KISAH Paskibraka Meninggal di Puskesmas yang Buka 24 Jam Tapi Tak Ada Dokter dan Sopir Ambulans

KISAH memilukan Tang Aulia (16), seorang Paskibraka atau Paskibra Gunungkidul yang meninggal di puskesmas di Klaten, Jawa Tengah.

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Hendra
ist/ Tribun Solo
Foto Tang Aulia, Paskibraka atau tepatnya Paskibra yang meninggal dunia di Puskesmas di Klaten, Rabu (9/8/2023) 

BANGKAPOS.COM - Seorang Paskibraka di bernama Tang Aulia Delfi Safitri (16) dikabarkan meninggal dunia di puskesmas Klaten.

Mirisnya, paskibraka tersebut meninggal dunia di puskesmas yang buka 24 jam namun saat almarhum datang, tak ada dokter dan sopir ambuans di sana.

Warga pun menggruduk Puskesmas ini dan memprotes pelayanannya.

Kejadian memilukan ini terjadi di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah .

Dikutip dari Tribun Jogjja, Tang Aulia Delfi adalah pelajar di SMK N 2 Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.

Ia adalah anggota Paskibraka, tepatnya Paskibra, untuk upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.

Tang Aulia Delfi Safitri (16) meninggal dunia sesuai latihan pada Rabu (9/8/2023) lalu.

Siswi SMK N 2 Gedangsari tersebut dikabarkan meninggal dunia karena sakit.

Tang Aulia meninggal pada Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 19.00 WIB di Puskesmas Bayat.

Sejumlah warga di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akhirnya mendatangi Puskesmas Bayat Kamis (10/8/2023) untuk menyampaikan aspirasi terkait perbaikan layanan.

Seorang warga yang ikut pada pertemuan itu, Suripto (50), mengatakan jika warga tiba di Puskesmas sekitar pukul 08.30 WIB.

Pertemuan dilakukan dengan Kepala Puskesmas dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Bayat.

Menurut dia, pelajar putri itu pada Rabu siang masih sehat dan sempat mengikuti latihan Paskibra.

Kemudian, sore harinya pulang ke rumah.

Keluarga lalu membawa Tang Aulia ke Puskesmas Bayat agar mendapatkan pertolongan medis.

"Kondisinya memang sudah tidak sadar, begitu sampai situ (Puskesmas), tidak ada dokter, juga tidak ada sopir ambulans," ujarnya pada wartawan.

Atas peristiwa itu, lanjut Suripto, warga kemudian mendatangi Puskesmas pada Kamis pagi untuk meminta perbaikan layanan.

"Hasil pertemuan tadi istilahnya kita minta pembenahan, kalau pelayanan masih seperti itu kita akan kerahkan masa dan dilanjut ke kabupaten," katanya.

20230811 pertemuan di Puskesmas buntut meninggalnya seorang paskibraka di Klaten
Suasana audiensi warga dan Muspika Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/8/2023). Buntut meninggalnya, Tung Aulia, seorang Paskibraka atau Paskibra di Klaten.

Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan bahwa dirinya telah mendapat informasi terkait adanya audiensi dari masyarakat dengan Puskesmas tersebut.

"Sudah terjadi audiensi dan diskusi bersama, bukan digeruduk bahasanya, jadi 15 orang perwakilan dari Bayat datang dan diskusi bareng, disitu ada Pak Camat dan Muspika, intinya (Puskesmas) Bayat buka 24 jam diharapkan proses pelayanan stand by," ucapnya.

Anggit juga menjelaskan terkait sopir ambulans yang tidak ada pada Rabu (9/8/2023) sore.

Dikatakan Anggit, sopir ambulans di Puskesmas tersebut hanya satu.

Pada hari itu, sopir tersebut juga sedang sakit.

"Sopir itu satu, waktu kemarin itu sakit sopirnya, sekarang sudah disepakati kalau bagi yang bisa nyopir bisa memanfaatkan ambulans," jelasnya.

Kemudian, lanjut Anggit, hasil audiensi masyarakat dan Muspika juga didapat bahwa setiap shif jaga harus ada dokternya.

"Di sana ada dokter intership dan sudah ada di sana. Jadi itu kronologinya situasi tidak sadarkan diri di rumah dan dari CCTV di Puskesmas Bayat terekam 35 menit dari datang sampai pulang. Terekam sudah flat saat 7 menit. Diduga meninggal menurut laporan karena henti jantung," ucapnya.

Baca juga: Perbedaan Arti Kepanjangan Paskibraka dan Paskibra Lengkap Bonus dan Sejarahnya

Sosok Tung Aulia

Jenazah Aulia kemudian dimakamkan di Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (9/8/2023).

Korban meninggal dunia secara mendadak.

Sebelum meninggal, pada pagi harinya Aulia masih mengikuti latihan seperti biasanya.

"Iya pagi (Rabu 9 Agustus 2023) ikut latihan dan sore hari di rumahnya sakit mendadak dan meninggal dunia," kata Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto, saat dihubungi melalui telepon dikutip dari kompas.com dan dilansir tribun jogja, pada Kamis (10/8/2023).

Selama ini, lanjut Suryanto, sosok Aulia merupakan anggota Paskibraka yang cukup aktif.

Dia sudah menjadi anggota Paskibraka Kapanewon Gedangsari selama dua tahun terakhir.

Saat bertugas menjadi anggota Paskibraka tahun 2022 lalu, Aulia sukses menjalankan tugasnya.

Almarhum pun kembali terpilih menjadi anggota Paskibraka untuk tahun 2023 ini.

Seluruh anggota Paskibraka menjalani latihan setiap pagi di lapangan Hargomulyo.

Latihan biasanya berakhir pada pukul 11.00 WIB.

Aulia pun bisa mengikuti latihan dengan baik dan tidak menyampaikan keluhan apapun.

"Tidak ada keluhan, saya juga kaget dan kehilangan," kata dia.

Suryanto mengatakan, Aulia dimakamkan hari ini di pemakaman umum Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

"Tadi siang dimakamkan, di pemakaman dekat rumahnya," kata dia.

Untuk anggota paskibra yang lain tetap latihan mempersiapkan diri untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. (*/ Tribun Jogja/ Bangkapos.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved