Indodax Diduga Kena Hack, Kerugian Capai Rp 280,55 Miliar, CEO Buka Suara

Indodax diduga kena hack, kerugian mencapai Rp 280,55 Miliar. CEO Indodax dan Menteri Kominfo buka suara.

Penulis: Widodo | Editor: Dedy Qurniawan
indodax.com
Indodax diduga kena hack, kerugian mencapai Rp 280,55 Miliar. CEO Indodax dan Menteri Kominfo buka suara. 

BANGKAPOS.COM -- Indodax diduga kena hack, kerugian mencapai Rp 280,55 Miliar.

Sekadar informasi bahwa Indodax adalah platform jual beli aset kripto terbesar di Indonesia yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Indodax menyediakan layanan jual beli, trading, dan penyimpanan aset kripto. 

Indodax menawarkan lebih dari 300 jenis aset kripto, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Ripple. Minimal deposit rupiah di Indodax adalah Rp10.000. 

Indodax didirikan oleh Oscar Darmawan dan William Sutanto pada tahun 2014 dengan nama Bitcoin Indonesia atau Bitcoin.co.id.

Pada Maret 2018, nama perusahaan berganti menjadi Indodax atau Indonesia Digital Asset Exchange (indodax.com).

Pada tahun 2020, nama perusahaan berganti lagi menjadi Indonesia Bitcoin and Crypto Exchange

Baru-baru ini platform trading kripto, Indodax, diduga terkena aksi peretasan atau hack.

Hal ini sebagaimana diungkapkan platform keamanan Web3, Cyvers.

Melalui unggahan akun resmi X, Cyvers mengaku menemukan adanya transaksi mencurigakan yang melibatkan akun Indodax.

Semula, Cyvers menyebutkan, akun mencurigakan telah mengenggam aset token milik Indodax senilai 14,4 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 221,98 miliar.

 "Hey @Indodax, sistem kami mendeteksi sejumlah transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet anda di jaringan yang berbeda," tulis @CyversAlerts, dilansir dari Kompas.com, Kamis (12/9/2024).

Menurut Indodax Namun setelah itu Cyvers merevisi angka potensi kerugian menjadi 18,2 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 280,55 miliar.

Kerugian ini didapat dari transaksi sebanyak lebih dari 150 kali. "@Indodax tolong segera ambil langkah," tulis @CyversAlerts. 

Menanggapi hal tersebut, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait dugaan peretasan tersebut. 

Ia tidak membantah dugaan hack tersebut.

"Investigasi masih dilakukan. Kami akan berikan update lanjutan begitu investigasi beres," kata dia, kepada Kompas.com. 

Pada saat bersamaan, Oscar bilang, tengah dilakukan perbaikan atau maintenance terhadap sistem Indodax. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan keseluruhan sistem.

Ketika ditanya terkait nilai kerugian yang dialami oleh Indodax akibat aksi peretasan itu, Oscar belum bisa menjawab.

Namun, ia bilang, kerugian berasal dari aset perusahaan. Dengan demikian, Oscar mengklaim, peretasan tidak merugikan anggotanya. Ia pun menyebutkan, saldo member dalam bentuk kripto atau rupiah tetap terjaga.

"Kerugian bukan di aset member lebih ke treasury perusahaan. Kita lagi investigasi keseluruhan," ucapnya.

Hingga berita ini tayang, aplikasi indodax belum bisa diakses dan hanya ada tulisan

"Äplikasi Indodax sedang dalam proses pemeliharaan".

Sementara di situs resminya, Indodax menyampaikan permintaan maaf dan menyebutkan pihaknya sedang dalam pembaruan sistem. "Mohon maaf, Indodax sedang dalam pembaruan sistem untuk meningkatkan kenyamanan transaksi Anda," sebutnya.

Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan, ketahanan siber merupakan salah satu isu yang tengah diperhatikan di berbagai negara, tak hanya Indonesia.

Ia pun mencontoh kasus di Singapura.

"Yang pasti kerawanan ketahanan siber kita jadi salah satu isu. Singapura data center-nya kebakaran juga," jelas Budi Arie dalam sesi Ngobrol Pintar (Ngopi) di Jakarta, Rabu, (11/9/2024).

(Bangkapos.com/Kompas.com/Rully R Ramli, Erlangga Djumena)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved