Gempa Megathrust Daerah Mana Saja, Hoax atau Fakta? Simak Penjelasan Resmi BMKG
Gempa megathrust adalah fakta berdasarkan penjelasan resmi BMKG. Daerah yang berpotensi terdampak adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Lampung dsk.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Gempa Megathrust adalah gempa kuat yang muncul akibat adanya pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi serta memicu tsunami dahsyat.
Gempa megathrust adalah fakta berdasarkan penjelasan resmi BMKG.
Daerah yang berpotensi terdampak adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Lampung dsk.
Dalam penjelasan resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun kembali mengingatkan tentang potensi gempa besar di wilayah Indonesia, khususnya di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Dia menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa di masa mendatang.
Menurut Daryono, meskipun potensi megathrust sudah lama diidentifikasi, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan pasti kapan dan di mana gempa akan terjadi.
“Seismic gap yang terdeteksi di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut menunjukkan adanya potensi, namun kita tidak bisa memastikan waktu terjadinya,” ujarnya pada Senin (12/8/2024) silam.
Seismic gap ini merujuk pada periode panjang tanpa aktivitas gempa besar di dua zona tersebut, yang dapat berarti adanya akumulasi energi yang berpotensi dilepaskan dalam bentuk gempa bumi besar.
Diperkirakan, gempa di Megathrust Selat Sunda dapat mencapai magnitudo 8,7, sementara di Mentawai-Siberut bisa mencapai magnitudo 8,9.
Meskipun potensi ini mengkhawatirkan, Daryono menegaskan bahwa informasi ini bukanlah prediksi atau peringatan dini.
“Penting untuk dipahami bahwa potensi ini bukan berarti gempa akan segera terjadi. Ini lebih kepada pengingat agar kita lebih waspada dan siap,” jelasnya.
Wilayah yang diperkirakan akan terdampak jika gempa megathrust ini terjadi mencakup Jakarta dan sekitarnya, mengingat jarak Selat Sunda yang hanya sekitar 170 kilometer dari ibu kota.
Selain itu, wilayah Banten, Jawa Barat, dan Lampung juga berpotensi merasakan dampak yang signifikan, sementara Jawa bagian tengah dan timur mungkin akan merasakan getaran yang lebih kecil.
Gempa besar di zona Megathrust tidak hanya menjadi kekhawatiran di Indonesia. Daryono merujuk pada gempa yang terjadi di Jepang pada 8 Agustus 2024 lalu, yang berpusat di Tunjaman Nankai, sebagai pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan.
BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal. Sejumlah wilayah Berisiko Banjir, Longsor, hingga DBD |
![]() |
---|
Bangka Belitung Mulai Musim Hujan, Kok Kemaraunya Sebentar? Simak Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
Bangka Belitung Mulai Masuki Musim Hujan, BMKG Sebut Kemarau Tahun Ini Lebih Pendek |
![]() |
---|
Jadwal Gerhana Bulan Total yang Bakal Terjadi 7-9 September 2025, Begini Cara Melihatnya |
![]() |
---|
Apa Itu Black Mamba Ahmad Sahroni? Hasil Cek Fakta Ternyata Hoaks, Ini Kejadian Sebenarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.