Perang Iran vs Israel
Mengintip Pasukan Elite Iran dan Israel Mana yang Lebih Kuat, Al Quds atau Sayeret Matkal?
Mengintip Pasukan Elite Iran dan Israel Mana yang Lebih Kuat, Al Quds atau Sayeret Matkal?
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Hampir setiap negara memiliki pasukan elite yang digunakan untuk melindungi keamanan negara dan bangsa.
Hal ini termasuk juga untuk Iran dan Israel.
Keduanya diketahui juga miliki pasukan elite masing-masing untuk keamanan wilayah.
Terlebih saat ini konflik antara Iran dan Israel memuncak pada Minggu (14/4/2024) dini hari.
Pada hari itu Iran telah meluncurkan serangan udara pertama ke wilayah Israel dengan menggunakan ratusan rudal dan drone bersenjata.
Serangan tersebut merupakan balasan Iran usai Israel menyerang konsulat mereka di Suriah yang menyebabkan tewasnya anggota dan jenderal Korps Garda Revolusi Iran.
Setelah serangan udara tersebut, militer Israel harus bersiap guna menghadapi kemungkinan serangan langsung, termasuk serangan darat dari Iran.
Apalagi jika pasukan khusus dan pasukan elite dari Iran dan Israel itu sampai diturunkan.
Untuk mengetahui seperti apa kekuatan pasukan elite dari Iran dan Israel, simak penjelasan berikut ini:
Pasukan Elite Iran
Al Quds merupakan salah satu pasukan khusus Iran yang didirikan pada tahun 1980
Dalam serangan Israel di Damaskus pada 1 Apil 2024 lalu, komandan senior Pasukan Al Quds Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi, dan wakilnya, Brigjen Mohammad Hadi Haji Rahimi, ikut menjadi korban tewas.
Kematian dua sosok dan lima orang lainnya yang juga perwira Pasukan Al Quds membuat Iran marah hingga menyerang Israel dini hari tadi.
Council on Foreign Relations (CFR) menulis bahwa Al-Quds merupakan bagian dari pasukan Islamic Revoluntionary Guard Corps (IRGC) atau Garda Revolusi Iran.
Pada April 1979, Ruhollah Khomeini, pemimpin Iran, membentuk Korps Pengawal Revolusi Islam melalui dekrit dengan tujuan menjaga Republik Islam pasca-Revolusi Iran (1978–79).
Pendiriannya adalah respons terhadap kebutuhan Iran untuk mengekspor ideologi revolusioner dan melindungi kepentingan nasional di luar perbatasan.
Korps tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Pasukan Quds, mengambil nama "Al Quds" dari bahasa Arab untuk Yerusalem yang mencerminkan komitmen awal mereka terhadap pembebasan kota suci tersebut.
Peran pertama mereka sebagai unit terpisah terjadi pada 1982 saat terlibat dalam Perang Saudara Lebanon setelah invasi Israel ke Lebanon.
Al Quds membantu kelompok Hezbollah di Lebanon, yang didirikan pada tahun yang sama untuk mengusir Israel.
Bahkan setelah perang saudara berakhir pada 1990, Al Quds tetap menjadi sekutu dekat dan sponsor bagi Hezbollah.
Pada 1990-an, mereka memperluas perhatiannya ke perbatasan timur Iran, mendukung Aliansi Utara di Afghanistan melawan munculnya Taliban.
Pada abad ke-21, Al Quds semakin aktif terutama setelah invasi AS ke Irak pada 2003 dan ketidakstabilan di Timur Tengah pasca-Arab Spring.
Mereka memainkan peran penting di Irak dalam melawan pasukan AS, berkoordinasi dengan Organisasi Badr.
Ketika pemberontakan di Suriah tahun 2011 berkembang menjadi perang saudara, Al Quds membantu Bashar al-Assad, sekutu Iran, melalui pelatihan, persenjataan, dan koordinasi strategi militer.
Aktivitas Al Quds sering memicu ketegangan dengan negara-negara Barat, terutama AS yang melihat pengaruh Iran sebagai ancaman.
Struktur Al Quds didesain untuk mendukung operasi luar negeri yang beragam, sebagai bagian dari Korps Pengawal Revolusi Islam, dengan komando langsung dari Pemimpin Tertinggi Iran, menunjukkan pentingnya pasukan tersebut dalam struktur kekuasaan Iran.
Selain pasukan Al Quds, Iran juga masih memiliki pasukan elite lain seperti, Pasukan Nasr - Pasukan khusus Angkatan Laut Iran.
Lalu Pasukan Quds Udara - Bagian dari Garda Revolusi Iran, bertanggung jawab atas operasi udara.
Ada pula Pasukan Sepah - Pasukan khusus Angkatan Darat Iran, dan Pasukan Khatam al-Anbiya - Pasukan insinyur militer Iran.
Pasukan Elite Israel
Di Israel, Sayeret Matkal adalah salah satu dari 7 pasukan khusus elit terbaik di dunia, menurut Engineerine.
Unit komando yang sangat terlatih ini berspesialisasi dalam operasi rahasia dan penyelamatan sandera.
Didirikan pada tahun 1957, mereka sangat ahli dalam misi pengintaian mendalam dan ekstraksi.
Para anggota Sayeret Matkal terampil dalam menyamar, menyusup diam-diam, dan menghilang sebelum musuh mendeteksi keberadaan mereka.
Mereka juga bertugas untuk melawan terorisme dan menyelamatkan sandera di luar perbatasan Israel.
Operasi terkenal mereka termasuk penyelamatan pesawat Air France yang dibajak pada tahun 1967 dan operasi legendaris Entebbe pada tahun 1976, di mana mereka menyelamatkan 248 sandera yang ditahan di Uganda oleh 8 teroris.
Sayeret Matkal sering dibandingkan dengan Delta Force AS dan SAS Inggris untuk kemampuan luar biasa mereka dalam infiltrasi diam-diam dan eliminasi teroris dengan meminimalkan korban.
Selain itu, ada pasukan elite lain yaitu Shayetet 13, unit komando angkatan laut Israel yang terlibat dalam operasi khusus di laut, pantai, dan daerah pesisir.
Kemudian ada Unit 669, satuan penyelamatan dan evakuasi khusus IDF, yang bertanggung jawab atas penyelamatan di medan perang, operasi SAR (Search and Rescue), dan pertolongan pertama.
Selanjutnya, Maglan, mereka adalah unit khusus untuk operasi di belakang garis musuh, termasuk penetrasi mendalam dan tindakan rahasia.
Ada pula Duvdevan, unit anti-teror khusus yang berfokus pada infiltrasi dan penangkapan target berbahaya di wilayah perang.
Polisi Israel juga mempunyai pasukan elite yaitu Yamam, unit kontra-teroris yang bertanggung jawab atas operasi di dalam Israel, terutama di perkotaan.
Terakhir ada Unit 8200, mereka merupakan unit intelijen sinyal elit IDF, yang terkenal dengan kemampuan cyber warfare dan intelijen elektroni
Israel Klaim Sukses Cegat 99 Persen Serangan dari Iran
Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengeklaim pihaknya sukses mencegat 99 persen dari sekitar 300 drone dan rudal jelajah serta balistik yang ditembakkan Iran ke wilayahnya pada Minggu (14/4/2024) WIB.
Serangan Iran dilancarkan setelah Israel menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran termasuk dua jenderal.
"Ini adalah pencapaian strategis yang sangat signifikan," katanya dalam pernyataan pers pada Minggu pagi waktu setempat, seperti dilaporkan Times of Israel.
"Ancaman Iran bertemu dengan superioritas udara dan teknologi IDF, yang dikombinasikan dengan koalisi pertahanan yang kuat, bersama-sama berhasil mengintersep sebagian besar ancaman tersebut," kata Hagari.
Dia mengatakan Iran menembakkan 170 drone pengebom, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik.
Dari jumlah tersebut, beberapa rudal balistik berhasil mencapai wilayah Israel, menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan udara.
Hagari mengeklaim, dari 170 drone yang diluncurkan Iran, dan tidak satu pun yang berhasil masuk ke wilayah udara Israel. Semuanya, kata dia, berhasil ditembak jatuh di luar batas wilayah oleh Israel dan sekutunya.
Ia menambahkan, ada 30 rudal jelajah yang ditembakkan, dan tidak ada yang menembus ke wilayah udara Israel. Menurut Hagari, 25 dari 30 rudal jelajah itu berhasil ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Israel.
Selain itu, Hagari mengatakan Iran menembakkan 120 rudal balistik ke Israel. Banyak dari rudal-rudal tersebut, menurutnya, berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow.
Namun beberapa rudal berhasil melewati pertahanan Israel, dan menghantam Pangkalan Udara Nevatim di selatan Israel.
Hagari mengatakan kerusakan ringan terjadi pada infrastruktur di Nevatim, tetapi pangkalan udara tersebut tetap beroperasi seperti biasa.
"Seperti yang bisa Anda lihat sekarang, pangkalan ini berfungsi dan terus melakukan tugasnya. Dalam gambar, Anda bisa melihat landasan pacu di Nevatim," katanya, menunjukkan rekaman langsung dari pangkalan udara tersebut.
"Iran mengira mereka akan dapat melumpuhkan pangkalan ini dan dengan demikian merusak kemampuan udara kami, tetapi mereka gagal. Pesawat Angkatan Udara terus lepas landas dan mendarat dari pangkalan ini, dan berangkat untuk misi ofensif dan defensif, termasuk pesawat Adir (F-35) yang sekarang sedang kembali dari misi pertahanan pangkalan dan sebentar lagi Anda akan melihat mereka mendarat," katanya.
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Sabtu malam (13/4/2024) waktu Washington DC, memberi tahu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa AS akan menentang dan tidak akan membantu serangan balasan Israel terhadap Iran. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior.
Kata pejabat AS itu, Biden dan penasihat seniornya sangat khawatir respons Israel terhadap serangan Iran akan menyebabkan perang regional meletus dengan konsekuensi yang sangat berbahaya.
Menurut pejabat Gedung Putih itu, di balik layar, Biden memberi tahu Netanyahu bahwa upaya pertahanan bersama oleh Israel, AS, dan negara-negara lain di wilayah tersebut telah menyebabkan kegagalan serangan Iran.
"Anda mendapatkan kemenangan. Ambillah kemenangan itu," kata Biden kepada Netanyahu, menurut pejabat tersebut.
Pejabat tersebut mengatakan ketika Biden memberi tahu Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi ofensif terhadap Iran dan tidak akan mendukung operasi tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa dia memahaminya.
Adapun Iran melegitimasi serangannya ke Israel dengan Pasal 51 Piagam PBB.
“Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran adalah respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus,” tutur perwakilan tetap Iran di PBB melalui media sosial X.
Menurutnya, persoalan mengenai serangan ke konsulat Iran itu bisa dianggap selesai dengan serangan ke Israel.
“Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim jahat Israel,” tambahnya.
(*/Kompas/Tribunnews)
Tak Kuat Nanggung Beban Perang, Petinggi Militer Israel Ramai-ramai Letakkan Jabatan |
![]() |
---|
Fakta-fakta Serangan Balasan Israel ke Iran, Tiga Drone Jatuh hingga Pantauan Fasilitas Nuklir |
![]() |
---|
Konflik Israel dan Iran Semakin Memanas, Bagaimana Stok BBM, apakah Harga Naik? ini Kata Pertamina |
![]() |
---|
Isfahan Kota Strategis Pangkalan Militer dan Situs Nuklir Iran Jadi Target Rudal Israel |
![]() |
---|
Mengenal Jenis Drone dan Rudal yang Dipakai dalam Perang Iran vs Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.