Berita Bangka Selatan
1.184 Orang di Bangka Selatan Dideteksi Menderita Obesitas
Berdasarkan hasil skrining terdata sebanyak 1.184 orang menderita obesitas. Jumlah itu didapatkan berdasarkan hasil skrining sukarela.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB), Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin bilang, sekitar 0,77 persen dari total 152.374 masyarakat usia produktif di daerah itu menderita obesitas.
Persentase tersebut diperoleh berdasarkan pemeriksaan yang hingga akhir Juni 2024 lalu.
Hasilnya sebanyak 1.184 kasus obesitas terdata di delapan kecamatan, diprediksi jumlah tersebut masih terus bertambah seiring perkembangan waktu.
“Berdasarkan hasil skrining terdata sebanyak 1.184 orang menderita obesitas. Jumlah itu didapatkan berdasarkan hasil skrining sukarela yang dilakukan masyarakat,” kata dia kepadaBangkapos.com, Sabtu (3/8/2024).
Slamet Wahidin mengungkapkan, kasus obesitas diderita oleh semua kategori rentang usia 10 sampai lanjut usia. Untuk penderita obesitas dengan usia kurang dari 18 tahun mencapai 57 orang atau 4,81 persen.
Dilanjutkan, usia 18-44 tahun berjumlah 430 orang alias 36,31 persen.
Lalu, usia 45-54 tahun sebanyak 504 orang atau 42,56 persen dan terakhir usia 55 tahun hingga lanjut usia mencapai 193 orang atau 16,30 persen.
Kasus obesitas paling banyak diderita oleh kaum perempuan mencapai 754 kasus atau 63,68 persen.
Sisanya sebesar 430 kasus atau 36,31 persen diderita oleh kaum laki-laki.
Menurutnya, obesitas bermula dari kenaikan berat badan yang terjadi secara bertahap.
Kenaikan berat badan itu sering kali diabaikan dan tidak diimbangi dengan program penurunan berat badan untuk mencapai kategori normal.
“Dari sinilah biasanya obesitas terjadi. Ditambah jarang melakukan aktivitas fisik,” jelas Slamet Wahidin.
Kata Slamet Wahidin, sikap abai tersebut cenderung diikuti dengan rasa enggan untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang dengan mengetahui massa indeks tubuh (IMT).
Tidak hanya itu, penyebabnya obesitas ada beberapa faktor, termasuk genetik atau keturunan dan juga gaya hidup atau life style dari masing-masing individu.
Gaya atau pola hidup yang tidak teratur ini yang berpengaruh besar terhadap obesitas.
Ditambah tingginya konsumsi makanan cepat saji, namun tidak diimbangi dengan olahraga yang cukup.
Selain itu minimnya kesadaran diri untuk mengontrol kondisi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Padahal layanan untuk konsultasi kesehatan termasuk gizi dan penanganan obesitas disediakan secara gratis. Jika terus dibiarkan, obesitas bisa jadi jalan pada penyakit diabetes tipe dua, hipertensi, hingga berisiko menimbulkan penyakit jantung.
Itu sebabnya, obesitas mesti segera ditangani sesegera mungkin.
“Karena banyak penyakit yang mengintai pada orang dengan obesitas. Dianjurkan agar orang dengan obesitas bisa menurunkan berat badannya,” ucap dia.
Meskipun begitu kata Slamet Wahidin, obesitas itu bisa cegah dengan kesadaran diri, konsisten merubah pola hidup dengan lebih sehat.
Menurunkan berat badan pada penderita obesitas bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi lemak dan gula, meningkatkan porsi asupan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Aktivitas fisik secara teratur juga dilakukan agar kalori terbakar habis dan tidak menumpuk menjadi lemak.
“Perawatan orang obesitas sejatinya bisa dilakukan tanpa intervensi medis seperti obat-obatan, cukup dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat,” pungkas Slamet Wahidin. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Cegah Mobilisasi Massa, Polres Basel Gelar Patroli Skala Besar |
![]() |
---|
58 Ribu Warga Bangka Selatan Jadi Penerima Program Makan Bergizi Gratis 2025 |
![]() |
---|
Jelang Program Makan Bergizi Gratis, Pemkab Bangka Selatan Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok |
![]() |
---|
Lima Bulan Edar Sabu, Buruh Harian Asal Sumsel Ditangkap Polres Bangka Selatan |
![]() |
---|
DPRD Bangka Selatan Dukung Kenaikan Insentif dan Kesetaraan Guru PAUD Non Formal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.