Nasib Siswi Magang vs Seleb TikTok Probolinggo dan Bripka Nuril :Dapat Beasiswa, Minta Maaf, Dihukum

"Dia juga terus merasa bersalah meski sudah menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur (SOP) pusat perbelanjaan tempatnya magang. Selain itu, malu dan takut ketemu orang," katanya, Selasa (5/9/2023).

Juni mengungkapkan, karena trauma, siswi itu sampai ingin berhenti magang.

Mendengar keinginan tersebut, pihak sekolah berupaya memotivasinya.

Manajemen pusat perbelanjaan turut membantu siswi itu agar bisa menuntaskan program magang.

Yakni, dengan menempatkannya di bagian back office. Sebelumnya, siswi itu ditugaskan sebagai pramuniaga.

"Siswi kami termotivasi. Saat ini, dia sudah mulai tenang. Dia kembali magang sejak Sabtu, kemarin. Instansi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat menangani dan mendampingi siswi kami," ungkapnya.

Ia menjelaskan, siswi yang dihardik pelanggan adalah sosok anak baik.

Siswi tersebut juga berbakti kepada orang tuanya.

"Kalau malam, dia sering membantu ibunya berjualan nasi," terangnya.

Luluk lolos hukuman setelah dimediasi

Setelah kecaman masyarakat mengalir deras akibat perilaku arogan istri polisi, Luluk Sofiatul Jannah yang membentak seorang siswi magang di pusat perbelanjaan di Probolinggo, kesepakatan damai kedua pihak akhirnya tercapai.

Melalui proses mediasi yang dilakukan di SMKN 1 Probolinggo, Rabu (6/9/2023), Luluk dan siswi yang menjadi korban, sepakat berdamai. Luluk adalah seorang Seleb TikTok sekaligus Bhayangkari Polres Probolinggo, karena suaminya, Bripka Nuril Huda menjabat Kanit Binmas di Polsek Tiris.

Proses mediasi dilaksanakan secara tertutup di salah satu ruang SMKN 1. Luluk datang bersama suaminya, Bripka Nuril Huda dan dikawal oleh personel Propam Polres Probolinggo. Kapolres Probolinggo, Wisnu Wardana memimpin mediasi ini.

Wisnu mengatakan, pihaknya memfasilitasi mediasi persoalan unggahan video Bhayangkari membentak siswi magang di pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo.

Mediasi diikuti langsung oleh Luluk, Bripka Nuril, ibu dari siswi magang, Lasmi; Kepala SMKN 1 Probolinggo, Dwi Anggraeni, dan manajemen pusat perbelanjaan KDS. Mediasi berlangsung selama 4 jam, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. "Kami, Polres Probolinggo, memfasilitasi mediasi. Mediasi berjalan dengan baik dan lancar," kata Wisnu.