Berita Viral
KISAH Egi Juara Renang Popda Tak Dapat Medali Diviralkan Ibu, Menpora Turun Tangan, Nasib Berubah
Inilah kisah Egi, bocah SD di Yogyakara peserta Popda Sleman yang menyabet nomor 2 namun tak dapat medali, nasibnya berubah usai diviralkan ibunya
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: fitriadi
"Jangan biasakan panitia yg berlaku curang..sngat memalukan ketika ajang lomba d buat sesuai hati!yg sabar dek kelak kamu akn jdi org sukses,"
"Yg sabar ya kk Egi.. ini hanya cobaan biar kk Egi lebih sukses lagi.. aamiin.."
"Allah SWT tidak tidur Bu, nanti akan ada saatnya yg curang menerima balasan,"
"Gak apa nak ...smoga kmu sukss k depannya dan mnjadi atlit indonesia terbaik,"
Video viral Egi menangis karena dicurangi panitia lomba renang pun jadi perbincangan.
Menpora Turun Tangan Usai Kisah Egi Juara Renang Popda Sleman Viral

Menanggapi kehebohan ini, Dito Ariotedjo selaku Menteri Pemuda dan Olahraga RI buka suara.
Dito Ariotedjo berharap agar kejadian yang menimpa Egi ini tidak terulang kembali.
Dito menyebut hal inilah yang menjadi acuan ke depannya agar pihak Kemenpora lebih lebih fokus membenahi SDM dari aspek keolahragaan.
"Inilah alasan @kemenpora saat ini fokus program pendidikan 'upgrading' SDM, pengelolaan, pelatihan, perwasitan, tenaga medis keolahragaan agar hal-hal ini bisa dihilangkan," ungkap Dito Ariotedjo melalui Instagram Stories, pada Kamis, (30/11/2023).
Sementara Kadispora Sleman, Agung Armawanta, mengatakan atlet renang Egi yang viral di media sosial tersebut mendaftar secara mandiri.
"Nah, adik kita ini. termasuk yang mandiri sehingga tim kecamatan karena ini mandiri, official memerlukan biaya tersendiri yang tak ada anggarannya dan sehingga dianggap mandiri keseluruhan," ulasnya.
"Dalam tata tertib dalam TM (technical meeting), semua yang melakukan pendampingan atau ada keberatan yang berhak melakukan (protes adalah) official atau ketua kontingen. Karena ini mandiri jadi kesepahamannya belum. Di sini ada miss, namanya ada perbaikan di situ kita evaluasi," tegasnya.
"Protes lewat rekaman kamera akhirnya kita akomodir sebagai referensi. Hasil terakhir dari pengulangan ini, maka punya kebijakan dan didukung catatan waktu, sehingga kita lahirkan juara duanya kembar. Itu keputusan terakhir," ungkap Agung.
Adapun menurut Agung alasan baru menobatkan Egi juara 2 kembar, lantaran adanya human error dalam perlombaan sesuatu yang wajar karena dari 20 nomor yang diperlombakan, hanya ada satu nomor yang ada human error.
Hal itu, kata dia akan jadi bahan evaluasi pihaknya ke depannya.
"Nah jadi memang, kalau dilihat dari 20 nomor yang dilombakan. Yang punya potensi salah kan hanya satu nomor ini. Artinya kesalahan 5 persen itu ya wajar, human error," tambahnya.
"Ke depannya kita akan jadikan ini evaluasi. Kalau penambahan kamera itu harus patuhi aturan dari PB PRSI. Kalau saya senang teknologi digunakan untuk ke depan." tandasnya. (Tribun Jatim/ Bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)
Istri dan Warga Curiga Yunus Pulang Berlumpur, Pura-pura Cari Diva Paskibraka yang Dibunuhnya |
![]() |
---|
Sosok Didiek Hartantyo, Dirut KAI yang Viral Membungkuk Minta Maaf, Ternyata Orang Solo |
![]() |
---|
Rekam Jejak Chusnul Khotimah, Auditor BPKP yang Dilaporkan Tom Lembong Kasus Impor Gula |
![]() |
---|
Potret Anies Bentangkan Bendera One Piece Dikaitkan dengan Fenomena Viral, Diambil Jelang Pilpres |
![]() |
---|
Sosok Gus Nur Terpidana Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi yang Dapat Amnesti Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.