Agus Subiyanto Diisukan jadi Panglima TNI, Menantu Luhut Maruli Simanjuntak Jawab Peluang Jabat KSAD

Agus Subiyanto kini diisukan jadi Panglima TNI, sementara menantu Luhut, Lejten Maruli Simanjuntak menjawab kabar peluang dirinya jabat KSAD

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Hendra
kolase Tribunnews
Maruli Simanjuntak (kiri) dan Agus Subiyanto (kanan). Jenderal Agus Subiyanto kini diisukan jadi Panglima TNI, sementara Letjen Maruli Simanjuntak yang juga menantu Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut berpeluang menjadi KSAD 

Deretan simpul kedekatan antara Jokowi dan Agus ini pun diamini oleh pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anto Aliabbas.

"Dengan kata lain, penugasan tersebut menunjukkan level kepercayaan Jokowi pada Agus terbangun kuat,” ujar Anton dikutip dari Kompas.com.

Dari sisi masa pensiun, Jenderal Agus juga memiliki masa aktif yang lebih lama dibanding dua kepala staf lainnya.

Dikatakan Khairul, Agus baru akan pensiun pada Agustus 2025.

Sementara KSAL Laksamana Muhammad Ali akan pensiun lebih cepat yakni pada April 2025.

"Begitu pula dengan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Beliau akan pensiun dalam enam bulan ke depan. Peluangnya tentu lebih kecil lagi," kata Khairul.

Baca juga: Yudo Margono Pensiun, KSAD Jenderal Agus Subiyanto Berpotensi jadi Panglima TNI, Ini Dasarnya

Kata Menantu Luhut soal peluang ditunjuk jadi KSAD

Seiring munculnya isu Agus Subiyanto bakal menjadi Panglima TNI, sosok penggantinya sebagai KSAD pun menjadi sorotan.

Salah satu jenderal yang disebut berpeluang menjadi KSAD yakni Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.

Merespons isu tersebut, Maruli menyatakan dirinya siap apabila ditunjuk sebagai KSAD.

Menurut Maruli, sebagai prajurit, dirinya harus siap apabila diberi tugas.

"Kalau tentara, ya ditunjuk, enggak ditunjuk, harus bekerja terus," kata Maruli di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Lebih jauh, Maruli enggan merespons isu dirinya bakal menjadi KSAD.

Ia hanya memberi contoh bahwa saat dirinya ditunjuk menjadi Pangkostrad, penunjukannya juga dilakukan secara mendadak.

"Dulu jadi Pangkostrad, tiba-tiba Pangkostrad, kan gitu. Di sini juga berdasarkan penilaian, biasanya sudah dinilai baik, nanti dipanggil, di-brief, kenapa kita diangkat, gitu kira-kira," ujar Maruli.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved