Profil Obama Eks Presiden AS yang Diejek Trump Pakai Video AI, Dikenal Orator Ulung dan Penulis Buku

Donald Trump, Presiden Amerika Serikat mengunggah video hasil kecerdasan buatan (AI) di platform Truth Social, Minggu (20/7/2025).

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah

BANGKAPOS.COM - Donald Trump, Presiden Amerika Serikat mengunggah video hasil kecerdasan buatan (AI) di platform Truth Social, Minggu (20/7/2025).

Dalam video tersebut menampilkan Barack Obama ditangkap polisi dan dimasukkan ke penjara. 

Dalam video tersebut, Obama sempat berpidato di hadapan Trump dengan kalimat, "tidak ada yang kebal hukum." 

Baca juga: MEMANAS Trump Tuduh Obama Berkhianat, Diduga Campur Tangan dalam Pemilu Rusia

Tak berselang lama, dua polisi tampak datang dan memborgol tangan Obama hingga akhirnya mantan Presiden AS itu mengenakan baju tahanan di penjara.

Video ini juga diiringi lagu disko klasik "YMCA" dari The Village People-lagu yang kerap digunakan Trump dalam kampanye-kampanyenya.

Tanggapi Pernyataan Gabbard

Dilansir dari The Independent, Senin (21/7/2025), unggahan ini merupakan tanggapan Trump atas pernyataan Direktur Intelijen Nasional (DNI) Tulsi Gabbard, yang menuding pemerintahan Obama berupaya menggagalkan kemenangan Trump pada Pilpres 2016. 

Dalam acara Sunday Morning Futures di Fox News, Gabbard menyatakan bahwa ia telah menyerahkan nama-nama pejabat era Obama ke Departemen Kehakiman untuk diproses hukum. 

Baca juga: Ada Apa dengan Trump? Kaki Bengkak dan Tangan Memar, Didiagnosa Menderita Insufisiensi Vena Kronis

Nama-nama itu termasuk mantan Direktur FBI James Comey dan mantan Direktur Intelijen Nasional James Clapper. 

"Mereka berusaha menumbangkan kehendak rakyat Amerika dan melaksanakan kudeta yang berlangsung selama bertahun-tahun untuk menggagalkan mandat yang diberikan kepada Presiden Trump," kata Gabbard. 

Namun, klaim Gabbard menuai kritik tajam. Senator Demokrat dari Virginia, Mark Warner, yang juga anggota Komite Intelijen Senat, menilai tuduhan itu tidak berdasar. 

"Ini hanya contoh lain bagaimana Tulsi Gabbard, yang semula berjanji akan mendepolitisasi komunitas intelijen, justru kembali memanfaatkan jabatannya untuk memperkuat teori konspirasi pemilu presiden," ujar Warner di platform X. 

Ia juga menyayangkan Gabbard yang menuding para pejabat intelijen sebagai bagian dari konspirasi pengkhianatan, sementara sebelumnya enggan menyebut Edward Snowden sebagai pengkhianat.

Isu Epstein Mencuat

Unggahan Trump tentang Obama ini datang di tengah sorotan publik terhadap hubungan masa lalunya dengan Jeffrey Epstein, terpidana kasus perdagangan asusila yang meninggal dunia di penjara tahun 2019. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved