Berita Pangkalpinang
Sumber Ungkap Ada Indikasi Praktik Nakal di SPBU, Mobil Pengerit Pakai Barcode Lebih Dari Satu
Kabar kabarnya ada yang pakai barcode dua sampai tiga. Khususnya mobol mobil kecil itu, sekali isi mereka bisa sampai 60
Penulis: Antoni Ramli | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Ada indikasi dugaan praktik nakal yang dijalankan para pengerit di SPBU Kampak, Kecamatan Gerunggang kota Pangkalpinang.
Di mana pengerit khususnya, yang menggunakan kendaraan kecil diduga menggunakan barcode ganda.
Bahkan di sejumlah SPBU lainnya, ada istilah beli lapak bagi jika ingin memperoleh solar dengan cara mudah.
"Kabar kabarnya ada yang pakai barcode dua sampai tiga. Khususnya mobol mobil kecil itu, sekali isi mereka bisa sampai 60 sampai 80 liter. Padahal kalau secara aturan jatah mereka cuka 20 liter. Di SPBU lain ada juga yang isitilah beli lapak," kata salah satu sopir truk yang minta identitasnya disamarkan.
Sumber tersebut menilai, program Full Cycle Program Subsidi Tepat aplikasi QR code rentan penyalahgunaan.
Bahkan hampir sama dengan program Fuel Card.
Di mana, para pengerit masih leluasa menggunakan barcode ganda.
"Saya pikir program QR code yang baru ini juga masih rentan disalahgunakan. Karena informasi yang kami terima banyak yang pinjem barcode orang. Kalau tidak percaya silahkan cek," kata sumber yang sudah mengantri sejak pagi tadi.
Menurut sumber, jika distribusi program QR Code tepat sasaran, dirinya menjamin tidak akan terjadi antrian panjang di seluruh SPBU.
Sumber tersebut meminta semua pihak memperhatikan durasi waktu pengisian BBM khususnya jenis solar yang dinilai tidak wajar.
"Kalau durasi normal lihat saja jalur Pertalite, sebentar sebentar berganti karena kalau cuma normalnya 20 sampai 30 liter itu sangat cepat. Kalau jalur solar khususnya mobil kecil kecil itu ngisi satu kendaraan aja sangat lama. Ada apa bisa lama seperti itu," pungkas sumber tersebut.
Sementara, Arafat kuasa dari SPBU Kampak belum memberikan tanggapan terkait penyebab panjangnya antrian dan adanya indikasi penggunaan barcode lebih dari satu di SPBU Kampak.
Bangkapos.com sempat menghubungi dan melayangkan pesan singkat WA, namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan.
Selain itu, bangkapos.com pada pukul 12.30 WIB juga sempat menyambangi kantor Arafat untuk melakukan konfirmasi, namun yang bersangkutan tidak berada di tempat.
Ruangan kantor di SPBU kampak tampak kosong.
"Kalau pak Arafat sedang tidak berada di tempat, bisanya sore baru kembali," ujar salah satu petugas nozel SPBU Kampak.
(Bangkapos.com / Anthoni Ramli)
Update Jadwal Pawai di Provinsi Bangka Belitung HUT ke-80 RI, Catat Tanggalnya |
![]() |
---|
Kalapas Pangkalpinang Tegaskan Komitmen Bebas Pungli, Perkuat Pengawasan Sesuai SOP |
![]() |
---|
Udin-Dessy Sudah Siapkan Program, Pastikan Tunggakan BPJS Warga Pangkalpinang Dilunasi |
![]() |
---|
220 Personel Dikerahkan, Kapolresta Pimpin Apel Pengamanan Debat Cawako-Cawawako Pangkalpinang |
![]() |
---|
Tunggakan Iuran JKN di Babel Capai Rp196,89 Miliar, Kelas 3 Jadi Penyumbang Terbesar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.