Berita Bangka Selatan
Lakukan Uji Sampel Acak, Beberapa Kasus Filariasis Ditemukan di Bangka Selatan
Beberapa orang di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung terindikasi mengidap penyakit filariasis.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
Namun jika terus dibiarkan, kaki penderita akan membesar sehingga menyebabkan kecacatan.
Selain sulit untuk mendeteksi, kaki gajah juga kadang tidak menimbulkan gejala setelah terinfeksi. Karena masa inkubasi penyakit kaki gajah membutuhkan waktu 10-15 tahun lamanya.

Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh tiga spesies cacing Filaria, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya.
Berbeda dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu.
Penyakit kaki gajah dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk, baik genus Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres.
Penyakit kaki gajah ditularkan saat seekor nyamuk menghisap darah seseorang yang mengandung anak cacing Filaria yang disebut mikrofilaria, menjadi parasit di dalam tubuh nyamuk selama lebih kurang dua minggu dan berubah menjadi larva L3.
Saat nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang lain, larva L3 tersebut masuk ke dalam tubuh orang tersebut, tumbuh dan berkembang selama berbulan-bulan menjadi cacing Filaria dewasa di dalam pembuluh dan kelenjar getah bening manusia.
“Berbulan-bulan kemudian, cacing filaria dewasa mampu menghasilkan cacing-cacing kecil mikrofilaria yang beredar aktif di peredaran darah tepi pada waktu malam hari, namun saat siang hari mikrofilaria berada di kapiler darah organ dalam,” urainya.
Meskipun demikian kata Slamet, penyakit kaki gajah ini bersifat menahun atau kronis.
Bila tidak mendapat pengobatan, akan menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup.
Misalnya berupa bengkak atau pembesaran di beberapa anggota tubuh misalnya kaki, lengan, atau buah zakar atau skrotum.
“Jika terjadi pembengkakan sudah tidak bisa lagi dilakukan pengobatan dan dianggap cacat. Hanya saja dilakukan perawatan rutin,” ungkap Slamet Wahidin.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Wujudkan Swasembada Beras, 287 Hektare Lahan Sawah Sudah Ditanami Padi MT III |
![]() |
---|
Produksi Padi Bangka Selatan Surplus 1.668 Ton, Realisasi Capai 106 Persen dari Target |
![]() |
---|
Target Cadangan Beras 3 Juta Ton Sudah Tercapai Penggilingan Mitra Bulog Tak Lagi Ambil Gabah Petani |
![]() |
---|
Petani Padi Desa Rias Bingung Panen Melimpah, Bulog Hentikan Pembelian Gabah Kering |
![]() |
---|
Pemuda Toboali Ditangkap Saat Edarkan Ekstasi, Polisi Sita 3,52 Gram Barang Bukti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.