Bangka Pos Hari Ini
Dikira Botol Ternyata Mortir Aktif, Ditemukan Penyelam Teripang di Dasar Laut
Nelayan penyelam teripang itu awalnya menyangka benda yang ditumbuhi karang itu adalah botol. Namun setelah diangkat, ternyata mortir dengan berat...
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Cahyono (29), nelayan asal Dusun Teluk Dalam, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung terkejut ketika menemukan mortir di dasar laut pada Rabu (18/6).
Mortir itu ditemukan di kedalaman 9 meter antara Pulau Kalimambang dan Pulau Ulat Bulu perairan Belitung, atau sekitar 2 mill laut dari pesisir Pantai Teluk Dalam.
Nelayan penyelam teripang itu awalnya menyangka benda yang ditumbuhi karang itu adalah botol. Namun setelah diangkat, ternyata mortir dengan berat sekitar belasan kilo.
“Memang kayak botol, karena yang kelihatan itu bagian belakang. Kalau bagian lancipnya ke arah tanah,” kata Cahyono kepada Pos Belitung, Kamis (19/6).
Lalu nelayan muda itu, langsung membawa mortir tersebut ke dermaga. Awalnya ia berniat ingin mengembalikan ke tengah laut. Tapi karena sudah terlanjur tiba di dermaga, akhirnya Cahyono melapor kepada Kepala Desa Juru Seberang.
“Lapornya agak sore karena pulang dari laut siang itu saya melayat dulu,” ungkapnya.
Cahyono sebenarnya tidak ada niat apapun membawa mortir tersebut dari tengah laut. Hanya saja karena sudah terlanjut diangkat, maka sekalian dibawa pulang ke daratan.
Dirinya berpikir mortir tersebut dalam kondisi kosong dan tidak aktif karena sudah tertimbun serta ditumbuhi karang.
Bahkan dirinya terkejut mendapati mortir itu, karena sudah bertahuntahun menyelam di lokasi penemuan, tidak pernah menemukan benda tersebut.
“Mungkin terkikis arus laut jadi bagian belakangnya kelihatan. Tapi memang cuman satu, tidak tahu kalau sudah tertimbun di bawah tanah,” sebutnya.
Kades Juru Seberang Ardiansyah membenarkan warganya seorang nelayan bernama Cahyono menemukan sebuah mortir ketika sedang menyelam.
“Kemarin Pak Cahyo telepon saya. Ia menemukan benda itu sekitar pukul 11.00 WIB kemarin Rabu. Terus dibawa dia pulang ke darat jam lima sore,” kata kepada Pos Belitung, Kamis (20/6).
Setelah itu, kata Ardiansyah, ia langsung melaporkan temuan warga tersebut ke pihak berwajib.
“Pak Cahyono ini memang sehari-hari bekerja sebagai nelayan selam. Biasa menyelam gamat, kalau tidak menyelam kerang,” ucapnya.
Menurut Ardiansyah, Cahyono menemukan benda tersebut hanya seorang diri. Benda itu kini masih berada di lokasi tempat penyimpanan.
“Tapi sudah amankan oleh pihak berwajib pakai fiber, dan sekarang sudah dijaga,” bebernya.
Atas laporan warga, anggota Polres Belitung bersama Polsek Tanjungpandan langsung mengamankan lokasi di dermaga Teluk Dalam.
Sementara itu, Tim Gegana Yon Brimob Polda Kepulauan Babel langsung melakukan identifikasi terhadap benda temuan tersebut.
“Iya semalam sekitar pukul 19.30 WIB anggota piket Polres, Polsek bersama Brimob sudah ke TKP,” ujar Plt Kasat Reskrim Polres Belitung, Iptu Dedy Irmawan pada Kamis (20/6).
Ia menjelaskan kronologis penemuan bermula ketika nelayan bernama Cahyono menemukan benda mirip mortir ketika melaut.
Benda tersebut ditemukan di wilayah laut antara Pulau Kalimambang dan Ulat Bulu atau sekitar 2-3 mil dari bibir pantai Desa Jiri Seberang.
“Jadi benda itu dibawa ke daratan dan langsung dilaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas untuk pengecekan,” katanya.
Dedy menambahkan mortir tersebut sudah diamankan dan rencananya akan dilakukan peledakan.
Ia mengimbau bagi nelayan yang menemukan benda serupa agar langsung melapor kepada pihak kepolisian.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya halhal yang tidak diinginkan.
“Kalau sudah dibawa ke darat langsung laporkan tapi kalau masih di laut lebih baik jangan dibawa,” tukasnya.
Akan Diledakkan
Wadanki Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kepulauan Babel Ipda M Ibnu Rifli mengatakan berdasarkan pengecekan, mortir tersebut diduga masih aktif.
Oleh sebab itu rencananya akan diledakkan (disposal) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Rencananya mau disposal, untuk lokasinya dari desa itu sekitar area Gunung Sadai. Tapi untuk waktunya melihat sikon di lapangan karena hujan,” ujar Ibnu kepada Pos Belitung, Kamis (20/6).
Ia menjelaskan mortir yang sudah ditumbuhi terumbu karang itu berukuran panjang 50 cm dan diameter 13 cm.
Sedangkan jenis amunisinya yang biasa digunakan militer di kapal perang.
Dirinya menduga mortir tersebut sama dengan jenis mortir yang ditemukan tahun lalu di perairan Selat Nasik.
“Sepertinya itu peninggalan zaman Jepang atau Belanda. Sama jenisnya dengan yang ditemukan tahun lalu,” katanya.
Ia mengimbau kepada nelayan yang menemukan benda serupa di tengah laut agar tidak diambil.
Karena sangat berbahaya terlebih jika kondisinya masih aktif.
“Kalau bisa jangan diangkat dari laut. Jangan merasa ada nilai ekonomisnya lalu diangkat dari laut, itu bahaya,” imbaunya. (dol/tas)
Prajurit TNI Jaga Smelter Tinindo, PT Timah Masih Pelajari Barang Rampasan Negara |
![]() |
---|
BPBD Bangka Minta Warga Waspada Angin Kencang, Cuaca Tak Menentu |
![]() |
---|
Kapolres Bangka Minta Orang Tua Tak Lakukan Kekerasan pada Anak |
![]() |
---|
Hati Kami Juga Hancur, Insiden Perusakan Kantor PT Timah Tbk Meninggalkan Trauma |
![]() |
---|
Sekda Kota Pangkalpinang Ingatkan ASN agar Menjaga Etika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.