Kasus Vina Cirebon
Profil XTC dan Moonraker, 2 Geng Motor yang Terseret Kasus Vina Cirebon
Dua geng motor itu disebut dalam putusan banding terdakwa kasus Vina di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada 2017...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM -- Kasus Vina Cirebon menyeret dua nama geng motor besar di Bandung, yakni XTC dan Moonraker.
Dua geng motor itu disebut dalam putusan banding terdakwa kasus Vina di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada 2017.
Terdakwa Rivaldi Aditya Wardana alias Andika dan Eko Ramadani alias Koplak mencari kelompok geng motor XTC.
Sebelumnya, komplotan pelaku Pegi alias Perong bersama Rivaldi Aditya Wardana alias Andika dan Eko Ramadani alias Koplak, Hadi Saputra alias Bolang, Eka Sandy alias Tiwul, Jaya alias Kliwon, Supriyanto alias Kasdul, Sudirman alias Saka Tatal, Andi dan Dani berkumpul di warung Ibu Nining sekira pukul 19.30 WIB.
Disana, Andi menyampaikan adanya masalah dengan geng XTC.
Ia meminta bantuan geng motor Moonraker untuk mencari kelompok geng motor XTC.
Sementara itu, Eki yang sedang membonceng Vina memakai jaket bertuliskan XTC hendak pulang ke rumahnya.
Nama geng motor Moonraker dan XTC pun terseret dalam tragedi pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi pada 2016 silam.
Profil Geng Motor XTC
XTC alias Exalt To Coitus merupakan geng motor besar yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Di Indonesia, nama XTC bukan lagi suatu hal yang asing.
Ivan Rivky, pendiri XTC menjelaskan XTC didirikan pada tanggal 31 Desember 1982 di kota Bandung.
Ivan menjelaskan, lambang XTC adalah seekor 'LEBAH'. Artinya lebah sangat berguna hasilnya dapat membuat madu, suka akan keindahan (Bunga).
"Tapi Lebah tidak suka diusik atau diganggu. Lebah akan membela mati-matian apabila diganggu walaupun mati risikonya setelah menyengat."
"Lebah satu saja sudah diperhitungkan. Apalagi kalau Lebah sedang berkumpul," kata Ivan yang juga mantan anggota DPRD Indragiri Hulu ini.
Dalam perkembangannya, XTC dikenal menjadi geng bermotor yang meresahkan, mulai dari perang antargeng bermotor serta kerusuhan yang pernah melibatkan XTC.
Sampai akhirnya XTC bertransformasi menjadi OKP dan menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik.
XTC akhirnya mengikrarkan diri sebagai organisasi masyarakat (ormas) di tempat kelahirannya di Bandung, Minggu 7 Juni 2015.
Perubahan tersebut menjadi yang kali kedua setelah pada 23 April 2013 eks geng bermotor terbesar di Bandung ini bertransformasi menjadi organisasi kepemudaan (OKP).
Rupanya, dalam perjalanan waktunya XTC sempat dibubarkan.
"Kami berubah ke arah lebih baik."
"Kami ingin menghilangkan stigma negatif."
"Geng motor adalah masa lalu kami yang telah kami bubarkan zamannya Pak Moeldoko dulu," tuturnya.
Pada tahun 2018, Ridwan Kamil ditunjuk menjadi salah satu Dewan Kehormatan XTC, dalam kesempatan HUT XTC ke-35, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (18/2/2018).
Sebelumnya, diketahui Ridwan Kamil datang ke Stadion GBLA dengan menggunakan motor yang diiringi oleh para anggota XTC.
Ridwan Kamil menaiki motor klasik Royal Enfield dengan mengenakan jaket berwarna hitam.i
Ridwan Kamil berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh XTC Indonesia kepadanya.
Dia pun berharap XTC menjadi organisasi kepemudaan yang hebat dan bisa mengakomodir minat anak-anak muda.
Profil Moonraker
Moonraker menjadi salah satu geng motor yang cukup disegani di Bandung, Jawa Barat.
Dibentuk pada 28 Oktober 1978, Moonraker menjelma menjadi geng motor yang jumlah anggota yang cukup banyak dan tersebar di setiap wilayah Indonesia.
Klub motor ini didirikan oleh tiga orang yang berasal dari kota Bandung yaitu Abah Uci, Abah Jeri, dan Abah Aul.
Nama Moonraker sendiri diadopsi dari nama sebuah judul film James Bond yang sedang hits pada saat itu.
Dilansir dari laman resmi Moonraker, nama awal yang tercipta adalah Moonwalker, namun berganti karena ketiga pendiri menyaksikan sebuah film yang berjudul Moonraker James Bond yang sedang hits saat itu.
Moonraker yang memiliki lambang serigala terbang dan bendera khas berwarna merah putih biru itu, tak semata-mata berdiri untuk berhura-hura.
Abah Urief selaku ‘sepuh’ dalam Moonraker sempat menambahkan, adanya aktivitas klub motor turun ke jalan pada saat itu, hanya ingin menciptakan identitas tanpa berbuat kriminal.
“Kita juga, anti kriminal dan narkoba. Dan tidak ada toleransi buat pelaku kriminal dan pengguna narkoba”, ungkap Abah Urief menegaskan.
Pada bulan November tahun 1994 Moonraker masuk menjadi anggota IMI Jabar dengan nomor keanggotaan 10 walaupun pada tahun 1988 Moonraker ikut andil dalam mendirikan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat.
Moonraker diketahui telah bertransformasi dengan berbadan hukum nomor AHU – 0034827.A.H.01.07 tahun 2015.
Di dalam keluarga Moonraker rupanya terdapat banyak orang-orang yang memiliki prestasi mentereng.
Salah satu prestasi yang kerap diraih oleh Moonraker adalah Beny Baonk yang menjadi dedengkot pembalap roda dua, dan Irvan Octavian yang menjadi juara umum 1 Yamaha Cup.
Irvan Octavian sendiri sebagai salah satu pendiri Moonraker, pernah menjadi bagian dari Moto GP di tahun 1997.
Irvan Octavian juga merupakan pelatih kontingen Jawa Baratpada cabang olahraga balap motor.
Saat ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, Kontingen Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan perolehan tiga medali emas.
(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com)
Dipojokkan di Pengadilan, Iptu Rudiana Ngotot Kasus Vina Murni Pembunuhan: Saya Nggak Kecewa |
![]() |
---|
Tiga Timsus Kapolri Datangi Kuasa Hukum Terpidana Vina Cirebon, Sudah Yakin Penyebabnya Kecelakaan? |
![]() |
---|
Sosok Hakim Rizqa Yunia di Sidang Terpidana Kasus Vina Cirebon, Make Upnya Disorot Pakar Psikologi |
![]() |
---|
Pitra Romadoni Pengacara Iptu Rudiana Pertanyakan PK Kasus Vina Cirebon Soal Bukti Baru :Tidak Ada |
![]() |
---|
Susno Duadji Geram Soal Putusan Sidang PK Kasus Vina Cirebon, Sebut Hakim Kurang Kerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.