Didi Firmansyah, Mahasiswa Magister Hukum UBB Raih Predikat Summa Cumlaude

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Didi Firmansyah, Mahasiswa program Magister Hukum (MH) Universitas Bangka Belitung (UBB) berhasil lulus dan raih gelar Master Hukum dengan predikat Summa Cumlaude.

Putra kelahiran Desa Tempilang ini berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.99 dan merupakan IPK tertinggi dari 30 Mahasiswa pada angkatan pertama MH UBB dengan masa tempuh pendidikan rentang waktu 1 tahun 11 bulan.

Predikat Summa Cumlaude penghargaan yang terbilang cukup jarang karena hanya diberikan kepada mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi atau sempurna yaitu 3,99 atau 4,00.

Keberhasilan menyandang gelar MH ini diraihnya setelah ikuti Yudisium bersama rekan angkatan lainnya di Ruang Vicon FH UBB, Jumat (16/08/2024) kemarin.

Selain sebagai mahasiswa, advokat tersebut juga mengakui di usia yang tidak lagi muda tidak menjadi penghalang dalam menimba ilmu pengetahuan

"Alhamdulillah Alhamdulillahirobbil’alaamiin berkah rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan studi ini tepat waktu walaupun agak telat secara waktu karena target kemaren sekiranya dapat menyelesaikan dalam waktu 3 semester," tutur Didi dalam rilis, Sabtu (17/8/2024).

Lebih lanjut, pemuda yang lahir 42 tahun silam di Puding Besar itu mengucapkan terimakasih kepada orangtua dan keluarga yang selalu memberi support, serta kepada dosen telah memberikan ilmu pengetahuan.

Didi juga dikenal aktif sebagai pegiat Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa serta beberapa organisasi lainnya seperti Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung (PWPM Babel), Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung (MHH PWM), Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bangka Belitung (FOKAL IMM), Forum Komunikasi Kader Bangsa (FKKB) Bangka Belitung, Forum Komunikasi Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (Forsi SP3) Kabupaten Bangka, Badan Komunikasi Remaja Masjid (BKPRMI) Kecamatan Tempilang, serta pernah aktif sebagai penyelenggara pemilihan umum di Kecamatan Tempilang.

“Keadaan diri dan usia janganlah menyurutkan tekad dan semangat untuk menggapai niat dan mimpi kita, justru jadikan hal itu untuk menyulutkan tekad. Saya sendiri butuh waktu 20 tahun untuk menggapai ini karena selepas menamatkan studi S1 dulu sudah ada niat dan tekad untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya tapi baru terealisasi saat ini," ujarnya.

“Selepas inipun kita masih punya tanggung jawab penuh atas keilmuan yang kita dapatkan, penerapannya di masyarakat sebagai konsekuensi niat dan tekad kita tersebut," tutupnya. 

(Rilis/Sela Agustika)