Tega, Anak Menipu Orang Tua untuk Datang Wisuda, Curiga Nama Anaknya Tidak Dipanggil Saat Prosesi
Marsel mengaku mendapat informasi dari panitia wisuda ada orang tua yang mencari anaknya karena namanya tidak dipanggil saat acara wisuda.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Mahasiswi gadungan tega menipu orang tuanya dengan menyusun skenario, mengajak orang tuanya menghadiri acara wisuda. padahal namanya sama sekali tidak ada dalam daftar mahasiswa yang diwisuda.
Perempuan yang mengaku sebagai mahasiswa itu telah menipu orang tuanya selama 4 tahun.
Kejadian ini terungkap ketika Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng, menggelar prosesi wisuda pada Sabtu (11/11/2023).
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika St Paulus Ruteng, Marsel Ruben Payong, menjelaskan, pada Sabtu pagi, anak perempuan itu datang ke kampus dan memakai toga layaknya wisudawan lainnya.
Dia datang terlebih dahulu dari orangtuanya.
"Dia datang sudah rias segala, seperti teman-teman lain," jelas Marsel saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/11/2023).
Ia membeberkan, kebohongannya mulai terungkap ketika dirinya tak diizinkan masuk oleh panitia wisuda.
Sebab, dia tidak memiliki tanda pengenal dan atribut lain seperti peserta lainnya.
"Karena semua wisudawan sudah punya pengenal dan screening yang ketat dari panitia maka dia tidak masuk. Konon dia bersembunyi di luar gedung tempat wisuda," beber Marsel.
Marsel mengaku mendapat informasi dari panitia wisuda ada orang tua yang mencari anaknya karena namanya tidak dipanggil saat acara wisuda.
Ia pun meminta admin Pangkalan Data (PD) untuk mengecek kembali nama itu.
"Dicek di PD Dikti dan pangkalan data kami, nama itu tidak ada. Ternyata dia pernah daftar sebagai calon mahasiswa baru tahu 2019 dan terekam di sistem penerimaan mahasiswa baru kami," ujar dia.
"Tetapi tidak melengkapi berkasnya sehingga dianggap mengundurkan diri dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa kami. Belakangan, nama mahasiswi gadungan itu tidak tercatat di data Kementerian Pendidikan," ungkap dia.
Ia menambahkan, di internal kampus, mekanisme kontrol sudah berjalan bagus.
Bahkan jauh sebelum wisuda, nama-nama wisudawan sudah ditempel dan diumumkan, sehingga tidak mungkin ada yang lolos.
Sebab, kontrol terakhir ada di Pangkalan Data Dikti.
Hanya yang jadi masalah, lanjut dia, pada saat wisuda, banyak orang yang datang dari mana-mana, sehingga sulit dikontrol.
"Pada saat-saat seperti ini, para gadungan penyusup bisa saja muncul. Karena itu kami imbau agar orangtua yang anaknya kuliah, di mana saja, harus selalu mengecek status keaktifan mereka di pangkalan data PT di http://pddikti.kemdikbud.go.id," imbuhnya.
Tak hanya satu mahasiswa, namun ada dua mahasiswa yang melakukan hal serupa.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua Pelaksana Wisuda 2023 di UNIKA St. Paulus Ruteng, Chrispinus Hermanto Jebarus, setidaknya dua mahasiswa ini mengalami kasus yang hampir sama.
Pada kasus yang pertama, mahasiswa sebut saja namanya A, diketahui tidak pernah terdaftar di kampus dan tidak kuliah namun mengundang orang tuanya untuk ikut wisudanya hingga menyelenggarakan acara resepsi wisuda.
Kasus yang kedua, mahasiswa sebut saja namanya B, kuliahnya hanya 2 semester, setelah itu putus kuliah, namun si B tetap kukuh mengajak orang tuanya untuk ikut wisuda.
Mirisnya, mahasiswa A yang diketahui berasal dari wilayah Manggarai Bagian utara mengajak orang tuanya hingga ke tempat wisuda.
Lalu di tempat wisuda, ia bersama orang tuanya mengikuti acara wisuda hingga selesai, meski sayangnya namanya tidak pernah dipanggil untuk maju kedepan.
Lebih memprihatinkannya lagi, sang anak (mahasiswa A) bahkan meminjam pakaian wisuda temannya lalu berpose layaknya telah berhasil menyelesaikan studinya.
Chrispinus bahkan menyebut mahasiswa A tersebut sangat baik menyusun skenario acara wisudanya yang hanya tipu daya belaka.
"Dia memang menyusun skenarionya baik sekali," ucapnya.
Adapun dalam memverifikasi kasus ini, pihaknya sebagai panitia sempat mengunjungi lokasi acara wisuda mahasiswa gadungan tersebut.
Sesampainya di sana, ia sempat bertemu dengan keluarga dari mahasiswa gadungan itu.
"Kita sempat bertemu dengan ayah dari mahasiswa itu dan ayahnya hanya diam dan tunduk saja," tuturnya.
Chrispinus menjelaskan alasan pihaknya mengecek apakah mahasiswa tersebut diwisuda atau tidak yakni agar tidak terjadi kesalahan.
"Kita mau cek saja agar tidak terjadi kesalahan. Dan memang setelah dicek mahasiswa itu tidak diwisuda. Mahasiswa itu tidak pernah daftar ke kampus bahkan tidak kuliah," jelasnya.
Kedua oknum mahasiswa tersebut diketahui selama ini tinggal di kos-kosan wilayah Ruteng.
Mahasiswa A diketahui, datang untuk kuliah pada tahun 2019 yang lalu.
Jadi semenjak 2019, orang tuanya selalu rutin mengirimkan uang untuknya, meski uang tersebut tak pernah digunakan untuk berkuliah.
Untuk saat ini mahasiswa A bersama keluarganya telah kembali ke kampung halaman.
Ia menegaskan bahwa, titik persoalannya terletak pada kedua mahasiswa tersebut, tidak kuliah atau putus kuliah namun mengajak orang tuanya masing-masing untuk mengikuti wisuda mereka yang hanya fiktif belaka.
Adapun masih berkaitan dengan kasus ini, unggahan status salah satu akun facebook bernama Marsel Ruben Payong sempat viral di medsos dan menuai ragam komentar.
Marsel dalam captionnya menerangkan tentang kisah seorang mahasiswa yang menipu orang tuanya untuk datang mengikuti acara wisuda padahal kenyataannya tidak pernah kuliah bahkan tidak pernah terdaftar di kampus.
"Menipu orang tua untuk datang wisuda padahal kenyataannya tidak pernah kuliah," demikian bunyi awal caption yang ditulis oleh Marsel Ruben Payong diposting satu hari yang lalu.
Marsel dalam unggahannya lanjut menulis, oknum mahasiswa tersebut rupanya tak hanya tidak kuliah namun juga tak pernah terdaftar di kampus.
"Benar-benar perilaku durhaka dan tidak tahu berterima kasih," tulis Marsel.
Marsel lantas mendoakan kedua orang tua mahasiswa tersebut agar diberi kekuatan.
"Tuhan beri kekuatan untuk orangtua yang tulus ini," pintanya.
Berkaca pada peristiwa pilu tersebut, Marsel lantas menuliskan himbauan kepada orang tua mahasiswa di mana saja berada agar mengunjungi situs resmi tempat mahasiswa terdaftar dan mengikuti kuliah
"Bagi yg ingin mengetahui status kuliah dari anak-anaknya, silahkan kunjungi pangkalan data PT di http://pddikti.kemdikbud.go.id Lalu ketik nama mhs pada bagian pencarian," terangnya.
Jika terdaftar maka akan keluar nama mahasiswa dan kampus di mana dia kuliah.
"Lalu klik nama mhs tsb dan akan muncul statusnya baik aktif maupun tidak aktif, berikut semester-semester yang telah ditempuh. Data itu akan muncul. Dengan demikian dapat diketahui, pada semester berapa saja dia aktif dan pada semester berapa ybs tidak aktif. Mohon tidak percaya begitu saja status2 mereka di medsos krn ada yg hanya datang foto2 di kampus, pamer2 jas almamater, dll...," tulisnya.
Marsel Ruben Payong saat dikonfirmasi perihal unggahannya di facebook membenarkan hal tersebut.
Ia menyebutkan jika oknum mahasiswa itulah yang mengajak orang tuanya untuk ikut wisuda bukan pihak lain.
"Oh kalau itu kami tidak undang orangtuanya, ybs sendiri yg mengajak orangtuanya datang ikut "wisuda"nya. Dia tidak terdaftar sbg mhs di kampus," tulisnya singkat via pesan WA.
Pihaknya hanya mengundang 752 Wisudawan/i.
"Kami hanya undang orang tua dari 752 wisudawan. Ybs kan bukan mhs apalagi lulusan kami shg tdk ada urusannya," jelasnya via pesan WA.
Ia sangat menyayangkan sikap oknum mahasiswa tersebut.
"Sayangnya bahwa selama 4 tahun itu dia tinggal di Ruteng dan menipu orangtuanya seolah2 mhs di sini," tulisnya.
Marsel menerangkan, mahasiswa yang ia singgung dalam unggahan facebooknya, ayahnya diketahui bekerja di Maumere.
"Tapi mereka tinggal di Dampek," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Ditipu Anak Sendiri, Seorang Ayah Tertunduk Lesu di Acara Wisuda, Ternyata Anaknya tak Pernah Kuliahhttps://kaltim.tribunnews.com/2023/11/14/ditipu-anak-sendiri-seorang-ayah-tertunduk-lesu-di-acara-wisuda-ternyata-anaknya-tak-pernah-kuliah?page=all
diwisuda
1.909 Santri TPA dan Tahfidz di Bangka Selatan Diwisuda, BKPRMI Cetak Generasi Qurani |
![]() |
---|
177 Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Diwisuda dan Angkat Sumpah Ahli Madya Kesehatan |
![]() |
---|
Ratusan Sarjana dan Pascasarjana IAIN SAS Babel Disiwuda |
![]() |
---|
Ratusan Santri dan Santriwati TKIT, SDIT dan SMPIT Sahabat Quran Koba Diwisuda |
![]() |
---|
151 Siswa dan Siswi SD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung Diwisuda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.