Inilah Bentuk dan Isi Bunker Kiamat yang Dijual Seharga Rp 1 Miliar, Tahan Gempa dan Ledakan

Inilah bentuk dan isi tempat dinamakan bunker kiamat yang dijual seharga Rp 1 Miliar. Tempat perlindungan bekas bunker militer di Dakota Amerika

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribuntrend.com
Isi dalam Bunker kiamat yang dijualn seharga Rp 1 Miliar 

BANGKAPOS.COM--Inilah bentuk dan isi sebuah tempat dinamakan 'bunker kiamat' yang dijual seharga Rp 1 Miliar.

Bunker berupa benteng ini berada di Black Hills, South Dakota, Amerika Serikat.

Tempat perlindungan tersebut terletak di lingkungan yang tidak biasa karena merupakan bekas bunker militer.

Dahulu area seluas 4.661 hektare ini digunakan untuk menyimpan bom dan amunisi mulai dari tahun 1942 hingga 1967.

Di atas lahan itulah bangunan militer itu dibangun dan sekarang telah dialihfungsikan sebagai tempat bunker kiamat.

Bahkan, area bekas bunker tentara disulap menjadi tempat berlindung saat kiamat melanda, bahkan dijual seharga Rp 1 miliar.

Lokasi tersebut dulunya merupakan fasilitas pemeliharaan tempat tentara menyimpan amunisi dan menyimpan serta menguji bom.

Bahan tersebut juga merupakan rumah bagi sekitar 575 ruang penyimpanan senjata, yang merupakan struktur beton dan baja raksasa yang dibangun selama Perang Dunia Kedua.

Ruang-ruang ini dirancang khusus untuk tahan terhadap ledakan hingga setengah megaton.

Setelah tentara dilaporkan menggunakan ruang-ruang ini antara tahun 1945 dan 1967, ruang-ruang tersebut telah diubah menjadi bunker bagi mereka yang bersiap menghadapi skenario hari kiamat.

Sekarang, area tersebut telah diubah menjadi tempat bunker kiamat.

Bangunan beton dan baja raksasa yang dulunya digunakan sebagai ruang penyimpanan senjata kini dialihfungsikan untuk menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang bersiap menghadapi skenario hari kiamat.

Bunker kiamat tersedia dalam berbagai konfigurasi, dengan yang terbesar mampu menampung hingga 24 orang sekaligus.

Meskipun namanya menyeramkan, desain interior bunker kiamat ini jauh dari bayangan yang mengerikan.

Ruangan di dalamnya dirancang seperti rumah pada umumnya, dilengkapi dengan kulkas, kursi, sofa, meja, dan dapur.

Harga per unit bunker kiamat bervariasi, namun umumnya dimulai dari Rp 1 miliaran.

Setiap bunker memiliki standar lebar lantai interior 8,08 meter, dengan panjang 18,3 meter dan 24,4 meter.

Bunker ini juga dilengkapi dengan pintu anti ledakan baja, poros ventilasi udara, dan pintu keluar darurat sekunder.

Tahan Gempa dan Ledakan

Bunker kiamat ini berada Black Hills di South Dakota, AS.
Bunker kiamat ini berada Black Hills di South Dakota, AS. (Tribuntrend.com)

Setiap bunker memiliki standar lebar lantai interior 8,08 meter, dengan panjang 18,3 meter dan 24,4 meter, masing-masing dengan langit-langit setinggi 3,7 meter hingga bagian atas lengkungan interior.

Setiap bunker memiliki lantai beton dan pintu anti ledakan baja, yang berfungsi sebagai penutup untuk menghentikan perembesan air, udara atau gas; poros ventilasi udara dan pembuangan, dan pintu keluar darurat sekunder. 

Bunker ini memiliki lantai, sambungan air, dan katup penyaringan/ledakan udara.

Selain itu, bunker kiamat mampu bertahan pada suhu hingga 676°C dan tahan terhadap angin berkecepatan 450 mph.

Canggihnya lagi, bunker kiamat mampu melindungi penghuninya dari dampak pergeseran kutub magnet.

Sebagai keamanan tambahan, bunker kiamat juga dilengkapi pintu keluar darurat.

Setiap bunker dimodifikasi ulang sehingga mampu menahan sepuluh gempa Bumi berturut-turut. 

Ahli Fisika Amerika Prediksi Kiamat Terjadi Tahun 2026

Seorang ahli fisika dari Amerika Serikat memprediksi hari kiamat kemungkinan terjadi di tahun 2026. 

Pemicunya adalah ledakan populasi manusia yang tidak terkendali.

Di saat yang sama terjadi krisis pangan yang mengancam berbagai negara. 

Awalnya seorang ekonom dan ahli demografi bernama Thomas Malthus telah memberikan peringatan mengenai kemungkinan kiamat di Bumi, yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi manusia yang tidak terkendali.

Kata dia, jika pertumbuhan populasi terus berlanjut, suplai makanan tidak akan mencukupi kebutuhan manusia.

Tetapi prediksinya tersebut terbukti keliru karena perkembangan teknologi yang mampu meningkatkan produksi makanan secara cepat, meskipun jumlah penduduk terus meningkat.

Di era modern, seorang ahli fisika bernama Heinz von Foerster dari University of Illinois kembali menggaungkan prediksi tentang kemungkinan kiamat Bumi, kali ini dengan prediksi terjadinya pada tahun 2026.

Teori Foerster ini dikembangkan pada tahun 1960 berdasarkan pertumbuhan populasi manusia yang tak terkendali, yang menurutnya akan mencapai puncak pada tahun 2026.

Foerster menggunakan perhitungan matematika yang rumit dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti bencana skala besar, pembentukan masyarakat global yang kooperatif, dan pengembangan teknologi produksi makanan.

Meskipun teknologi produksi makanan semakin canggih, Foerster meyakini bahwa hal tersebut tidak akan mampu mengatasi laju kelahiran manusia yang terus meningkat.

Foerster menyatakan bahwa langkah-langkah intervensi pemerintah diperlukan untuk mengendalikan pertumbuhan populasi, seperti menerapkan kebijakan pajak yang lebih tinggi untuk keluarga dengan jumlah anak lebih dari dua. 

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved