Jenazah Mahasiswa Korban Mutilasi Tiba

Redho Tri Agustian Akan Dimakamkan Hari Ini, Mahasiswa UMY Itu Dimutilasi saat Sedang Meneliti

Jenazah Redho Tri Agustian direncanakan akan dimakamkan pada hari ini di Pangkalpinang. Ia adalah korban mutiliasi

|
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: fitriadi
Instagram/ Redho Tri Agustian
Unggahan Terakhir Redho Tri Agustian Mahasiswa Asal Pangkalpinang Diduga Korban Mutilasi, Banjir Doa 

"Jadi memang sedang meneliti orang harus mencari informasi, mungkin masuk to ke kelompok kayak gitu itu," papar Prof Dr Achmad Nurmandi, Kamis (27/6/2023), dikutip dari Kompas.com.

Kelompok yang diteliti korban tidak hanya LGBT, namun juga diduga merupakan kelompok radikal yang ada di Yogyakarta.

Penelitian tersebut sudah berjalan selama 3 bulan.

"Ya indikasinya seperti itu lho kalau misalnya dia itu LGBT ndak mungkin."

"Nggak sejajar kok itu kan pengangguran kabeh sik pelaku. Kalau LGBT itu kan sejajar mahasiswa dengan mahasiswa," bebernya.

Prof Dr Achmad Nurmandi juga menegaskan bahwa korban tidak memiliki penyimpangan seksual dan masuk kelompok LGBT.

"Kita mencari informasi apa yang dialakukan termasuk riset. Kita kan sedang cari, mendalami toh dia sudah masuk keberapa informan segala macam. Karena laptopnya masih di Polda DIY, kita belum tahu," tandasnya.

Korban Mutilasi di Sleman Merupakan Mahasiswa Berprestasi

Kasus pembunuhan yang disertai mutilasi terhadap korban R (20) menjadi perhatian dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Selain pihak keluarga, UMY saat ini juga tengah menunggu hasil pemeriksaan DNA oleh kepolisian.  

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke kepolisian, termasuk dalam hal tes DNA.  

“Kami tetap akan menunggu hasil tes DNA dari kepolisian. Karena DNA itu jelas, kepastian valid apakah betul hubungan darah korban dengan pihak keluarga,” ujarnya di hadapan wartawan, Senin (24/7/2023).

Secara pribadi, Gunawan sendiri masih tidak menyangka bahwa korban adalah mahasiswa UMY.

Pasalnya, korban dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan bersosialisasi dengan baik di kampus.

“Kita sering merasa sedih, karena korban perilakunya baik. Kita sudah mengumpulkan teman-temannya satu organisasi kemahasiswaan, mereka mengatakan tidak ada yang aneh."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved