Seniman Djoko Pekik Berpulang

Profil Djoko Pekik, Seniman Jogja Pencipta Lukisan 'Berburu Celeng' yang Kini Telah Berpulang

Selama berkarier sebagai seniman lukis, Djoko Pekik pernah ditangkap dan dipenjara tanpa diadili oleh aparat pada 1965 karena dianggap ikut sayap kiri

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Dedy Qurniawan
TribunJogja
Pelukis Djoko Pekik meninggal dunia 

BANGKAPOS.COM - Djoko Pekik menghebuskan nafas terakhirnya di usia 86 pada Sabtu (12/8/2023).

Ia dikenal sebagai pelukis Indonesia pencipta karya seni lukis yang berjudul "Berburu Celeng".

Lukisan ini dibuat pada 1998 dan dianggap sebagai gambaran keadaan pemimpin Indonesia pada era Orde Baru.

Selama berkarier sebagai seniman lukis, Djoko Pekik pernah ditangkap dan dipenjara tanpa diadili oleh aparat pada 1965 karena dianggap berhubungan dengan Lekra, organisasi kebudayaan sayap kiri.

Setelah pecah peristiwa G30S pada 1965, Djoko Pekik, yang aktif di Lekra kemudian ditangkap.

Hal itu akibat dari pembersihan orang-orang, simpatisan, dan lembaga yang berafiliasi dengan PKI, yang dianggap sebagai dalang peristiwa G30S.

Selain Djoko Pekik, banyak anggota Sanggar Bumi Tarung yang ditangkap oleh aparat. Sanggar ini pun dibubarkan pada masa Orde Baru.

Djoko Pekik ditangkap kemudian ditahan mulai 8 November 1965 di penjara Wirogunan. Ia baru dibebaskan pada 1970-an, setelah tujuh tahun dipenjara.

Selepas bebas dari penjara, Djoko Pekik sempat vakum melukis dan bekerja serabutan. Akan tetapi, jiwa melukisnya tidak pernah mati.

Setelah bebas, ia sempat vakum dan baru kembali menggelar pameran pada sekitar 1990-an.

Sejak penangkapannya, Djoko Pekik baru mulai aktif melakukan pameran pada sekitar 1990-an.

Pada 1989, ia pernah mengikuti pameran Internasional yang diselenggarakan di Amerika Serikat.

Tanpa diduga, banyak orang-orang dari dalam maupun luar negeri yang kagum dan suka dengan karyanya.

Aliran lukis Djoko Pekik adalah realis-ekspresif yang dibumbui dengan nilai-nilai kerakyatan.

Karya lukisan Djoko Pekik banyak yang memuat kritik terhadap kondisi sosial dan politik di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved