Kasus Bayi 12 Hari Dilaporkan Hilang di Cianjur Terungkap, Ternyata Bayi Diserahkan ke Saudara
Kasus bayi berusia 12 hari yang dilaporkan hilang di Cianjur, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM--Kasus bayi berusia 12 hari yang dilaporkan hilang di Cianjur, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Alika, sang ibu, mengakui bahwa dirinya menyerahkan bayinya ke saudaranya tanpa sepengetahuan suami karena merasa tak mampu mengurusnya.
Polisi memutuskan tidak memidanakan Alika, yang merupakan orangtua bayi tersebut, dan mengedepankan upaya restorative justice (RJ).
Kepala Polsek Cibeber, Kompol Aca Nana Suryadi, menjelaskan bahwa keputusan untuk menggunakan RJ didasarkan pada pertimbangan sosiologis dan ekonomis bagi Alika dan keluarganya.
"Penyelesaiannya kita upayakan RJ (restorative justice). Tidak perlu kita perkarakan, pidanakan, itu kan ortu bayi juga," ujar Aca.
Alika, yang mengaku berbohong mengenai kehilangan bayinya, tidak dapat disangkakan pasal laporan palsu.
Aca menjelaskan bahwa laporan kehilangan bayi tersebut dibuat oleh suaminya.
Meskipun demikian, pemeriksaan terhadap Alika masih dilakukan untuk mengungkap motif sebenarnya mengenai penyerahan bayinya ke saudaranya dan rekayasa cerita kehilangan.
"Kemungkinan faktor ekonomi, kalau melihat kondisinya. Tapi masih perlu kita gali lebih dalam lagi motifnya ini," kata Aca.
Pengakuan sang ibu

Sebelumnya diberitakan, Daffa, bayi laki-laki berusia 12 hari di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan hilang saat tidur di samping orangtuanya, Minggu (12/11/2023) dini hari.
Belakangan, Alika, ibu Daffa, mengakui menyerahkan bayinya itu ke saudaranya karena tak sanggup menghidupi sang buah hati.
Selain itu, Alika juga stres menjaga Daffa.
Bayi Umur 12 Hari Hilang saat Tidur Bareng Ortu, Ibu Sempat Usir Anjing Menggonggong Tengah Malam
Kasus bayi laki-laki hilang sempat menggegerkan masyarakat Cianjur, Jawa Barat.
Bagaimana tidak, bayi tersebut hilang saat usianya baru 12 hari. Sang ibu mengaku sempat menyusui dan mengganti popok di hari kejadian.
Bayi malang tersebut hilang setelah ibunya mengusir anjing yang terus menggonggong di malam hari.
Ya, bayi laki-laki di Cianjur hilang dari pelukan ibunya.
Bayi tersebut baru lahir dua pekan lalu, usianya 12 hari.
Ia hilang Minggu (12/11/2023) dan sampai saat ini masih dilakukan pencarian.
Bayi laki-laki bernama M Daffa Alfaiz adalah anak dari pasangan suami istri, Cep Ganda (28) dan Alika (17), di rumah mereka di Kampung Belembeng RT 001/007, Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Cianjur.
Alika mengaku dirinya sempat menyusui dan mengganti popok anaknya sebelum hilang.
"Jam 12 (malam) itu kebangun karena (Daffa) pup dan nangis. Saya ganti popok dan sempat kasih ASI sebelum tidur lagi,” ujar Alika kepada Kormpas.com saat ditemui di rumahnya, Minggu petang.
Akan tetapi, Daffa tidak kunjung tidur lantaran diganggu dengan suara gonggongan anjing di pekarangan rumah.
Alika pun keluar rumah mengusir anjing dan barulah anaknya bisa tertidur.
Tak lama kemudian, Alika dibangunkan suaminya.
Cep menanyakan keberadaan anaknya yang sudah tidak di sampingnya.
Keduanya pun kaget dan langsung mencari ke sekeliling rumah.
“Saya dan suami kaget, lalu mencari ke sekeliling rumah, tetapi tidak ada,” kata dia.
Sontak saja kejadian itu langsung membuat heboh warga sekitar.
Kini Dafa belum ditemukan.
Alika dan Cep pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Cibeber.
"Tadi sudah membuat laporan ke polisi dan dimintai keterangan. Semoga bayi saya segera ditemukan,” ucap Alika.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Cibeber Inspektur Satu Iptu Ade Kamal Yusuf mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari orangtua bayi yang hilang.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
“Betul, telah terjadi hilang bayi malam tadi sekitar pukul 02.00 Wib. Sebelum hilang, bayi tersebut tidur di sela orangtuanya di dalam rumah,” kata Ade.
“Apakah mengarah ke dugaan penculikan atau lainnya, belum bisa dipastikan, ya. Masih dalam penyelidikan,” kata Ade menambahkan.
Sempat ada mobil Avanza berhenti
Alika mengungkapkan sejumlah petunujuk yang ditengarai berkaitan dengan hilangnya sang anak.
Salah satunya adalah keberadaan mobil Avanza warna putih yang terparkir di pinggir jalan tidak jauh dari rumahnya.
Ia menduga bayi yang baru dilahirkannya dua pekan lalu itu telah dibawa oleh seseorang.
Terlebih ia juga sempat mendengar gonggongan anjing di luar rumah yang membangunkan anaknya.
“Ada yang lihat mobil, itu di depan mencurigakan. Sempat disenterin, katanya ada orang di dalamnya, tapi tidak kelihatan karena gelap,” kata Alika saat ditemui di rumahnya, Minggu petang Keberadaan mobil tersebut sempat terekam kamera pengawas atau CCTV, tapi tidak terlalu jelas.
“Kalau dilihat dari CCTV, jam 01.00 mobilnya masih ada di situ. Katanya sempat ada yang keluar juga dari mobilnya, tapi saya sendiri tidak melihat,” ujar dia.
Alika mencurigai ada orang yang sengaja masuk ke rumah untuk mengambil bayinya.
Kecurigaan ini juga muncul karena ganjal pintu yang dipasangnya sebelum kejadian ternyata sudah bergeser posisi.
“Kemungkinannya ya (masuk) lewat situ atau lewat belakang pintu WC karena kan di situ juga bisa dibuka,” ujar Alika. Alika berharap, bayinya bisa kembali dan ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai menerima laporan dari orangtua bayi tersebut.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Cibeber Inspektur Satu Iptu Ade Kamal Yusuf mengatakan, dari hasil olah TKP, ada pintu rumah yang tidak dikunci.
(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)(TribunJateng.com)
Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunJateng.com
Heboh Bocah Terjepit Eskalator di Mal Palembang |
![]() |
---|
Profil Eko Patrio Anggota DPR Pelawak, Viral Joget Sound Horeg Dianggap Nantang, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Dukun di Percut Sei Tuan Diduga Bunuh Pasien dan Coba Perkosa Anaknya, Jasad Dibuang di Paluh Merbau |
![]() |
---|
Preman di Langkat Ditangkap Usai Ancam Bunuh Satu Keluarga, Korban Sempat Menginap di Polres |
![]() |
---|
Ramai Seruan Bubarkan DPR, Salman Alfarisi: Siap Jika Konstitusional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.