Apakah Boleh Bakar-bakar Jagung, Ayam dan Meniup Terompet Saat Malam Tahun Baru, Begini Kata UAS
Tradisi melakukan bakar-bakaran misalnya bakar jagung dan ayam sebagai hidangan di malam tahun barumenurut Ustaz Abdul Somad sah-sah saja.
Penulis: Widodo | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM -- Apakah boleh bakar-bakar jagung, ayam dan meniup terompet saat malam Tahun Baru Masehi?
Lalu apa hukumnya merayakan demikian?
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan dalam sebuah video di kanal YouTube TAMAN SURGA NET.
Sebelumnya dia menjelaskan dalam sejarahnya, kalender masehi buatan orang non muslim.
"Apakah boleh pakai alat non muslim? Boleh, kamera buatan non muslim, boleh dipakai, termasuk kalender boleh.
Namun ketika masuk dalam ritual, misalnya meniup terompet, lalu menyalakan lilin, itu tradisi non muslim," jelas Ustaz Abdul Somad dalam video.
Hal tersebut juga termasuk membuang-buang waktu.
Apalagi sampai membawa anak gadis orang yang bukan muhrim, sudah termasuk pelanggaran syariat.
Namun apabila di malam tahun baru ada dzikir di masjid sah-sah saja diikuti lalu berdzikir dan beri'tikaf, jikalau tidak ada maka selepas Isya lebih baik tidur.
Hal-hal yang kerap dilakukan dan menjadi tradisi biasanya adalah melakukan bakar-bakaran misalnya bakar jagung dan ayam sebagai hidangan di malam tahun baru.
"Membakar ayam itu sah-sah saja, yang tidak boleh adalah meyakini semakin tinggi asap semakin banyak rezeki, itu sudah merusak akidah," kata Ustaz Abdul Somad.
Tahun baru masehi identik dengan menyalakan kembang api, sejalan dengan pengagungan api yang menjadi tradisi Kaum Majusi (penyembah api).
Begitupula meniup terompet yang disebut menjadi tradisi Yahudi dan membunyikan lonceng sebagai tradisi Nasrani.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang Artinya: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." HR. Abu Daud no. 4031, dishahihkan oleh Al Albani
Selain itu dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
yang Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta." Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah SAW, Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi? Beliau menjawab, Selain mereka lantas siapa lagi?" (HR. Bukhari No. 7319).
Ustaz Abdul Somad juga lebih kepada solusi yang tepat bagi umat Islam dalam menyikapi jelang akhir dan awal tahun baru masehi nanti.
Ustaz Abdul Somad memberikan sedikit penjelasan tentang keharaman bagi umat Islam merayakan tahun baru atau tahun baru masehi.
"Ada baiknya pemuda-pemuda dikumpulkan sejak pukul 10 hingga tengah malam akhir tahun sampai pagi di awal tahun 2023 nanti untuk dikumpulkan di masjid," terang sapaan UAS tersebut.
Dan di masjid pemuda-pemuda jika tidak tergerus kepada perbuatan yang haram ada baiknya untuk datangi masjid, ajak kajian dan salawat sebanyak-banyaknya.
Dan yang paling penting juga adalah pemuda-pemuda diajak untuk muhasabah diri serta perbaiki diri menjadi lebih baik di tahun selanjutnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad ini tindakan seperti ini adalah yang paling tepat.
(Bangkapos.com/Widodo)
PT Timah Kembali ke Rakyat: HUT ke-49 Diisi Dengan Doa, Olahraga dan Kepedulian Sosial |
![]() |
---|
Kisah Budi Keliling Indonesia, Jual Atribut Ustad Abdul Somad, Hadiri Pengajian Gunakan Dana Pribadi |
![]() |
---|
Molen Ikut Salat Jumat Bersama Ustaz Abdul Somad di Masjid Jamik Pangkalpinang |
![]() |
---|
Nasihat Ustaz Abdul Somad Buat Hati Molen Tersentuh, Bahagia Kedatangan Ulama ke Pangkalpinang |
![]() |
---|
Transformasi Digital Berbasis Nilai Tradisi Keagamaan Untuk Membangun Kampus Humanis dan Berdampak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.