Kisah Nabi Yunus, Terjebak dalam Perut Ikan dan Doa yang Diucapkannya

BANGKAPOS.COM--Kisah Nabi Yunus AS menjadi salah satu cerita menarik dalam sejarah nabi-nabi yang diutus Allah SWT.

Nabi Yunus pernah mengalami cobaan besar, yaitu berada di dalam perut ikan selama 40 hari, sebagai bentuk ujian dari Allah.

Kisah ini bermula ketika Nabi Yunus merasa kecewa dengan penduduk Ninawa, sebuah daerah dekat Mosul, Irak, yang menolak ajakannya untuk menyembah Allah.

Allah SWT mengutus Nabi Yunus untuk menyadarkan mereka yang penuh dengan kekafiran dan kemungkaran.

 Namun, meski sudah berdakwah dalam waktu yang lama, penduduk Ninawa tetap enggan menerima ajaran tersebut.

Merasa kecewa, Nabi Yunus memutuskan untuk meninggalkan Ninawa sebelum Allah memberikan izin.

Dalam perjalanan meninggalkan kota tersebut, ia menaiki sebuah kapal.

Ketika kapal tersebut mengalami kelebihan muatan, Nabi Yunus harus melompat ke lautan dan akhirnya ditelan oleh seekor ikan.

Kejadian ini menjadi salah satu ujian terbesar bagi Nabi Yunus.

Selama berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus tak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT.

 Ia mengakui kesalahannya dan memohon ampun dengan doa yang kini dikenal sebagai Doa Nabi Yunus.

Doa Nabi Yunus

[Arab]:

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

[Latin]:

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zaalimin.

[Artinya]:

"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."

Doa ini merupakan penggalan dari Surah Al-Anbiya ayat 87, di mana Nabi Yunus mengakui kesalahan dan kekhilafannya.

Allah kemudian mengabulkan doa Nabi Yunus dan menyelamatkannya dari perut ikan paus.

Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Tentang Doa Nabi Yunus

Menurut Ustaz Adi Hidayat, doa ini memiliki kekuatan besar bagi siapa saja yang menginginkan kemudahan dalam berbagai urusan.

Dalam penjelasannya di kanal YouTube, Ustaz Adi menyatakan bahwa doa Lailaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadz Dzalimin sangat efektif dalam membantu seseorang mencapai kesuksesan, mengatasi masalah, atau bahkan mendekatkan diri kepada Allah.

Ustaz Adi juga menjelaskan bahwa doa ini terbagi menjadi tiga bagian utama yang masing-masing memiliki makna mendalam.

Bagian pertama, Lailaha Illa Anta, menegaskan keesaan Allah sebagai dasar kehidupan.

Bagian kedua, Subhanaka, adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang sempurna.

Sedangkan bagian ketiga, Inni Kuntu Minadz Dzalimin, menunjukkan pengakuan hamba atas kesalahannya.

Doa ini, jika diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, diyakini dapat mempercepat terkabulnya permohonan, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Anbiya ayat 88 yang menjelaskan bahwa Allah menyelamatkan Nabi Yunus dari kesulitan.

“Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya: 88)

Kisah Nabi Yunus mengajarkan tentang pentingnya keteguhan iman, kesabaran, serta pengakuan atas kesalahan sebagai bagian dari proses mendapatkan ampunan dan pertolongan dari Allah SWT.(*)