPP. Tetapi melakukan penyesuaian, dan angkanya belum disampaikannya.
"Bukan pemotongan, inilah bahasa media kadang-kadang. Ini penyesuaian, saya bingung siapa menyebarkan isu 65 persen. Pak bupati kan belum memutuskan. Kita sekarang ini, kondisi Bangka Barat ini baik-baik saja. Jadi kita harus jaga kondusifitas, di daerah kita," kata Markus.
Selain itu, Markus juga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah dokter spesialis di RSUD membahas terkait TPP dan tidak ada dokter yang ingin mengundurkan diri.
"Seperti kemarin diisukan dokter spesialis mundur ternyata tidak. Tidak ada itu, buktinya kami bahas tidak ada, masalah pengunduran diri. Saya melihat waktu pertemuan tidak ada, masalah pengunduran diri, mereka hanya ingin ada perbaikan lah. Menunjang, kinerja mereka di rumah sakit," terangnya.
Sementara, Koordinator Lapangan Gerakan PNS untuk Keadilan, Fadli Kusuma, enggan berkomentar, usai audiensi dilakukan bersama bupati dan unsur Forkopimda di kantor bupati.
Ia mengatakan, apa yang disampaikan bupati itulah yang dikatakannya.
"Apa yang disampaikan bupati, itu yang disampaikan saya," kata Fadli bersuara di depan pintu keluar ruang OR 1 kantor bupati, sembari beranjak pergi. (Bangkapos.com/Riki Pratama)
Belasan Guru ASN Bangka Barat Berpakaian Hitam Temui Bupati Bahas TPP |
![]() |
---|
Resmi! Pemkab Bangka Barat Umumkan Ribuan Alokasi PPPK Paruh Waktu 2025 |
![]() |
---|
13 Kasus Narkoba dengan 17 Tersangka Berhasil Diungkap Polres Bangka Barat selama Tiga Bulan |
![]() |
---|
Kapolres Bangka Barat Dukung Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya Cabai dan Semangka di Desa Belo Laut |
![]() |
---|
Polres Bangka Barat Gelar Penjualan Beras Murah, 7 Ton Habis dalam Hitungan Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.