Misteri Kematian Terungkap, Hasil Autopsi Jasad Eks Bupati Jembrana dan Istrinya Tewas Dibunuh 

Kuat dugaan mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna (64) tewas karena dibunuh.

Editor: fitriadi
MER via Tribun Bali
Foto Kenangan mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya, Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna. Pasangan suami istri ini ditemukan meninggal dunia di kediamannya, Jalan Gurita IV, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Kamis (8/8/2024). 

BANGKAPOS.COM - Polisi menemukan bukti baru kematian eks Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna (64).

Hasil autopsi jasad korban menemukan fakta bahwa Ida Bagus Ardana meninggal karena kekerasan benda tumpul pada bagian dada.

Sedangkan istrinya, Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna meninggal karena dibekap.

Kuat dugaan pasangan suami istri yang ditemukan tewas di kediamannya, Jalan Gurita IV, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Kamis (8/8/2024), karena dibunuh.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan menuturkan, pihaknya telah memeriksa TKP dan meminta keterangan ke 26 saksi serta melakukan autopsi.

"Kepolisian sudah melakukan pemeriksaan di TKP dan memeriksa keterangan 26 saksi, melakukan autopsi kedua jenazah, hingga mengirimkan sampel patologi anatomi dan laboratorium toksikologi."

"Saat ini Polresta Denpasar melalui Polsek Densel sedang mengembangkan dan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut," kata Kombes Jansen, dikutip dari TribunBali.com.

Ia menuturkan, di tubuh IB Ardana, terdapat luka memar dan ada patah tulang yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul.

"Pada tubuh Ida Bagus Ardana yang didapati sudah membusuk, ditemukan luka-luka lecet, berupa lecet akibat tekanan, memar dan patah tulang yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul," paparnya.

Disimpulkan sementara, penyebab kematian IB Ardana adalah karena kekerasan benda tumpul pada bagian dada.

Sementara untuk istrinya, ditemukan luka memar dan lecet di bagian hidung dan bibir.

Diduga, korban dibekap hingga lemas dan kehilangan nyawanya.

"Berdasarkan pola lukanya sesuai dengan luka memar pada peristiwa pembekapan."

"Jadi diduga terjadi peristiwa pembekapan, kemudian ditemukan juga tanda-tanda mati lemas," beber Kombes Jansen.

Ia memastikan bahwa korban meninggal bukan karena sakit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved