Berita Viral

Keji, Satu Keluarga di Padang Tega Habisi Nyawa ART, Korban Disiksa dan Dipaksa Jadi Mengemis

Satu keluarga di Padang tega Bunuh ARTnya terdiri dari ibu, anak, dan menantu, korban sering disiksa dan dipaksa menjadi pengemis

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: fitriadi
(Kolase Youtube)
Satu keluarga di Padang Sumatera Barat, tega menghabisi nyawa asisten rumah tangga (ART) dan mengelabui warga.korban sering disiksa dan dipaksa menjadi pengemis 

BANGKAPOS.COM, PADANG --Sebuah keluarga di Padang terpaksa berhadapan dengan hukum setelah mengakui telah membunuh asisten rumah tangga (ART) mereka.

Kasus yang menggemparkan ini melibatkan satu kelurga masing-masing Sri Hamdani (46), Daswanto (32), dan Nanda Kurnia Putri (23), yang kini harus menjalani proses hukum karena perbuatannya.

Satu keluarga yang membunuh ART ini terdiri dari ibu, anak, dan menantu.

Nyimas Aryani (21), korban yang berasal dari Rimbo Tarok, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, ditemukan tewas pada 17 Desember 2023.

Sebelumnya, Nyimas bekerja tidak hanya sebagai ART di rumah keluarga tersebut tetapi juga di rumah makan milik mereka.

Kejadian tragis ini bermula dari rasa kesal para tersangka terhadap Nyimas yang dianggap sulit untuk dilarang.

Dalam pengakuan kepada penyidik Polresta Padang, Daswanto menyatakan emosinya memuncak karena Nyimas dituduh membuat data palsu yang berujung pada pemanggilan dari pihak kepolisian.

Kepada polisi, tersangka Daswanto mengaku kesal dengan korban yang tidak bisa dilarang,

"Dibilangnya istriku membuat data bohong, ya dipanggilnya lah sama orang Polda itu kan. Dia (korban) bilang gak bermaksud katanya," jelas Daswanto di depan penyidik.

"Terus karena itu kau emosi sama dia?," tanya penyidik Polresta Padang saat pemeriksaan.

"Iya emosi jadinya bang," jawab Daswanto lagi.

Selain pembunuhan, Iptu Adrian Afandi, Kanit Reskrim Polresta Padang, mengungkapkan bahwa korban juga dipaksa untuk mengemis oleh keluarga tersebut.

Hal ini dilakukan karena penghasilan dari usaha rumah makan mereka tidak maksimal.

Tragisnya, Nyimas sering menerima kekerasan jika uang yang dihasilkan dari mengemis tidak memenuhi target yang ditetapkan.

“Anak dari tersangka mempunyai ide untuk mencari atau bisa menyuruh korban untuk melakukan pekerjaan lain,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved