Polisi Tewas Luka Tembak di Kepala

Baju Dinas Brigadir Ali di Teras Rumah Tanda Duka Keluarga, Osin: Saya Tahu Sifatnya Seperti Apa

Untuk mengenang anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara ini, pihak keluarga pun memajang baju dinas Brigadir Ali di teras depan rumah duka.

Editor: fitriadi
TRIBUNMANADO.CO.ID/ARTHUR ROMPIS
Baju dinas anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi dipajang pihak keluarga di teras depan rumahnya di Jalan Dahlia Perum Kalasey Indah, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (28/4/2024). 

BANGKAPOS.COM, MANADO - Kematian misterius Brigadir Ridhal Ali Tomi masih membekas di keluarga almarhum.

Untuk mengenang anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara ini, pihak keluarga pun memajang baju dinas Brigadir Ali di teras depan rumah duka, Minggu (28/4/2024).

Rumah Brigadir Ali berada di Jalan Dahlia Perum Kalasey Indah, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Jenazah Brigadir Ali telah dimakamkan pada Minggu kemarin.

Brigadir Ali merupakan anggota dari Satlantas Polres Manado, yang tewas dengan luka tembak di kepala.

Jenazah Brigadir Ali ditemukan di dalam mobil Alphard di depan sebuah rumah di wilayah Jakarta Selatan.

Selain kerabat dan orang terdekat, istri dari korban, Novita Husain (Osin) pun menyebut korban merupakan sosok yang baik.

Baca juga: SOSOK Brigadir Ridhal Ali Tomi Polisi Manado yang Tewas Tertembak di Rumah Pengusaha Jakarta

Brigadir Ali di mata keluarga merupakan sosok ayah yang bertanggung jawab terhadap tiga anaknya.

Bahkan, Osin pun masih tak percaya bahwa suaminya merupakan korban bunuh diri.

"Kalau ada yang bilang almarhum bunuh diri saya tidak percaya karena saya sangat tau sifatnya seperti apa," tutur Novita Husain, dikutip dari TribunManado.co.id.

Ia pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini dengan tuntas.

"Menurut kami ada kejanggalan, jadi kami meminta polisi untuk betul-betul mengusut kasus ini," tandasnya.

Sosok Novita Husain Istri Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Ditemukan Bundir di Mobil: Ga Mungkin
Sosok Novita Husain Istri Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Ditemukan Bundir di Mobil: Ga Mungkin (tribun)

Istri Brigadir Ali, Novita Husain menangis dan memeluk peti jenazah almarhum suaminya.

Riuh tangisan istri dan anak laki-laki Brigadir Ridhal Ali Tomi terdengar jelas saat pelayat memadati rumah duka di Jalan Dahlia Perum Kalasey Indah, Kabupaten Minahasa, Minggu kemarin.

Tak tega melihat dan mendengarnya keluarga yang datang melayat pun terbawa suasana ikut menangis sambil memeluk Novita Husain. "Ali ini orangnya baik," ujar seorang pelayat.

Suara tangisan keluarga, kerabat dan tetangga terdengar bersamaan dengan lantunan ayat suci Al quran.

Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi disholatkan di Masjid Nurul Iman Perum Kalasey Indah, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (siang.

Lokasi Masjid Nurul Iman berada 500 meter dari rumah duka tempat tinggal Brigadir Ridhal Ali Tomi.

Enam orang keluarga menggotong peti jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi.

"Laa Ilaaha Illallah... Laa Ilaaha Illallah.... Laa Ilaaha Illallah"

Baca juga: Sosok Indra Pratama Pemilik Mobil Alphard Tempat Brigadir RAT Tewas, Ketua Gibran Center Jatim

Kalimat Tauhid itu menggema, mengiringi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi.

Tiba di Masjid, peti jenazah diletakkan di bagian belakang Masjid.

Setelah sholat dzuhur, peti jenazah dipindahkan ke bagian depan mimbar arah kiblat masjid lalu disholatkan.

Setelah disholatkan, jenazah Brigadir Ali kemudian dikebumikan di daerah setempat.

Keluarga Tolak Autopsi

Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman.

Ia juga menuturkan abhwa Kapolres Manado Kombes Julianto Sirait masih berada di Jakarta untuk proses penyelidikan.

"Masih di Jakarta pak kapolres. Kami sementara melakukan pendalaman terkait kasus ini," jelasnya, Minggu (28/4/2024).

Mengutip TribunManado.co.id, ia menuturkan bahwa keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Pihak keluarga, lanjut Agus, sudah menerima hasil penyelidikan sementara dan sebab kematian korban.

"Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan dan menolak dilakukan autopsi, dan sudah menerima penyelidikan sementara dan sebab-sebab kematian yang bersangkutan," ujar Haryono.

Ditanya soal keperluan Kapolres di Jakarta, Agus menuturkan bahwa Kombes Julianto tengah melakukan penyelidikan kasus ini.

Ia juga menuturkan bahwa semua saksi tak ada yang berasal dari manado.

"Lima belas orang saksi yang ada di TKP, tidak ada yang dari Manado," kata Haryono.

Kompolnas Dorong Brigadir Ali Diautopsi

Meski keluarga korban menolak autopsi, namun Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) justru sebaliknya.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarty tetap mendorong dilakukannya autopsi terhadap jenazah Brigadir Ali.

"Kami merekomendasikan sebaiknya dilakukannya otopsi untuk memperjelas apa penyebab kematian almarhum," kata Poengky kepada Kompas.com.

Ia menuturkan, meski tak dilakukan di Jakarta, proses autopsi bisa dilakukan di mana saja.

"Otopsi dapat dilakukan di Jakarta atau di Manado, sehingga keluarga almarhum dapat memantau seluruh proses autopsi," sambung dia.

Poengky juga berjanji bahwa pihaknya akan terus memantau penyelidikan dan penyidikan, apapun keputusan keluarga.

Ia juga meminta proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan secara profesional tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Ada Luka Tembak di Kepala

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala, Kamis (25/4/2024) di jalan mampang prapatan IV/ RT. 010/02 kelurahan tegal parang, mampang, Jakarta Selatan.

Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.

Korban terlihat menggunakan kaos berwarna berwarna biru, dengan celana panjang berwarna hitam.

Di bagian sebelah kanan celananya terdapat sarung senjata berwarna putih.

Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan langsung bergerak cepat memerintahkan jajarannya mengungkap secara pasti penyebab tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi.

Yudhiawan pun sudah memerintahkan Kapolresta Manado dan Subdit Paminal untuk berangkat ke Jakarta, menyelidiki latar belakang kasus ini.

"Mereka disana akan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat bagaimana meninggalnya, nanti kita akan infokan perkembangannya," jelasnya

"Sampai saat ini saya belum menerima informasinya jelas, pastinya yang bersangkutan meninggal," ujarnya. (TribunManado.co.id/Rhendi Umar/Tribunnews.com/Muhammad Renald Shiftanto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved