Berita Bangka Tengah

Mengulas Wisata Danau Linau di Bangka Tengah, Terletak di Atas Bukit, Ada Legenda Pari Putih

Danau Linau itu kita naik dari Air Terjun Sadap, kita mendaki, di situ juga ada cerita tentang legenda Pari Putih, itu sempat kami

|
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Iwan Satriawan
istimewa
Danau Linau , terletak di Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ada wisata yang ingin dikembangkan oleh pemerintah kabupaten Bangka Tengah kedepannya.

Danau Linau namanya, terletak di Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.

Untuk sampai di Danau Linau itu, pengunjung harus mendaki terlebih dulu kurang lebih satu jam, sehingga akan memberi sensasi berwisata yang berbeda.

Kepala Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Kabupaten Bangka Tengah, Budi Randa Saputra mengatakan danau linau ini berpotensi menjadi salah satu wisata unggulan di Bangka Tengah.

Air Terjun Sadap
Air Terjun Sadap (dok Bangkapos.com)

"Danau Linau itu kita naik dari Air Terjun Sadap, kita mendaki, di situ juga ada cerita tentang legenda Pari Putih, itu sempat kami sampaikan ke kementerian, mudah-mudahan tahun 2024 nanti diberikan penguatan semacam promosi secara nasional," ujar Budi saat ditemui bangkapos.com.

Pemkab berencana membangun beberapa fasilitas saat mendaki menuju Danau Linau tersebut.

"Jadi ada beberapa pos nanti disiapkan, yang mendaki bisa beristirahat dan pos itu nanti view yang bagus biar mereka bisa berfoto dengan pemandangan laut misalnya," katanya.

Tak hanya itu, cerita asal muasal atau cerita rakyat Danau Linau juga ingin dikenalkan kepada wisatawan sebagai daya tarik.

Ada dua versi cerita rakyat asal usul Danau Linau yang dirangkup oleh Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Kabupaten Bangka Tengah.

"Versi pertama, ada seorang wanita pada saat itu sudah jatuh cinta, namun karena ekonomi keluarga maka minjam uang ke juragan kaya, diperjanjikan nikahi anaknya si wanita itu, tapi wanita tidak mau maka lari, pada saat itu hujan lebat, singkat cerita air meluap, dia bicara biarkan cintanya tetap di sini, kemudian muncul danau lalu terjun ke situ, kemudian jadi pari putih," katanya.

Sementara untuk versi kedua, dikisahkan pada masa itu wilayah tersebut kekurangan air.

"Versi kedua, pada masa itu dusun Linau kekurangan air, ada kepala suku, akhirnya membuat perjanjian dengan penghuni atau penguasa bukit, diceritakan seekor naga, dibuatkan tiga salur air, sampai sekarang masih ada itu. Lalu perjanjiannya dia ingin menikahi anak kepala, tidak mau, ingkar dari perjanjian, debit air dibesarkan sehingga jadi danau sebuah kampung itu," katanya.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved