Profil Tokoh
Profil Budiman Sudjatmiko, Kader PDIP yang Rela Dipecat Demi Dukung Prabowo Subianto Jadi RI 1
Budiman Sudjatmiko siap menerima konsekuensi pemecatan jika partai menilai tindakannya mendukung Prabowo sebagai capres keliru, termasuk jika dipecat
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Teddy Malaka
Budiman Sudjatmiko lahir pada 10 Maret 1970. Ia adalah seorang politisi dan aktor berkebangsaan Indonesia.
Ia dikenal karena ikut menyusun Undang-Undang Desa dan mendirikan gerakan Inovator 4.0 Indonesia. Ia juga dikenal sebagai aktivis reformasi atas keterlibatannya mendirikan dan memimpin Partai Rakyat Demokratik dan membacakan manifesto PRD di ruang sidang.
Bukunya, Anak-Anak Revolusi, menjadi salah satu sumber informasi mengenai dunia aktivisme pada masa Orde Baru.
Oleh Orde Baru, ia sempat dikambinghitamkan dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia dan kemudian divonis dengan hukuman 13 tahun penjara.
Masa kecilnya ia habiskan di Bogor, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986. Kemudian pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan lulus tahun 1989.
Pendidikan tinggi sebenarnya ia tempuh di Universitas Gajah Mada, namun kemudian aktivisme membuatnya drop out. Ia baru kembali melanjutkan pendidikannya selepas dipenjara ke Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Budiman aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP.[4] Ia terlibat dalam gerakan mahasiswa saat berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), namun Budiman tidak dapat menyelesaikan pendidikan di universitas tersebut.
Ia kemudian menerjunkan diri sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada tahun 1996, Budiman mendeklarasikan PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang kemudian menyebabkannya dirinya dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara, dan hanya dijalani selama tiga tahun, karena dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.
Peristiwa ini disebut juga Sabtu Kelabu, satu peristiwa penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia di Jl. Diponegoro, Jakarta.
Pertikaian terjadi di antara para pendukung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang telah pecah untuk memperebutkan kantor DPP mereka yang terletak di Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat.
Pada periode 2009—2019, Budiman menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria; dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.
Budiman Sudjatmiko tergolong politikus yang aktif di media sosial, terutama Twitter. Pendapat yang dia tuliskan di media sosial resminya sering dikutip oleh media sebagai berita.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budiman Sudjatmiko Rela Dipecat PDI-P Demi Dukung Prabowo Jadi Capres"
Profil Biodata Goh Cheng Liang, Bos Nippon Paint Meninggal di Usia 98 Tahun, Miliarder Singapura |
![]() |
---|
Rekam Jejak Risma Ardhi Chandra, Wabup Pati Disorot Usai Sudewo Didesak Mundur, Bakal Naik Tahta? |
![]() |
---|
Profil Ahmad Luthfi Gubernur Jateng Tegur Sikap Bupati Sudewo, Eks Wakapolda Bukan Lulusan Akpol |
![]() |
---|
Profil Mayjen TNI Piek Budyakto, Disorot Usai Ibu Prada Lucky Bersimpuh di Kakinya, Pangdam Udayana |
![]() |
---|
Profil Mayjen TNI Purn Glenny Kairupan Dapat Penghargaan Jenderal Bintang 3, Sosok Ordal di PT TMI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.