Bimtek SPP-TIK di Babel Jadi Langkah Konkret Perpusnas Tingkatkan Kemampuan Pengelola Perpustakaan
Kepala DKPUS Babel, Rakhmadi diwakili Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DKPUS Babel, Abu Hapas menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) SPP-TIK.
Penulis: iklan bangkapos | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM - Kepala DKPUS Babel, Rakhmadi diwakili Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DKPUS Babel, Abu Hapas menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) SPP-TIK di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Rabu (22/5/2024).
Sebelumnya, Bimtek itu dilakukan selama 4 hari.
Dalam sambutannya Abu Hapas menyebutkan bahwa Bimtek SPP-TIK dan Bimtek Perpustakaan Umum yang berlangsung selama 4 hari di Pangkalpinang, Babel itu, merupakan langkah konkret dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme para pengelola perpustakaan di seluruh Indonesia.
Dengan dukungan semua pihak, perpustakaan dapat menjadi pusat belajar dan sumber informasi yang memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dijelaskan lebih lanjut, dalam setiap langkah pembangunan, literasi memiliki peran yang tak tergantikan. Melalui literasi, masyarakat mengakses pengetahuan, memperluas wawasan, dan membangun keterampilan yang membantu mereka menavigasi kompleksitas zaman ini.
Namun, katanya, kita tak bisa mengabaikan fakta bahwa di tengah gemuruh teknologi dan informasi, masih banyak desa yang terpinggirkan dari akses literasi yang memadai.
Saat ini, sebagaimana data BPS, jumlah desa/kelurahan seluruh Indonesia mencapai 83.971. Berdasarkan Data Perpusnas tahun 2023 jumlah perpustakaan desa/kelurahan sebanyak 17.429 desa/kelurahan.
Atas kondisi tersebut, menurut Abu, Ini adalah panggilan bagi semua untuk bertindak lebih proaktif dan holistik dalam mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di setiap sudut desa.
Mencerdaskan bangsa, sambungnya, adalah satu amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang harus dilaksanakan oleh pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu upaya pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, yang memuat kewajiban pemerintah untuk memastikan seluruh masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan sebagai sumber pengetahuan dan informasi untuk membangun kehidupan yang berkualitas.
Untuk itulah, Perpusnas terus mendorong peningkatan pelayanan perpustakaan hingga di tingkat desa/kelurahan.
Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dan Bahan Bacaan Bermutu Tahun 2024, merupakan salah satu kegiatan utama Perpusnas RI dalam upaya Penguatan Budaya Baca dan Literasi hingga di tingkat desa/kelurahan.
Program ini, ulas Abu, adalah strategi pemerintah dalam memerangi rendahnya budaya literasi, inovasi, dan kreativitas dengan kondisi lanjutan, seperti: Pertama, Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka membantu menumbuhkan kreativitas dan inovasi, serta meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0.
Kedua, Angka membaca selain kitab suci baik cetak maupun elektronik baru mencapai 45,72 persen. Ketiga, Nilai Tingkat Kegemaran Membaca 52,92 (Perpusnas, 2018). Keempat, Penduduk yang mengakses internet masih sebesar 43,47% (Susenas MSBP 2018).
Dengan kondisi tersebut, penajaman program Perpustakaan Nasional yang salah satunya yaitu penguatan kegemaran dan budaya literasi melalui kegiatan bantuan bacaan bermutu untuk perpustakaan desa/kelurahan dan taman bacaan masyarakat dapat betul-betul dimanfaatkan dalam rangka peningkatan pengetahuan masyarakat.
TPBIS, ulasnya lebih lanjut, adalah peningkatan peran dan fungsi Perpustakaan melalui pelibatan masyarakat sebagai wahana belajar sepanjang hayat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pengguna perpustakaan.
Program TPBIS adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Perpusnas RI yang melibatkan pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota, untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam memberikan pelayanan, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
“Bimtek SPP-TIK dan Bimtek Pengelola Perpustakaan Umum Tahun 2024 ini, merupakan upaya peningkatan kapasitas bagi tenaga perpustakaan desa/kelurahan dan Taman Baca Masyarakat (TBM), sebagai bentuk pendampingan bantuan sehingga para tenaga perpustakaan mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, perpustakaan yang dikelola dapat mendukung berprosesnya transfer pengetahuan dan menjadikan perpustakaan sebagai wadah bagi masyarakat untuk menemukan solusi dalam permasalahan-permasalahan yang ada melalui membaca dan bertukar informasi.
“Sejumlah 2.000 pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan TBM dijadwalkan mengikuti Bimtek secara luring di 34 Provinsi di Indonesia dalam 4 gelombang yang dimulai dari tanggal 19 Mei hingga 14 Juni 2024,” sebutnya.
Untuk memperluas manfaat bantuan Program TPBIS dan Bahan Bacaan Bermutu, 8.000 pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan TBM lainnya akan mengikuti Bimtek serupa mulai bulan Juni 2024 secara daring.
Bimtek akan diampu oleh 189 Pelatih Ahli yang berasal dari seluruh Indonesia, dan telah mendapatkan pelatihan khusus persiapan Bimtek SPP TIK dan Bimtek Pengelola Perpustakaan Umum.
“Dengan memberikan bimbingan teknis kepada para perpustakaan desa/kelurahan dan TBM, Perpusnas berharap seluruh peserta Bimtek dapat menyerap setiap ilmu yang diberikan, dan dapat menerapkannya langsung dalam penyelenggaraan perpustakaan yang dikelola oleh para peserta Bimtek,” harap dia.
Pengetahuan mengenai pengelolaan perpustakaan, pelibatan masyarakat, dan advokasi, ditambahkannya, merupakan hal-hal mendasar yang perlu dimiliki oleh pengelola perpustakaan, agar pelayanan perpustakaan yang berkualitas dapat diselenggarakan oleh perpustakaan secara berkelanjutan. (adv/E1)
Kolaborasi Perpustakaan, GPMB, dan PWI Dorong Masyarakat Basel Gemar Membaca |
![]() |
---|
Dosen UBB Bangun Perpustakaan Digital, Dorong Tingkatkan Literasi Santri di Era Digital |
![]() |
---|
Tingkatkan Literasi Sejak Dini, Pemkab Bangka Selatan Adakan Tantangan Membaca Nyaring |
![]() |
---|
Telkomsel Sukses Gelar IBFEST 9, 10.000 Pelajar Dibekali Literasi Digital dan AI Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Bimtek Membaca Nyaring, Upaya Pangkalpinang Bangkitkan Budaya Literasi sejak Dini |
![]() |
---|