Ikang Fawzi jadi Orang Pertama yang Dapati Marissa Haque Tak Sadarkan Diri, Kondisi Tidak Bergerak

"Nggak (dokter tidak mengungkapkan penyebabnya), karena ajal, kita harus yakin bahwa ajal datang tanpa alasan, datang saja menjemput memang waktunya kembali," paparnya.

Marissa Haque Masih Ngajar Sehari sebelum Meninggal Dunia

Kepergian Marissa Haque yang begitu mendadak memicu tanda tanya besar, Marissa Haque sakit apa?

Sehari sebelum meninggal dunia, tepatnya pada Selasa (1/10/2024), Marissa Haque ternyata masih mengajar.

Marissa Haque mengajar di kampus Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS) di Kemang, Jakarta Selatan.

Kondisi terakhir Marissa Haque dikuak oleh rekan dosen yang sama-sama mengajar di STIE IBS.

Mereka mengatakan, sehari sebelum meninggal dunia, Marissa Haque masih terlihat bugar.

Tak heran jika kabar duka meninggalnya Marissa Haque pada hari Rabu, (2/10/2024) dinilai begitu mendadak dan membuat banyak pihak tak percaya.

Kesaksian terkait kondisi terakhir istri Ikang Fawzi itu diungkapkan oleh dosen kolega almarhum, Sulistiowati, di STIE IBS Kemang.

"Betul, kami mengajar di kampus yang sama, STIE IBS, Kemang Jakse. Selasa kemarin masih mengajar dan nampak bugar," ujar Sulistiowati saat dikonfirmasi awak media, Rabu, 2 Oktober.

"Ruang kami sebelahan dan suka ngajak foto-foto," tuturnya.

Pada salah satu foto almarhum Marissa Haque bersama Sulistiowati serta seorang dosen STIE IBS lainnya, Marissa Haque mengenakan jilbab warna hitam dengan hijab warna senada yang menutupi kepala.

Marissa Haque selama ini memang aktif di dunia akademik sejak tidak lagi aktif di dunia keartisan dan di dunia politik.

Selain mengajar di STIE IBS, dia kerap mengunjungi koleganya di sejumlah kampus perguruan tinggi Tanah Air. 

Dua hari sebelum Marissa Haque meninggal, dia mengunggah video kunjungannya ke kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan berinteraksi dengan mahasiswa di kampus tersebut di Program Diploma Fakultas Bisnis dan Ekonomika.

Dia bertemu dengan Profesor Muafi dan Profesor Istianingsih dan mengajak mereka berbincang.