Arti Khoirunnas Anfauhum Linnas, Sebaik-baiknya Manusia Adalah yang Bermanfaat Bagi Manusia Lainnya

Selain itu, keuntungan berbuat baik kepada sesama juga dikuatkan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa (yang bersedia) membantu keperluan saudaranya, maka Allah (akan senantiasa) membantu keperluannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Seorang ulama Ustaz Abu Zubair Al Hawaary lewat kanal YouTube pernah menjelaskan terkait makna Khoirunnas Anfauhum Linnas, sebaik-baiknya manusia yaitu mereka yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya.

Beliau mengatakan bahwa rasulullah saw mengumpamakan seorang muslim seperti pohon kurma.

Dijelaskan bahwa pohon kurma mulai dari batang, daun, buah, pucuk, semuanya memiliki manfaat.

"Suatu ketika selesai shalat rasulullah saw bertanya kepada para sahabat 'ada sebuah pohon, pohon ini perumpamaan orang-orang yang beriman, apa saja dari bagiannya bermanfaat' lalu rasulullah tanyakan siapa dari kalian yang tau," kata Ustaz Abu Zubair Al Hawaary bercerita.

Semua sahabat mencoba menebak pohon yang dimaksud oleh rasulullah saw tersebut, namun tidak ada jawaban yang tepat.

"Akhirnya rasulullah saw menjelaskan pohon itu adalah pohon kurma," jelas beliau.

Lebih lanjut, Ustaz Abu Zubair Al Hawaary menjabarkan maksud dari perumpamaan seorang muslim seperti pohon kurma.

Yakni, apapun yang diambil dari pohon kurma, semuanya bermanfaat.

Oleh karenanya, sebaik-baiknya manusia adalah ia yang mampu bermanfaat bagi manusia lainnya. Khoirunnas Anfauhum Linnas.

"Seorang mukmin itu, seorang  muslim itu yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, apapun dari diri dia bisa bermanfaat dan berguna," ujar Ustadz Abu Zubair Al Hawaary.

Halam hadits lain rasulullah saw bersabda: Khairukum man yurja khairuhu wa yu'manu syarruhu.

Artinya: Sebaik baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya sedangkan keburukannya terjaga.

Dari sini, umat muslim dianjurkan untuk berkaca terhadap dirinya sendiri, apa yang telah ia berikan kepada keluarganya dan perilaku apa yang telah ia tampakan di lingkungan tempat tinggal.