Panglima TNI Yudo Margono Minta Maaf Soal Ucapan 'Piting' Terkait Pulau Rempang: Perumpamaan Saja
Yudo Margono meminta maaf terkait ucapannya hingga membuat masyarakat salah menafsirkan kata 'piting' yang dimaksudnya
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: M Zulkodri
"Menyesalkan tindakan yang terjadi di Pulau Rempang. Saya sangat menyesalkan perbuatan aparat penegak hukum yang mengintimidasi masyarakat, yang ada di Pulau Rempang," kata Panglima Pajaji seperti ditayangkan di akun YouTube Tribunnews, berdasar video di akun Facebook Panglima Pajaji, yang dilihat Wartakotalive.com, Sabtu (16/9/2023).
Panglima Pajaji lalu memberi pesan ke aparat bahwa mereka terlahir dari masyarakat dan dibesarkan oleh masyarakat.
"Anda aparat, para aparat. Anda-anda itu terlahir dari masyarakat dan sama seperti saya. Anda dibesarkan oleh masyarakat. Anda juga didirikan, dihadirkan karena masyarakat," kata Panglima Pajaji.
Namun nyatanya kata Pajaji, tindakan aparat justru menyakiti masyarakat.
"Tapi sekarang tindakan kalian malah berputar arah. Menyiksa masyarakat. Mengintimidasi rakyat negara kalian sendiri. Menjarah negara kalian sendiri," ujarnya.
Panglima Pajaji memahami bahwa aparat hanya menjalankan tugas.
"Ya, saya tahu kalian menjalankan tugas. Tapi yang kalian lawan itu adalah rakyat, masyarakat kita yang ada di NKRI ini," katanya.
Kemudian Panglima Pajaji menyampaikan pesan ke masyarakat Rempang untuk terus berjuang dan ia berjanji akan membantunya.
"Masyarakat Rempang, saudara-saudara saya yang ada di sana. Saya akan turun tangan langsung membantu kalian yang ada di Rempang. Saya akan hadir membantu saudara-saudara saya yang ada di Rempang," kata Panglima Pajaji.
Klarifikasi Puspen TNI
Dikutip dari Puspen TNI pada Senin (18/9/2023) Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa ada salah pemahaman dari masyarakat atas pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda.
Pada saat itu, Panglima TNI hanya menjelaskan bahwa demo tersebut sudah mengarah ke arah anarkisme yang bisa membahayakan aparat dan masyarakat.
"Sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri," ujar Kapuspen TNI.
Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat atau senjata, dalam mengamankan aksi demo Rempang.
Baca juga: Panglima Pajaji Geram Perlakuan Aparat ke Warga Rempang Hingga Buat Ustaz Abdul Somad Serukan Ini
Hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan.
Biodata Jenderal Tandyo Budi Revita Wakil Panglima TNI, Bantah Biarkan Rumah Pejabat Dijarah Massa |
![]() |
---|
Mutasi TNI Terbaru Agustus 2025 untuk 414 Perwira Tinggi, Panglima TNI Ganti 3 Pangdam Berikut |
![]() |
---|
Komitmen Prabowo Tertibkan Tambang Ilegal, Ingatkan Kapolri dan Panglima TNI: Berani Melawan |
![]() |
---|
Profil Biodata Letjen TNI Tandyo Budi Revita, Wakil Panglima TNI Pertama setelah 25 Tahun Kosong |
![]() |
---|
Kekayaan Jenderal Tandyo Budi Revita Resmi Jabat Wakil Panglima TNI, Isi Jabatan 25 Tahun Kosong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.