Breaking News

Profil Aguan Bos PIK dan Agung Sedayu Kawan Tomy Winata 9 Naga, Bareng Anak Eka Tjipta Terjun di IKN

Aguan adalah pemilik PIK dan Agung Sedayu Group sekaligus kawan Tomy Winata 9 Naga. Bareng anak Eka Tjapta Widjaja, Aguan disebut berinvestasi di IKN.

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
(Antara Foto/Hafidz Mubarak A)
Profil Aguan Bos PIK dan Agung Sedayu Kawan Tomy Winata 9 Naga, Bareng Anak Eka Tjipta Terjun di IKN- Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua Pelaksana Perayaan Imlek Nasional 2023 Franky Oesman Widjaja (kedua kiri), Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma atau Aguan (kedua kanan), dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2023 di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Perayaan Imlek Nasional 2023 mengusung tema ''Bersyukur, Bangkit, dan Maju Bersama''. 

Franky kemudian didapuk menjadi Chief Executive Officer Sinarmas Land Ltd. pada 2000 hingga Desember 2006.

Franky memiliki beragam pengalaman manajerian dan operasional di berbagai industri, seperti kertas, properti, bahan kimia, jasa keuangan dan agribisnis, pada periode 1982 hingga 2003.

Sejak 1982, beliau telah terlibat dalam berbagai bisnis termasuk pulp dan kertas, properti, kimia, jasa keuangan dan pertanian. Dia menduduki dewan direksi di beberapa perusahaan Sinar Mas.

Melalui pengalamannya di Grup Sinar Mas, Franky juga ditunjuk menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Agrobisnis, Pangan, dan Peternakan, Ketua Dewan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (DMSI), dan Penasihat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Dia juga merupakan anggota Dewan Pengurus Gabungan Pengusaha Makanan & Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) serta anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).

Aguan dan Tomy Winata Bangun SCBD

Profil Aguan Bos PIK dan Agung Sedayu (kiri) Kawan Tomy Winata 9 Naga, Bareng Anak Eka Tjipta Terjun di IKN
Profil Aguan Bos PIK dan Agung Sedayu (kiri) Kawan Tomy Winata 9 Naga, Bareng Anak Eka Tjipta Terjun di IKN (Kolase Tribun Jambi)

Sepak terjang Aguan sebagai pengusaha juga menjejak di SCBD.

Tomy Winata diketahui membangun SCBD bersama Aguan sang bos PIK dan Sedayu dan juga kerap dijuluki 9 Naga membangun SCBD lewat perusahaan PT Danayasa Arthama.

Perusahaan ini didirikan Tomy Winata dan Aguan, bagian dari Artha Graha Network.

Bisnis ini bergerak dalam bidang pengembangan real estate dan properti, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan fasilitas terkait.

Ada juga penyewaan gedung, pusat perbelanjaan, kantor, menyediakan infrastruktur, pengembangan dan pengelolaan di kawasan pusat bisnis.

Bagaimana sejarah hadirnya kawasan bisnis terkemuka di Indonesia ini?

Dikutip dari website resmi SCBD, semuaanya dimulai dengan penyusunan masterplan pada 1987-1992.

"Titik awal perjalanan bisnis perusahaan sebagai penyedia jasa dan investasi real estate di bawah nama PT Danayasa Arthatama," tertulis di website dikutip dari Tribun Jambi.

Masterplan selesai, perusahaan itu melanjutkannya dengan pembangunan infrastruktur.

Pemprov DKI Jakarta masa itu disebut memberi kepercayaan kepada perusahaan mentransformasikan lahan 45 hektare jadi kawasan niaga terpadu dan modern.

Awalnya tempat itu dinilai kawasan kumuh yang terletak di setigita emas Jakarta.

Gedung perkantoran pertama di SCBD selesai dibangun dan mulai dioperasikan pada tahun 1995.

Tiga tahun selanjutnya, pembangunan gedung Bursa Efek Indonesia dan Apartemen Kusuma Chandra selesai dibangun.

Pada tahun 2002, SCBD melakukan Initial Public Offering dengan melepas 100 Juta lembar saham di BEI.

"Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 100 juta saham di Bursa Efek Indonesia sebagai langkah pengembangan usaha," tertulis di situs SCBD.

Tambahan dana segar membuat bisnis ini semakin cepat juga berkembang. Apartemen SCBD Suites dan Capital Residence dibangun tahun 2006.

Selanjutnya pada tahun 2007-2011 dilakukan pembangunan gedung One Pacific Place, yang berisi bisnis retail, hotel dan apartemen eksklusif, dan Equity Tower.

Tak hanya itu, pembangunan terus dilakukan, yakni Pacific Century Place, yang merupakan gedung perkantoran Grade-A dengan green mark dan sertifikasi LEED Platinum untuk desain ramah lingkungan yang inovatif.

Pada tahun 2007 hingga saat ini, sedang pembangunan Alila and District 8.

Alila SCBD merupakan hotel bintang lima berkonsep hijau perkotaan baru.

Hotel ini menawarkan tempat peristirahatan modern yang ditujukan bagi kaum urban dan eksekutif modern.

Tommy Winata hingga kini masih ikut mengurus SCBD.

Pada struktur organisasi, ia menjadi komisaris.

Sementara komisaris utama adalah Aguan, yang memiliki nama lengkap Sugianto Kusuma.

Tiga orang komisaris lainnya adalah Ku Siew Kuan, Santoso Gunara, dan Hartono Tjahjadi.

Direktur Utama SCBD saat ini adalah Arpin Wiradisastra, dan Ariefin Surjawirawan menjabat Sekretaris Perusahaan.

(bangkapos.com/ Tribun Jambi/ Tribunnews)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved