Berita Viral

Sosok Honorer Wanita Sering Dapat Uang Transport dari Gubernur Malut Abdul Ghani, Total Rp 294 Juta

Dalam sidang kasus suap yang menjerat Abdul Ghani di Pengadilan Negeri Ternate, terungkap nama Suryani menerima uang dari sang Gubernur.

|
Editor: fitriadi
Tribunternate.com/Randi Basri
Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba alias AGK saat menjalani sidang sebagai terdakwa kasus suap di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (15/5/2024). 

BANGKAPOS.COM, TERNATE - Suryani Abubakar masuk daftar nama 34 wanita yang mendapat uang pemberian dari Abdul Ghani Kasuba alias AGK saat masih menjabat Gubernur Maluku Utara (Malut).

Suryani Abubakar adalah seorang pegawai honorer di Pemprov Maluku Utara.

Dalam sidang kasus suap yang menjerat Abdul Ghani sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (1/8/2024), terungkap nama Suryani Abubakar disebut menerima uang dari AGK.

Nama Suryadi disebut bersama sejumlah nama wanita lainya, yang ikut menerima uang dari AGK lewat ajudan sang gubernur.

Nama Suryani Abubakar muncul disaat Majelis Hakim Anggota, Hariyanta membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari KPK.

Majelis hakim kemudian bertanya kepada AGK sebagai terdakwa.

Uang ratusan juta rupiah yang diterima Suryani Abubakar dari Abdul Ghani Kasuba untuk biaya transportasi speedboat dari Ternate ke Sofifi.

"Suryani Abubakar pegawai honorer bagian umum kantor Gubernur, pernah minta bantu uang kepada saudara saksi,"

"Uang itu guna untuk biaya transportasi speedboat dari Ternate ke Sofifi, saudara saksi kasih lewat Ramadhan maupun Zaldy Kasuba,"

"Baik itu lewat transfer maupun tunai, dengan jumlah total Rp 294.000.000. Apakah itu betul saudara saksi?" tanya hakim ke AGK.

"Maaf yang mulia, pemberian uang itu diberikan merupakan bantuan untuk biaya transportasi dari Ternate ke Sofifi,"

"Kadang-kadang dikasih Rp 50.000, ada juga Rp 100.000 atau Rp 500.000," jawab AGK.

KLIK: Sosok Renny Laos Dapat Proyek Puluhan Miliar dari Eks Gubernur Malut, Cuma Beri Rp50 Juta ke AGK
KLIK: Sosok Renny Laos Dapat Proyek Puluhan Miliar dari Eks Gubernur Malut, Cuma Beri Rp50 Juta ke AGK (Kolase Tribun)

Bantuan biaya transportasi yang diberikan AGK ke Suryani Abubakar tersebut sering dilakukan hingga total dalam BAP menjadi Rp 294.000.000.

34 Nama Wanita Dapat Uang dari AGK

Terungkap daftar 34 nama wanita yang pernah terima uang dari mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

Sederat nama-nama tersebut ada yang merupakan seorang pegawai bank, pramugari hingga mantan Puteri Indonesia perwakilan Maluku Utara.

Hal ini terungkap pada sidang lanjutan kasus korupsi AGK, yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (1/8/2024).

Berikut daftar nama 34 wanita tersebut:

  • Tika Mutiara Pertiwi
  • Suryani Abubakar
  • Mariya Yesika
  • Kesukami Siraju
  • Ukira Japati
  • Yolviani Juliandra
  • Eliya Gabrina Bachmid
  • Olka Andriani
  • Cahya Witiarti
  • Nia Aditya Sugrahman
  • Nurmaning Abubakar
  • Radina Mawar Trimanti
  • Rahmawati
  • Gusti Chairunnysa Kusumayuda
  • Apriyanti Stela Sihayat
  • Susi Karyanti
  • Desi
  • Siti Aisya
  • Sabrina Natikolo
  • Wita Widya Ningsi
  • Cubsara Nabila Wiwin Nurlinda Tan
  • Nokia Saraspati
  • Risa Susi Rahayu
  • Safira Faradilla Ahbar Al Ahamid
  • Ofairan Fadlauhub
  • Epi Sidarti
  • Yorfani Yolanda Lia
  • Siti Lumaja
  • Mutia Halima Kusaida
  • Putri Nurul Yuliyani
  • Badaria Hj Faid
  • Yasinta Candi Tianigro
  • Nita Amelia
  • Nendia Heltina Sulaiman

Sewa Tiga Wanita Cantik Dalam Semalam

Anggota DPRD Halmahera Selatan Eliya Gabrina Bachmid memberikan pengakuan mengejutkan di sidang korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba

Politikus Gerindra ini mengaku bahwa terlibat dalam kasus suap proyek Abdul Ghani. Sebagai kontraktor, Eliya mengaku memberikan permintaan dari Abdul Ghani seperti menyediakan 3 wanita cantik untuk melayani nafsu Abdul Ghani di hotel. 

Eliya sering menyediakan PSK untuk Abdul Ghani hingga habiskan Rp 3 miliar. 

Sebelumnya dalam sidang korupsi suap proyek di Maluku Utara, Elya mengaku sebagai mucikari yang mencarikan wanita cantik untuk Abdul Ghani. 

Hal ini terungkap dalam fakta persidangan digelar Kamis (18/7/2024) di Pengadilan Tipikor Ternate.

Eliya mengungkapkan perannya selama bersama AGK. Eliya berperan menyediakan gadis-gadis muda untuk melayani AGK sekaligus membayar mereka secara tunai.

Uang tunai di kirim AGK melalui tiga rekening BRI, BCA dan Mandiri sebagai penampung atas perintah AGK.

Sidang yang dipimpin Hakim Ketua Harianta, Eliya dalam keterangannya mengaku menjadi penghubung untuk mencarikan wanita untuk menemani AGK.

Eliya mengantar dan menemani wanita yang jumlahnya sudah puluhan orang untuk bertemu AGK. Setelah bertemu di kamar hotel, Eliya lalu meninggalkan AGK berduaan dengan wanita tersebut di kamar.

”Di kamar itu berdua om haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar,” kata Eliya kepada majelis hakim.

Setelah pertemuan AGK dengan wanita yang diantar Eliya di kamar tersebut, Eliya diminta AGK untuk memberikan uang kepada wanita yang berduaan dengan AGK.

”Nilainya bervariasi. Mulai 10-50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih 10 juta dan seterusnya sampai 50 juta. Om haji (AGK) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan ke om,” ungkapnya.

Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita itu nilainya mencapai Rp3 miliar.

Eliya bilang, sehari AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik. Ada beberapa hotel yang digunakan AGK untuk bertemu dengan para wanita cantik ini.

Di antaranya di Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate. Saat akan mengantar wanita pesanan AGK, Eliya lebih dulu menghubungi ajudan maupun langsung ke AGK dengan memakai kode "Ayu" maupun "Cinta".

Setelah direspons, barulah Eliya menuju ke hotel bersama wanita yang akan dipertemukan dengan AGK.

Eliya juga mengungkapkan bahwa sering menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk memberikan ke perempuan yang dipesan AGK.

Setelah itu, barulah AGK mengganti uang Eliya.

”Saya bawa perempuan tersebut ke om haji (AGK) agar supaya memudahkan pencairan proyek,” akunya setelah beberapa kali ditanya oleh JPU terkait motivasi membawakan perempuan kepada AGK lalu berduaan di kamar.

Padahal Eliya memiliki hubungan keluarga dengan AGK.

Kode AGK saat Minta Uang ke Bawahan

Abdul Ghani Kasuba saat masih menjabat Gubernur Maluku Utara sering meminta uang kepada bawahannya.

Abdul Ghani menggunakan kode khusus saat meminta uang.

Satu persatu kode untuk transaksi (uang) yang dipakai Abdul Ghani Kasuba alias AGK terungkap.

Sebelumnya, kode daun kelor dan pepaya dipakai AGK untuk meminta kepeng (uang) ke bawahannya.

Ada juga Blok Medan, kode ini dipakai perihal pembuatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

Nah sekarang, muncul istilah baru dengan sandi Pinjam Tiarap, lantas apa arti kode tersebut?

Dalam fakta persidangan, kode-kode khusus itu dipakai AGK saat meminta uang kepada sejumlah pejabat di Pemprov Maluku Utara.

Istilah-istilah diatas menjadi perbincangan pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (1/8/2023).

Hal itu dibeberkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pada sidang tersebut, KPK menjelaskan ada istilah ke kontraktor dengan kode Pinjaman Jagung hingga Pinjam Tiarap.

Andri Lesmana, Jaksa KPK mempertanyakan istilah pinjam uang ke seorang kontraktor. Dia tak lain adalah Kristian Wuisan alias Ko Kian.

Kian sebelumnya menjadi salah satu dari tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada kasus ini.

Kini kian telah menjalani hukuman pidana penjara, setelah putusan hukum bersifat inkracht.

Berikut tanya jawab jaksa dan AGK dalam persidangan:

Jaksa:

Keterangan terdakwa (AGK) di BAP bantu kali ini jagung 200

Pinjam tiarap maksudnya jagung 200

Apa maksudnya saudara terdakwa?

AGK:

Pinjaman Rp 200 ribu

Jaksa:

Bukan maksudnya Rp 200 juta?

Lebih lanjut, JPU mengaku maksudnya Pinjam Tiarap artinya pinjam nanti tidak dikembalikan.

Apakah pinjam nanti tidak dikembalikan karena takut di OTT atau bagaimana?

Saudara saksi bisa dijelaskan?

AGK:

Pinjaman tiarap itu pinjam tapi tidak dikembalikan.

Alasnya, saat itu Kian (kontraktor) ada proyek, sehingga dipinjamkan uang tapi tidak dikembalikan.

(TribunTernate.com/Randi Basri)

 

 

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved