Berita Viral
Profil Abdul Ghani Gubernur Maluku Utara Diduga Habiskan Rp 3 Miliar Order Cewek, Sehari Bisa 3
Eliya Gabrina mengklaim total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita pesanan Abdul Gani mencapai Rp 3 miliar.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM -- Pada penghujung tahun 2023, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba terjerat kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Abdul Gani Kasuba (AGK) dan belasan orang lainnya diamankan terkait dengan kasus dugaan jual beli jabatan.
Adapun penangkapan Abdul Ghani tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri.
Baca juga: Harta Kekayaan Abdul Gani Gubernur Maluku Utara yang Disebut Doyan Order Cewek, Habis Rp 3 Miliar
"Benar, Gubernur Maluku Utara dan beberapa pejabat lainnya serta pihak swasta," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/12/2023).
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan mereka ditangkap lantaran diduga melakukan jual beli jabatan.
"Diduga dalam tindak pidana korupsi lelang jabatan dan proyek pengadaan barang dan jasa," katanya, Senin.
Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap tersangka penyuap Gubernur Maluku Utara (nonoaktif), Abdul Gani Kasuba (AGK) pada Selasa (16/7/2024) malam.
Dikutip dari Tribunnews.com, tersangka yang ditangkap diduga eks Ketua DPD Partai Gerindra Malut, Muhaimin Syarif.
Muhaimin Syarif digelandang ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan sekira pukul 20.37 WIB.
Penangkapan tersangka dibenarkan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto.
Namun, ia belum bisa memberikan kronologi penangkapan tersebut.
"Saya belum bisa memberi tanggapan karena masih berproses. Kita tunggu pernyataan lengkap terkait kegiatan dimaksud," kata Tessa saat dikonfirmasi, Selasa (16/7/2024) lalu.
KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek, perizinan, dan jual beli jabatan di Pemprov Maluku Utara yang sebelumnya telah lebih dulu menjerat Gubernur nonaktif Abdul Gani Kasuba.
Dua tersangka baru ditetapkan dalam perkara itu, mereka yaitu Imran Jakub selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara dan Muhaimin Syarif.
KPK telah menahan Imran Jakub pada Kamis (4/7/2024).
Dalam perkaranya, Imran Jakub diduga menyuap Abdul Ghani Kasuba senilai total Rp1.237.500.000 (Rp1,2 miliar) agar dapat mengisi posisi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Maluku Utara.
Abdul Ghani Habiskan Rp 3 Miliar untuk Order Cewek Cantik, Sehari Bisa 3
Seorang perempuan bernama Eliya Gabrina Bachmid (EGB) memberikan kesaksian pada persidangan Abdul Ghani Kasuba (AGK) di Pengadilan Tipikor Negeri Ternate, Maluku Utara, Kamis (18/7/2024).
Eliya Gabrina disebut-sebut merupakan kontraktor juga politikus di Maluku Utara.
Di depan Majelis Hakim yang dipimpin Harianta, Eliya mengungkapkan perannya selama bersama AGK yang sering disapanya sebagai "Om Haji".
Eliya mengklaim sebagai bagian dari keponakan Abdul Gani Kasuba. Namun dibantah sang putri AGK.
Nurul Izza Kasuba, putri Abdul Gani Kasuba membantah kesaksian Eliya Gabrina Bachmid terhadap ayahnya dalam sidang Pengadilan Tipikor Ternate.
Nurul mengaku Eliya bukan keluarga dekatnya.
"Saya tidak berkeluarga dekat dengan dia. Jadi ini fitnahnya Masya Allah sekali, saya tidak terima sebagai anak kandung," ucap Nurul.
Kembali ke kesaksikan Eliya Gabrina, ia mengaku menyediakan gadis-gadis muda nan cantik untuk melayani AGK sekaligus membayar mereka dengan uang yang dikirim AGK melalui tiga rekening; BRI, BCA dan Mandiri.
Eliya juga sering menggunakan uang pribadinya terlebih dulu untuk bayar ke wanita yang dipesan AGK. Setelah itu, barulah AGK mengganti uang Eliya.
Dikutip dari YouTube Tribunnews link:https://youtu.be/n0Tp2wSN60o?si=QOwUyazWRzW-8W_Z, Eliya mengakui menjadi penghubung untuk mencarikan wanita cantik guna menemani AGK.
Eliya mengantar dan menemani puluhan wanita untuk bertemu AGK. Wanita pesanan itu pun diantar ke hotel.
Setelah wanita itu bertemu AGK di kamar hotel, Eliya mengaku langsung meninggalkan mereka berduaan di kamar.
"Di kamar itu berdua Om Haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam."
"Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar," kata Eliya dalam kesaksiannya di persidangan.
Adapun hotel yang sering digunakan AGK untuk bertemu dengan para wanita cantik, menurut Eliya, adalah Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel di Jakarta, dan Hotel Bela di Ternate.
Berapa Tarif Wanita Pesanan?
Eliya mengaku diminta AGK untuk memberikan uang kepada wanita yang dipesannya.
"Nilainya bervariasi. Mulai dari Rp10 juta sampai Rp50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih Rp10 juta dan seterusnya sampai Rp50 juta,"bebernya.
"Om haji (AGK) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan ke om," sambungnya.
Eliya Gabrina mengklaim total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita pesanan AGK mencapai Rp 3 miliar.
Hal itu karena menurut Eliya, dalam sehari om AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik.
Dalam memesan wanita, Eliya Gabrina mengungkapkan dengan menggunakan kode khusus saat mengantar cewek-cewek itu ke hote.
Ia mengaku lebih dulu menghubungi ajudan AGK dengan memakai kode "Ayu" maupun "Cinta".
Saat dicecer oleh Jaksa Penuntut Umum tentang apa motivasinya sampai memberi banyak wanita cantik ke AGK padahal keduanya masih ada hubungan keluarga, Eliya Gabrina mengaku agar dimuluskan mendapatkan proyek-proyek di lingkungan Pemprov Maluku Utara.
"Saya bawa perempuan-perempuan tersebut ke om haji agar supaya memudahkan pencairan proyek," jawab Eliya yang juga merupakan anggota DPRD Halmahera Selatan itu.
Profil Abdul Ghani
Abdul Ghani Kasuba merupakan pria asal suku Tobeli yang lahir di Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada 21 Desember 1951.
Abdul Gani tumbuh dalam keluarga pemeluk Islam pertama di suku Tobelo.
Dia menghabiskan masa kecilnya di daerah Palu, Sulawesi Tengah dan kembali ke tanah kelahirannya di Maluku Utara.
Dikutip dari laman Provinsi Maluku Utara, Abdul Ghani menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah awaliyah (M.D.A) Alkhairat Palu (setingkat SD) dan melanjtukan ke Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu Madrasah (setingkat SMP).
Setelah lulus, ia melanjutkan sekolah ke Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu (Madrasah Mualimin) yang setara dengan SMA.
Di tingkat perguruan tinggi, Abdul Gani memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Dia menjadi penganut Islam dari suku Tobelo pertama yang menuntut ilmu ke luar negeri.
Setelah lulus dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, Abdul Gani kembali ke tanah kelahiran dan bekerja sebagai kepala Inspeksi di Yayasan Al-Khaairat pada 1983-1990.
Dia juga aktif di bidang dakwah sehingga dilirik oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Abdul Gani juga pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Provinsi Maluku Utara pada 1994-1999.
Dikutip dari Kompas.id, karier politiknya dimulai pada saat pemilu legislatif 2004 di mana PKS mengajaknya untuk maju sebagai calon legislatif mewakili provinsi Maluku Utara.
Meski sempat ragu, Abdul Gani akhirnya setuju maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2004. Dia mem-branding dirinya sebagai "Mualaf Politik" karena keberaniannya keluar dari dunia dakwah menuju dunia politik.
Berikut riwayat karier Abdul Gani di dunia politik:
- Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera 2004-2007.
- Wakil Kepala Daerah Provinsi Maluku Utara 2008-2012.
- Gubernur Maluku Utara 2014–2019.
- Gubernur Maluku Utara periode 2019–2024.
(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/Kompas.com)
Muhammad Qodari Langsung Viral di X Usai Jadi Kepala Staf Kepresidenan, Dulu Dukung Jokowi 3 Periode |
![]() |
---|
4 Klaster Tersangka Kasus Pembunuhan Ilham Pradipta, Mulai Otak Penculikan hingga Eksekutor |
![]() |
---|
Profil Aiptu Rajamuddin, Bantah Disebut Diam Saja Saat Lihat Anaknya Pukul Guru: Saya Marahi |
![]() |
---|
Sosok Nany Arianty Utama Istri Irjen Krishna Murti, Suaminya Dimutasi Hingga IG Lenyap Kini |
![]() |
---|
Sosok S Informan Dana di Rekening Dormant Hingga Tewaskan Kacab Bank Ilham Pradipta, Ini Perannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.