Perampokan Toko Emas di Payung
Pj Kades Payung Sebut Desanya Jarang Terjadi Kasus Kriminal, Sapril: Perampokan Ini Pertama
Sapril menjelaskan, jauh sebelum perampokan toko emas, kondisi di Desa Payung bisa dikatakan normal dan jarang terjadi kasus kriminal
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pj Kepala Desa Payung, Sapril ikut memberikan penjelasan terkait hebohnya peristiwa perampokan yang terjadi di Toko Mas Payung yang berada di ruas Jalan M. Safri Rachman yang ada di desanya.
Sapril menjelaskan, jauh sebelum kejadian itu terjadi, kondisi di Desa Payung bisa dikatakan normal dan jarang terjadi kasus kriminal.
"Di Payung ini untuk kriminal, sebenarnya bisa dikatakan aman ya, jarang lah kami lihat selama ini ada begitu," kata Sapril kepada bangkapos.com, Senin (15/7/2024).
Terlebih untuk kasus perampokan sampai menggunakan senjata api, baru kali ini terjadi di Desa Payung.
"Apalagi kalau untuk sampai merampok seperti kemarin, setahu saya baru kali ini ada kejadian seperti itu di Payung," ungkap Sapril.

Meski begitu diakui Sapril, lokasi desanya memang bisa dikatakan strategis dan sering menjadi pintu masuk-keluar orang-orang yang melewati Bangka Selatan.
Sehingga jika melihat faktor tersebut, ada indikasi bahwa kedua pelaku memang sudah sedari awal ingin merencanakan melakukan perampokan di Desa Payung.
"Cuma memang Desa Payung ini bisa dikatakan strategis, jalannya tembus semua, ke Simpang Rimba, Koba, Nibung, Lampur, Sungai Selan, bisa semua. Jadi istilahnya, kalau orang mau berbuat jahat tadi, pintu keluarnya banyak, bisa milih mau lewat mana," ujar Sapril.
Kedua pelaku tersebut memakai penutup yang serba ketat, maka sulit untuk menduga kedua pelaku tersebut berasal dari mana.
"Karena posisinya dia pakai helm, mukanya ketutup, terus juga pakai jaket, jadi kami belum bisa memastikan mereka itu orang sini atau bukan," jelas Sapril.
Atas kejadian tersebut, diakui Sapril, ia bersama pemerintah desa setempat akan berupaya untuk memperketat keamanan sekaligus memberikan himbauan kepada warganya, agar senantiasa dapat lebih mawas diri terlebih saat bertemu orang yang belum dikenal.
"Pasti, tetap kami himbau bagi masyarakat desa biar lebih hati-hati, lebih mawas diri. Misalnya, kalau mereka baru lihat orang yang belum dikenal, kalau bisa mawas diri, waspada. Bukan kita tidak percaya orang, cuma sebagai bentuk kehati-hatian kita bersama," terang Sapril.
Diketahui, masyarakat di Desa Payung banyak bermata pencaharian sebagai petani. Mengingat potensi untuk mencari rezeki melalui timah sudah mulai berkurang, sehingga masyarakat banyak beralih untuk menjadi petani sawit.
"Mayoritas di sini masyarakatnya bertani sawit, kira-kira ada lah 60 persen kurang lebih. Sisanya bergerak di jasa, orang jualan, berdagang. Kalau tambang paling tinggal 5 persen saja, karena lokasinya sudah banyak habis juga kan, ditambah harga timah lagi turun," ujar Sapril.
Menurutnya, saat ini masyarakat di Desa Payung sudah tidak lagi bergantung kepada timah yang diketahui menjadi sumber pendapatan tidak berkelanjutan bagi mereka.
Kantongi Identitas Pelaku Perampokan Toko Emas Payung, Polres Bangka Selatan Lakukan Penyelidikan |
![]() |
---|
Polres Bangka Selatan Bentuk Tim Khusus Kejar Kawanan Perampok Bersenjata Api |
![]() |
---|
Perampokan Toko Emas di Payung Berlangsung Tak Sampai 60 Detik, Kapolres Sebut Pelaku Sudah Mengukur |
![]() |
---|
Kasus Perampokan Siang Hari Jarang Terjadi, Polda Babel Terjunkan Anggota Mencari Pelaku Perampokan |
![]() |
---|
Geger Kasus Perampokan Toko Emas, Bupati Bangka Selatan Ajak Masyarakat Tingkatkan Siskamling |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.