Isu dan Tantangan Dapat Diatasi dengan Ilmu Pengetahuan yang Mumpuni

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-19 Sarjana Institut

Penulis: Iklan Bangkapos | Editor: nurhayati
Diskominfo Babel
Pj Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu saat menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-19 Sarjana IAIN SAS Bangka Belitung Tahun 2023 di Gedung Serbaguna Asrama Haji Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (2/11/23). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-19 Sarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddiq (SAS) Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Asrama Haji Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (2/11/2023).

Dalam orasi tersebut ada beberapa isu dan tantangan yang dihadapi saat ini mulai dari perang Israel dan Palestina, persaingan tajam antara Amerika dan Cina, perang Rusia dan Ukraina sampai ancaman dan dampak perubahan iklim termasuk gelombang panas melanda dunia yang dipicu oleh El Nino.

"Kondisi ini telah menganggu kestabilan ekonomi secara luas semua urusan domestik di semua negara, termasuk Indonesia pun juga terganggu," ungkap Suganda. 

Selain itu, di tengah pesat dan masifnya perkembangan sains dan teknologi, persaingan global kecerdasan, secara pasti telah mengambil alih profesi sehingga nantinya akan menjadi ancaman bagi para pencari kerja secara global.

Menurut orang nomor satu di Kepulauan Bangka Belitung isu- isu global maupun geografis dan sosio-kultural serta isu lainnya telah mempengaruhi keadaan di Kepulauan Bangka Belitung.

Untuk mengatasi semua isu dan tantangan tersebut tentunya membutuhkan solusi yang kreatif, inovatif dan tempat sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Dirinya menyayangkan, saat ini sumber daya manusia di Kepulauan Bangka Belitung masih rendah hal ini menjadi tantangan secara nasional.

"Rendahnya kualitas pendidikan di tanah air tercermin dari hasil PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia di tahun 2018, dimana capaian literasi membaca, numerasi dan sains para siswa berada pada skor 382, Indonesia berada di 74 dari 79 negara di dunia yang mengikuti PISA," ungkapnya.

Indeks pembangunan manusia (IMP) Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2022 hanya sebesar 72,24 berada di bawah nasional hal ini menjadi masalah krusial yang harus diselesaikan supaya tidak menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

"Menyikapi permasalahan- permasalah tersebut Pemprov Kep. Babel berupaya menyelesaikan semua ini dengan membuat kebijakan- kebijakan yang mumpuni seperti masalah stunting Pemprov Kepulauan Bangka Belitung. telah mengeluarkan anggaran sebesar 13 milyar rupiah lebih untuk penanganan masalah tersebut," tegasnya.

Selain itu pemerintah mengeluarkan kebijakan pencegahan pernikahan dini, pola asuh yang tepat, menerapkan pola hidup sehat dengan bekerja sama dengan kabupaten/kota.
Terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kepulauan Bangka Belitung, Pemprov Kepulauan Bangka Belitungtelah memberikan bantuan hibah kepada perguruan tinggi dan dukungan pendirian Fakultas Kedokteran di UBB serta memberikan beasiswa S2 kepada calon dosen kedokteran UBB, serta hibah tanah.

Mengakhiri paparannya, Suganda berpesan kepada wisudawan dan wisudawati bahwa segala tantangan yang dihadapi di Kepulauan Bangka Belitung harus dijadikan sebagai kekuatan.

"Kalian harus bertansformasi menjadi individu dan masyarakat yang kuat dalam membangun provinsi ini, kalian harus mendapatkan potensi yang ada, kalian harus bersatu padu antar suku, ras dan agama sehingga kalian menjadi kuat untuk membangun negeri tercinta ini," ujarnya.

Dr. Irawan Rektor IAIN SAS Kepulauan Bangka Belitung dalam kesempatan ini berpesan kepada wisudawan dan wisudawati bahwa seiring dengan program Pj gubernur "GULE KABUNG" artinya kita berhadapan dengan beberapa tantangan, mulai dari stunting, inflasi dan gizi, yang mana persoalan tersebut harus diatasi.

"Selaku mahasiswa yang berasal dari kurang lebih 14 program studi yang memiliki disiplin ilmu yang beragam, hendaknya ini menjadi modal untuk mengatasi itu semua untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan tersebut," kata Irawan. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved