Surat Al Ikhlas Ayat 1-4, Tulisan Arab, Latin dan Artinya, Lengkap Keutamaan dan Waktu Mengamalkan

BANGKAPOS.COM--Surat Al Ikhlas merupakan surat pendek yang ada dalam Al Quran.

Berikut surat Al Ikhlas Ayat 1-4, Tulisan Arab, Latin dan Artinya, Lengkap Keutamaan dan Waktu Mengamalkan

Surat ini hanya memiliki empat ayat yang insya Allah dihafal oleh seluruh umat muslim.

Bacaan surah Al Ikhlas dalam bahasa Arab:

قُلْهُوَٱللَّهُأَحَدٌ ٱللَّهُٱلصَّمَدُ  لَمْيَلِدْوَلَمْيُولَدْ  وَلَمْيَكُنلَّهُۥكُفُوًاأَحَدٌۢ

Bacaan Surah Al Ikhlas dalam bahasa Latin: qulhuwallāhuaḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalidwa lam yụlad, wa lam yakullahụkufuwanaḥad.

Arti Surah Al Ikhlas: Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.

قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ

Qul huwal laahu ahad

1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Ayat pertama dalam surat Al Ikhlas terdapat kalimat Qul Huwallahu Ahad yang artinya 'Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.'

Kalimat Qul Huwallahu Ahad memiliki makna suatu penegasan tentang keesaan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah dan dijadikan tempat bergantung.

Dalam ajaran Islam, keimanan pada keesaan Allah SWT sangatlah penting.

Ayat Qul huwallahu ahad artinya mengajarkan umat Muslim untuk menyatakan dan mengakui keesaan Allah SWT sebagai dasar keimanan yang kuat.

Umat Muslim diharapkan tidak menyekutukan Allah SWT dengan tuhan-tuhan lain atau benda-benda lain yang dianggap memiliki kekuatan atau pengaruh dalam hidup.

Ayat Qul huwallahu ahad artinya juga menunjukkan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya sumber kekuatan dan perlindungan yang sejati.

Tidak ada tempat bergantung yang lebih baik selain kepada-Nya.

Hal ini menunjukkan bahwa umat Muslim harus mengandalkan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan mereka, baik itu dalam hal keuangan, kesehatan, maupun hubungan sosial.

Seorang ulama Ustaz Adi Hidayat lewat kanal YouTube pernah menjelaskan terkait makna dari Surah Al Ikhlas.

"Qul huwallahu ahad, katakan hanya Allah yang Esa, sudah, berarti jangan katakan yang lain-lain, komit dengan tauhid itu, komit dengan keislaman kita, jaga betul dengan baik," ujar Ustaz Adi Hidayat.

اَللّٰهُ الصَّمَدُ

Allah hus-samad

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

"Allāhuṣ-ṣamad, Allah tempat bergantung, serahkan semua urusan kepada Allah. Ada masalah minta sama Allah berdoa, sakit berdoa sama Allah, punya persoalan gantungkan diri kepada Allah, ikhtiar," sambung beliau.

Ustaz Adi Hidayat menegaskan kepada umat muslim untuk benar-benar bisa memahami dan mempraktekan kandungan dalam surat Al Ikhlas ini dalam kehidupan sehari-hari.

لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ

Lam yalid wa lam yuulad

3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Surah Al Ikhlas merupakan surah yang tidak ada satu pun terdapat kata ikhlas di dalamnya.

Berbeda dengan surah Yasin yang pembukaan ayatnya diawali dengan kata يٰسۤ, (Yasiin) sesuai dengan nama surat.

Begitu juga dengan surat Ad-Dhuha, yang awal kalimatnya diawali dengan kata yang sama dengan nama surat, yakni وَالضُّحٰىۙ (waḍ-ḍuḥā).

Ada pula surat Al-Insyirah yang penamaan suratnya diambil dari redaksi awal kalimat, berbunyi اَلَمۡنَشۡرَحۡلَـكَصَدۡرَكَۙ (Alam nashrah laka sadrak).

Namun berbeda dengan surat Al Ikhlas, yang mana tidak terdapat satu pun dalam surat ini yang mengandung kata ikhlas.

Ternyata hal ini mengandung makna tentang mengesakan Allah, surat yang ditujukan hanya untuk fokus beribadah kepada Allah.

"Karena itu ketika Anda membaca surah Al Ikhlas, maka surahnya hanya menunjuk kepada Allah semata, yang lain buang semua, qul huwallahu ahad," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi kalau Anda baca surah Al Ikhlas dengan benar, qul huwallahu ahad, mesti ikhlas. Apa arti ikhlas di sini?

Menjadikan Tuhan itu hanya Allah saja, yang lain ga ikut-ikut,"

"karena itu kalau orang sudah paham, bergantungnya pun pasti akan terkait dengan yang satu, Allāhuṣ-ṣamad, lam yalidwa lam yụlad, wa lam yakullahụkufuwanaḥad," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Allah SWT tidak mempunyai sekutu (sesuatu yang menyamai-Nya, sama dengan-Nya, atau menyerupai-Nya).

Allah tunggal, zat yang mutlak berarti tidak beranak, tidak bersekutu, dan tidak beristri.

Surat Al Ikhlas mengandung penetapan keesaan Allah SWT, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang sebanding dengan-Nya, serta hanya Allah SWT yang mampu menyelesaikan segala keperluan.

Ustaz Adi Hidayat menceritakan sebuah kisah yang diambil dari hadits shahih, hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.

Dikisahkan ketika Nabi Muhammad baru selesai  melaksanakan sholat, terdengar seseorang tengah berdoa.

Seseorang tersebut mengawali doanya dengan Surah Al Ikhlas, tentu dengan penuh keyakinan ia berdoa.

Begitu selesai ia berdoa, Nabi Muhammad lantas bertanya kepada seseorang tersebut apakah ia mengetahui makna atas doa yang baru saja ia panjatkan.

Dengan kerendahan hati, seseorang tersebut mengatakan ia tidak mengetahuinya, sebab hanya Allah SWT yang Maha Tahu dan Rasul yang memahami.

Nabi Muhammad saw kemudian mengatakan: 'tahukah Anda, Anda baru saja berdoa dengan menyebutkan dengan yakin semua sifat-sifat Allah yang Maha Tinggi, ahad, namaTertinggi, yang kalau disebutkan nama itu di awal doa, maka semua doa yang disampaikan akan dikabulkan, semua permintaan akan dijawab'.

Meski begitu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan tidak semua orang yang memanjatkan doa dengan awalan surat Al Ikhlas akan langsung dikabulkan atau dijawab oleh Allah SWT.

Semua tergantung dengan keyakinan di dalam diri orang masing-masing.

"Tapi apakah semua orang yang baca doa itu, diawali dengan surat itu akan dijawab? Belum tentu. Kalau tidak ada praktik shaqidin dalam jiwanya," tegas Ustaz Adi Hidayat.

"Orang dulu minta, dijawab, orang sekarang sama kalimatnya, tetap saja lambat dari Atas. Kenapa? Karena inti ayat itu tidak dipraktikan dulu, yakinkan dalam jiwa kita, benarkan ayat itu, amalkan, pakai dalam doa, jadi," tutup Ustaz Adi hidayat.

WallahualamBissawab...

(*)