Pilkada Serentak 2024

Tak Ada Anies dan Ahok, PDIP Umumkan 6 Cagub-Cawagub Pilkada 2024, Megawati: Mesti Pakai Merah Hitam

Pada pengumuman gelombang ketiga ini, ada enam calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung PDIP, namun tidak ada nama Anies dan Ahok.

|
Editor: fitriadi
Tangkapan Layar Youtube PDIP
Pengumuman calon kepala daerah dari PDIP di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024) siang. PDIP mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota gelombang ketiga untuk Pilkada 2024. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) kembali mengumumkan pasangan calon kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk bertarung di Pilkada Serentak 2024, Senin (26/8/2024).

Pada pengumuman gelombang ketiga ini, ada enam calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung PDIP mulai dari Provinsi Banten hingga Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP Jalan Pangeran Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat.

Menariknya, dari 6 paslon tersebut tidak ada nama Anies Baswedan yang beberapa hari ini ramai diberitakan bakal jadi jagoan PDIP untuk Pilgub Jakarta.

Isu itu semakin santer setelah Anies bersilaturahmi ke Kantor DPD DKI Jakarta, Minggu (25/8/2024).

Namun, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, tak memberikan jawaban yang jelas saat ditanya isu duet Anies-Rano Karno.

"Insya Allah," kata Said, Senin (26/8/2024), dilansir Kompas.com.

Tak hanya itu, Anies-Rano Karno juga tak terlihat di Kantor DPP PDIP saat partai berlambang banteng itu mengumumkan cagub-cawagub untuk Pilkada Serentak 2024, Senin.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kader PDIP yang digadag-gadang akan maju di Pilkada Jakarta juga tak diumumkan menjadi calon gubernur.

Diketahui, DPD PDIP Jakarta juga memberi sinyal akan mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Sinyal itu disampaikan oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Adi Wijaya alias Aming, saat ditanya awak media soal peluang PDIP akan mengusung Anies atau tidak di Jakarta.

"Insya Allah (PDIP akan dukung Anies pada Pilkada Jakarta)" kata Aming, usai sejumlah pimpinan DPP PDIP menerima kunjungan Anies di Kantor DPD PDIP Jakarta, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (24/8/2024).

Terkait hal itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menyebut PDIP masih bimbang akan mengusung Anies atau tidak.

"Soal kemungkinan PDIP mengusung Anies atau tidak, peluangnya masih fifty-fifty, bisa mengusung, juga bisa tidak," ungkap Ujang, Senin.

Lebih lanjut, Ujang berpendapat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, lebih mengutamakan kadernya sendiri untuk maju Pilkada Serentak 2024.

"Saya masih yakin Megawati akan mengutamakan kadernya. Akan mengutamakan orang yang sudah habis-habisan, berjuang mati-matian, berdarah-darah di partai untuk bisa diusung untuk menjadi kepala daerah. Itu yang prioritas, yang utama," urai Ujang.

Kendati demikian, Ujang menyebut PDIP bisa saja mengusung Anies jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan Megawati memiliki kesamaan kepentingan, yaitu melawan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain alasan tersebut, Ujang juga mengungkapkan syarat lain yang harus dipenuhi Anies jika ingin diusung PDIP.

Menurut Ujang, Anies harus bersedia mematuhi batasan-batasan yang diberikan PDIP.

"Kalau (PDIP) politiknya pragmatis ya peluang 50 persen ada untuk mengusung Anies karena mungkin kesamaan kepentingan lalu kesamaan ingin bersama-sama melawan Jokowi, kan gitu," jelas dia.

"Jadi dalam konteks itu, ya kalau Anies manut, nurut jadi petugas partai lalu punya kartu anggota partai, ikut ajaran Bung Karno, wong cilik, dan macam-macam syarat formal PDIP, ya mungkin saja 50 persen itu Anies diusung (PDIP)" pungkasnya.

Megawati Minta Airin Pakai Baju Merah Hitam, Sindir Anies Baswedan?

Belum ada keterangan resmi kenapa PDIP tidak atau belum mengumumkan nama Anies maupun Ahok untuk diusung di Pilkada.

Seusai menyerahkan surat rekomendasi, Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Airin untuk menggunakan apa pun berwarna merah dan hitam yang identik dengan warna partai banteng moncong putih tersebut.

"Saya tadi nanya itu sama Mbak Airin, ya nanti mesti pakai ini loh merah hitam loh, iya lah," kata Megawati dalam sambutannya saat pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024).

"Mau dijadikan (diusung Pilgub Banten) coba masa enggak pakai merah hitam, ya gimana? Terus maunya jadi apa? Independen? Ya cari independen, betul nggak? Loh itu fair, ya dong. Kalau mau masuk sebuah partai ya masuk, kalau ndak ya ndak, kan ada sekarang masih berlaku toh independen," ucapnya.

Sebelum itu, awalnya Megawati menegaskan kepada kadernya agar tetap satu tujuan.

Dia menyinggung bagi siapa pun yang tidak mau menurut untuk keluar dari PDIP.

"Nanti semuanya saya ajarin itu yang nggak mau nurut, out gitu aja, saya pusing, karena maunya mau ikut jadi PDI Perjuangan atau mau dompleng aja gitu loh saya nggak mau lagi," ucapnya.

Hal ini bertepatan dengan belum hadirnya Anies Baswedan yang sebelumnya disebut-sebut akan diusung PDIP dalam Pilgub Jakarta pada kegiatan tersebut.

Namun, tidak diketahui secara pasti maksud dari perkataan Megawati tersebut.

"Ya konsisten aja kalau mau jadi masuk PDI Perjuangan ya jadi dengan namanya lahir batin tuh ya rohnya PDI Perjuangan," tuturnya.

Daftar Nama 6 Paslon Diusung PDIP Pada Gelombang Ketiga

Berikut daftar selengkapnya daftar calon gubernur dan wakil gubernur dari Provinsi Banten hingga Provinsi Sulut, dikutip dari YouTube PDI Perjuangan, Senin:

1. Provinsi Banten: Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi
2. Provinsi Jawa Tengah: Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi
3. Provinsi Gorontalo: Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar Bahmid
4. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT): Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia
5. Provinsi Kalimantan Utara: Andi Sulaiman dan Andri Partono
6. Provinsi Sulawesi Utara: Steven Kandouw dan Alfret Denny Djoike Tuejeh

Daftar 25 Cagub-Cawagub Diusung PDIP di di Pilkada Serentak 2024:

1. Aceh: Muzakir Manaf
2. Sumatra Utara: Edy Rahmayadi
3. Sumatra Barat: Epyardi Asda-Ekos Albar
4. Jambi: Al Haris-Abdullah Sani
5. Riau: Abdul Wahid-SF Herianto
6. Bengkulu: Helmi Hasan-Mian
7. Kepulauan Riau: Muhammad Rudi-Aunur Rafiq
8. Kepulauan Bangka Belitung: Hidayat Arsani-Heliana
9. Banten: Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi
10. Jawa Tengah: Andika Perkasa
11. Bali: I Wayan Koster-I Nyiman Giri Prasta
12. Nusa Tenggara Timur (NTT): Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto
13. Nusa Tenggara Barat (NTB): Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin
14. Kalimantan Utara: Andi Sulaiman-Andri Partono
15. Kalimantan Timur: Isran Noor-Hadi Mulyadi
16. Kalimantan Tengah: Nadalsyah Koyem-Sigit Yunianto
17. Sulawesi Selatan: Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto-Azhar Arsyahd
18. Sulawesi Tenggara: Lukman Abu Nawas-Laude Ida
19. Sulawesi Tengah: Rusdi Mastura-Agusto
20. Sulawesi Utara: Steven Kandouw-Alfred Denny Djoike Tuejeh
21. Gorontalo: Hamzah Isa-Abdurrahman Abubakar Bahmid
22. Maluku: Jeffrey A Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas
23. Papua Barat Daya: Yopi Ones-Ibrahim Ugaje
24. Papua Selatan: Apolo-Paskalis Imadawa
25. Papua Tengah: Meki Fritz Nawipa-Deinas Geley

(Tribunnews.com/Pravitri Retno Widyastuti, Rifqah, Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved