Berita Pangkalpinang
Pangkalpinang Bebas Kemiskinan Ekstrem, Pj Wali Kota Sebut Tak Ada Lagi Masyarakat Miskin Terendah
Budi menjelaskan hasil ini merupakan buah dari proses penyasaran yang ketat dan berkelanjutan
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama dengan tegas menyatakan kemiskinan ekstrem di Kota Pangkalpinang kini mencapai nol persen, atau tidak ada lagi masyarakat yang masuk dalam kategori tersebut.
Bahkan kata Budi, pihaknya juga telah menyelesaikan beberapa tahapan verifikasi dan validasi, termasuk rapat koordinasi terkait percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Budi menjelaskan hasil ini merupakan buah dari proses penyasaran yang ketat dan berkelanjutan. Ia juga telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan, seperti di Kelurahan Sriwijaya, di mana hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat setempat tidak lagi tergolong dalam kategori kemiskinan ekstrem.
"Mereka tidak layak lagi dikategorikan sebagai kemiskinan ekstrem, salah satu indikatornya memiliki listrik 450 watt terus ada kulkas di rumahnya kan pasti tidak mungkin," sebut Budi kepada awak media, Selasa (10/9/2024).
Rapat Koordinasi Pelaporan Hasil Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi P3KE Desil 1 Kemiskinan Ekstrem di ruang rapat Bapperida Pangkalpinang, kemarin Senin (9/9/2034) menjadi penentu utama keputusan ini.
"Sudah kita putuskan bersama bahwa tidak ada kemiskinan ekstrem lagi di Kota Pangkalpinang," tegas Budi.
Kemiskinan ekstrem, menurut Budi adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, serta akses terhadap pendapatan dan layanan sosial.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau sekitar 3.000 jiwa penduduk agar angka kemiskinan ekstrem ini tidak kembali naik.
Dalam upayanya untuk menghapus kemiskinan ekstrem, Budi menyebut bantuan usaha sebagai salah satu langkah konkret.
"Selain itu, Pangkalpinang juga dinobatkan sebagai kota kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadi modal penting dalam mendorong ekonomi masyarakat. Kami akan fokus pada event-event yang bergerak di bidang jasa, perdagangan, serta industri olahan," jelas Budi.
Budi yang juga sebagai Kepala Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi mengungkapkan fokusnya pada kemiskinan ekstrem sudah lama terjalin.
"Ekstrem ini adalah kategori kemiskinan yang paling bawah. Sejak lama saya fokus pada masalah ini, bahkan saat sebelum menjadi Pj ini. Saya di Dinas Sosial ikut mengawal teman-teman di Kota Pangkalpinang untuk penanganan kemiskinan ekstrem ini," ungkapnya.
Budi juga menekankan pentingnya membedakan antara masyarakat miskin dan kemiskinan ekstrem, yang memiliki indikator-indikator berbeda. Pengaturan mengenai hal ini sudah ditetapkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwako).
"Saya meminta Perwako ini sejak masa Pj Wali Kota Lusje kemarin, dan setelah melalui proses verifikasi dan validasi, hasilnya adalah nol persen kemiskinan ekstrem di Pangkalpinang," tutupnya.
Dengan pencapaian ini, Budi berkomitmen untuk terus mengawal dan menjaga angka kemiskinan ekstrem di Pangkalpinang agar tetap pada nol persen.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
| Polresta dan Pemkot Pangkalpinang Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana |
|
|---|
| Ayah Anak yang Disetrika Ibu Kandung di Pangkalpinang : Apapun yang Dilakukan, Ada Hukumnya |
|
|---|
| Kapolresta Pangkalpinang Pastikan Polisi Tak Minta Uang untuk Selesaikan Perkara |
|
|---|
| Kontingen Bangka Tengah Borong Medali di Kejurda Biliar Bangka Belitung 2025 |
|
|---|
| ASN Peduli dan KORPRI Bangka Belitung Serahkan Santunan ke Keluarga Almarhum Fatur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.