Suhu Udara Bangka Belitung Masih Tinggi Capai 34 Derajat Celsius, Diprediksi Hingga November

Musim kemarau pada tahun 2023 ini cukup panjangsejak akhir bulan Mei hingga awal Oktober ini masih berlanjut. 

Penulis: Nurhayati CC | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Cuaca panas terik di Kota Pangkalpinang 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Musim kemarau pada tahun 2023 ini cukup panjang sejak akhir bulan Mei hingga awal Oktober ini masih berlanjut. 

Tentu saja masyarakat selama kemarau ini merasakan cuaca panas.

Kondisi ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Penyebabnya karena suhu panas yang terjadi sekarang merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari.

Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mengantisipasi peningkatan suhu udara yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan sebagai dampak dari gerak semu matahari.

Diakui Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang Kurniaji menyebutkan kini suhu di Bangka Belitung (Babel) masih cukup tinggi yakni 33-34 Derajat Celsius, serta kelembaban yang rendah (40 - 65 persen).

"Suhu di Bangka Belitung (Babel) masih cukup tinggi yakni 33-34 Derajat Celsius, dan suhu yang cukup panas ini diprediksi masih akan berlangsung hingga pertengahan November nanti, dan musim penghujan akan datang secara bertahap," jelas Kurniaji kepada Bangkapos.com, Kamis (12/8/2023).

Dia juga mengakui, dalam kurun waktu seminggu terakhir di wilayah Bangka Belitung terutama pada periode pukul 11.00 - 15.00 WIB memang telah menyebabkan banyaknya kejadian kebakaran lahan dibeberapa lokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

"Salah satu dampak dari kejadian tersebut adalah kepungan asap yang hingga hari ini masih kita rasakan di atmosfer wilayah Babel tanpa terkecuali," ungkapnya.

Kendati demikian, kata Kurniaji, hingga hari ini fenomena asap yang memang masih timbul akibat kebakaran lahan belum menyebabkan terkendalanya kegiatan transportasi udara baik canceled ataupun delayed.

"Asap sempat masuk ke lokasi aerodrome bandara depati amir pada tanggal 6 Oktober 2023 skitar pukul 16.30 - 17.30 WIB serta pada tanggal 9 Oktober 2023 pada pukul 06.00 - 06.30 WIB. Yang menyebabkan turunnya jarak pandang hingga 4 KM tapi tidak menyebabkan adanya penundaan ataupun pembatalan take off dan landing di bandara Depati Amir Pangkalpinang," ungkapnya.

Kemenag Gelar Salat Istisqa

Pelaksanaan Salat Istisqa untuk meminta hujan, di halaman kantor Kemenag Pangkalpinang, Selasa (10/10/2023)
Pelaksanaan Salat Istisqa untuk meminta hujan, di halaman kantor Kemenag Pangkalpinang, Selasa (10/10/2023) (Rifqi)

Beberapa daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan salat Istisqa untuk meminta hujan kepada Allah SWT. 

Seperti dilakukan pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pangkalpinang yang menggelar Salat Istisqa untuk meminta hujan di halaman Kantor Kemenag Pangkalpinang, Selasa (10/10/2023) lalu. 

Ibadah Salat Istisa tersebut diikuti oleh jajaran perwakilan Pemerintah Kota Pangkalpinang, MUI Pangkalpinang, Baznas, dan juga perwakilan PWNU Provinsi Bangka Belitung.

Bertindak sebagai Imam yakni Ketua MUI Kota Pangkalpinang Syamsuni Saleh, sedangkan Khotib diisi oleh Katib Syuriyah PWNU Provinsi Bangka Belitung Zen Faozi. 

Kepala Kemenag Kota Pangkalpinang, Firmantasi mengatakan, digelarnya salat meminta hujan karena kondisi Kota Pangkalpinang yang mengalami kemarau panjang dalam beberapa bulan ini, yang berakibat pada banyaknya kekeringan.

"Tujuan yakni, syiar sekaligus pengingat dan bentuk ketaqwaan pada Allah Swt. Kemudian meminta segera turunnya hujan, dan meminta keberkahan di muka bumi ini," ucap Firmantasi.

Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan jika dijalankannya Salat Istisqa ini merupakan salah satu rangkaian acara pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dari Kemenag Pangkalpinang.

"Peringatan Maulid Nabi dari Kementrian Agama ini bertujuan untuk meneladani keteladanan Rasulullah. Bagaimana kehidupan sederhana beliau, termasuk soal keteladanan Nabi Muhammad yang tidak memandang, suku, ras dan agama, pada siapapun," jelasnya.

Sementara itu, dalam ceramahnya Katib Syuriyah PWNU Provinsi Bangka Belitung Zen Faozi menyampaikan, kebersamaan dalam munajat ini bertujuan untuk mengetuk pintu langit memohon segera diturunkannya hujan untuk keberkahan bumi.

"Semua yang terjadi di muka bumi ini adalah takdir dan kehendaknya, sehingga dalam keadaan suka ataupun duka harus selalu bersyukur pada Allah SWT," ungkapnya

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal pentingnya melakukan reboisasi, seperti apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW mengenai besarnya manfaat melakukan penanaman pohon.

"Yang bukan hanya bisa menyeimbangkan ekosistem lingkungan, namun juga menjadi ibadah sedekah bagi mahluk Allah lainnya," sebutnya.

Bang Napi Ikut Salat Istisqa

Selain warga yang melakukan Salat Istisqa, para petugas dan ratusan Warga Binaan (WBP) Lapas Pangkalpinang ikut melaksanakan Sholat Istisqa berjamaah memohon diturunkan hujan.

Sholat Istisqa berlangsung di kapangan blok Lapas Pangkalpinang, Senin (26/9/2023).

Gema Istighfar terdengar sebelum pelaksanaan Salat Istisqa di kumandangkan oleh seluruh jemaah Salat Istisqa untuk menjalankan syariat taubat.

Tepat pukul 09.00 WIB, Salat Istisqa ditegakan, di kesempatan ini yang menjadai imam sekaligus khotib dipimpin oleh Ustad Abdul Qhadir Jailani Penyuluh Agama Islam dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Kepulauan Bangka Belitung.

Dalam materi khutbah khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang. 

"Salat Istisqa ini sebagai ikhtiar batin umat Muslim kepada Sang Pencipta, bermunajat, memohon, agar diturunkan hujan di tengah kemarau dan musibah kekeringan saat ini,” kata khatib.

Sementara Kalapas Pangkalpinang Badarudin, pihaknya telah mengambil langkah langka memasuki musim kemarau seperti ini.

Salah satunya melakukan perawatan sumber- sumber air yang ada di lapas, perbaikan pompanisasi, pengiriman air bersih, dan sebagainya.

"Tentu upaya itu tidak akan pernah cukup namun perlu memang ikhtiar lahir harus diimbangi dengan ikhtiar batin, karena semua itu adalah kehendak Allah SWT," kata Badarudin dalam rilisnya, Rabu (27/9/2023).

Sementara Kepala Seksi Pembinaan Narapidana, Adam Ridwansyah mengatakan bahwa dilaksanakan Salat Istisqa ini merupakan suatu bentuk permunjatan pihaknya sebagai mahluk yang lemah dan memilki keterbatasan kemampuan.

"Sehingga wajib menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT , dimana saat ini yang sama- sama kita rasakan bahwa saat ini sedang berlangsungnya musim kemarau sehinga kami mengajak seluruh petugas dan Warga Binaan untuk melaksanakan Salat Istisqa, yang Alhamdulillah telah dilaksanakan hari ini," kata Adam.

ASN Bangka Tengah Salat Istisqa Berjamaah

Pelaksanaan Sholat Istisqa di Halaman Kantor Bupati Bangka Tengah, Kamis (5/10/2023).
Pelaksanaan Sholat Istisqa di Halaman Kantor Bupati Bangka Tengah, Kamis (5/10/2023). (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Ratusan masyarakat berbondong-bondong mendatangi halaman Pemkab Bangka Tengah, Kamis (5/10/2023) pagi.

Mereka membawa sajadah untuk melaksanakan Salat Istisqa' atau salat meminta hujan karena fenomena musim kemarau yang berkepanjangan.

Sebagian besar jemaah Salat Istisqa' tersebut adalah kalangan ASN di lingkungan Pemkab Bangka Tengah.

Imam salat tersebut adalah H. Hasyim Sa’roni, Ketua Baznas Bangka Tengah dan khotibnya adalah H. M. Khoirul Faidzin, Ketua MUI Bangka Tengah

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menangkap pesan bahwa kegiatan Sholat Istisqa' tersebut adalah semata-mata wujud pengakuan.

"Saya juga mengajak segenap masyarakat, melalui kades/kelurahan untuk memahami bahwasannya kita ini terlalu banyak berbuat yang zholim dan salah. Untuk itu Sholat Istisqa' pada dasarnya adalah pengakuan kita kepada Allah SWT bahwa kita ini sudah banyak salah dan memohon banyak ampunan," ucap Algafry.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar rahmat hujan bisa kembali diberikan oleh Allah SWT kepada semuanya.

"Kita harus mengakui bahwa kita ini mahkluk yang lemah. Enggak ada curah hujan ini saja kita sudah kalang kabut karena asap dan panas. Kita mengharap Allah SWT meridhoi apa yang kita lakukan ini dengan diturunkannya hujan," jelasnya.

Ia berpesan agar masyarakat Bangka Tengah menjadi orang-orang yang sabar atas ujian yang diberikan ini. Pasalnya, segala macam ujian yang diberikan oleh Allah SWT harus disyukuri.

Lebih lanjut, di musim kemarau panjang ini, dirinya pun turut memberikan imbauan kepada masyarakat. 

"Kondisi alam yang seperti ini, kita harus menjaga dan mengantisipasi terutama berkaitan dengan ketersediaan air bersih yang mulai kering, tolong jangan mubazir," kata Algafry.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

Jikapun memang perlu, maka sebaiknya untuk diperhatikan dan jangan ditinggalkan begitu saja.

"Jangan dibiarkan karena api bisa dengan mudah menyebar. Kalau bisa enggak usah dulu lah buka lahan dengan cara dibakar," imbaunya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/Rifqi Nugroho/Arya Bima Mahendra/Anthony Ramli/Nurhayati)

 

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved