Sosok Nenek Siti Penjual Kaos Kaki Asal Babel Tinggal di Rumah Tak Layak, Mau Pulang Tak Punya Uang

BANGKAPOS.COM -- Sosok nenek Siti (83) penjual kaos kaki asal Bangka Belitung tinggal di rumah tak layak di Jakarta Timur.

Saat didatangi influencer, Donny Ramadhan, nenek tua renta itu rencana ingin pulang ke Pangkalpinang, namun tak punya biaya.

Mirisnya, nenek tersebut tinggal di rumah yang terbengkalai sendirian.

Hanya ditemani barang jualan yang menghiasi rumah nek Siti.

Tak ada kasur, lemari baju, dan perabotan rumah lainnya.

Siti tidur di lantai hanya beralaskan kain tipis, sementara barang-barangnya berserakan.

Selama tinggal di tempat itu, Siti wajib membayar listrik, air hingga uang keamanan.

"Saya bayar air, listrik, potong rumput, keamanan satpam 9 orang itu saya bayar jadi sebulan habis Rp 1 juta lebih," terang Siti dilansir dari akun TikTok @donnyrapu, Jumat (25/10/2024).

Siti menyebut rumah yang ditempatinya tersebut milik seorang pria bernama Slamet.

"Rumah ibu atau gimana bu?" tanya Donny.

"Bukan. Ini rumahnya almarhum Pak Slamet. Yang izinin saya tinggal di sini," jawab Siti.

Meski tak membayar biaya sewa rumah, namun Siti setiap bulan harus membayar listrik, air, dan biaya keamanan.

"Enggak bayar bu tinggal di sini?" tanya Donny.

"Saya bayar air, bayar listrik, potong rumput, keamanan satpam. Jadi sebulan habis 1 juta kalau dihitung," jawabnya.

Siti menyebut rumah milik Slamet yang ditempatinya itu akan segera dijual.

"Katanya rumahnya mau dijual bu ya? Berapa bu?" tanya Donny.

"Rp7,5 miliar, luasnya 483 meter persegi. Cuma beli tanah aja. Rumahnya kaya begini kan," jawab Siti.

Donny lalu menawarkan Siti untuk tinggal di Yayasan.

Namun wanita tua tersebut dengan tegas menolaknya.

Selama 20 tahun mencari uang lewat dagang kaos kaki, Siti memiliki keinginan tersendiri.

Rupanya Siti mengumpulkan uang untuk pulang ke daerah asalnya di Bangka Belitung.

Ia menyebut dirinya juga sudah kesusahan berjualan kaos kaki, karena kondisi kesehatannya yang terus menurun.

"Ibu enggak tinggal di Yayasan aja?" ucap Donny.

"Enggak. Saya mau pulang ke Bangka, Pangkal Pinang," kata Donny.

Donny lalu menjelaskan setelah video yang merekam pengakuan Siti pernah meminta bantuan dan datang ke rumah Presiden RI Prabowo Subianto viral, pihak Partai Gerindra langsung menghubunginya.

"Kemaren waktu aku posting video ibu tuh, Partai Gerindra sempet nanya ibu. Dari Gerindra bisa bantu ya bu," kata Donny.

"Ternyata ibu tuh dulu pendukungnya Pak Prabowo. Kemarin dari partai Gerindra sempet notice dan tulis comment juga di TikTok. Aku berharap dari timnya Gerindra, timnya Pak Prabowo bisa temuin Bu Siti untuk pulangin ke Bangka Belitung, karena kalo di sini udah enggak layak banget," imbuhnya.

Dengan mata berkaca-kaca, Siti lalu mendoakan Prabowo Subianto.

"Pak Prabowo Alhamdulillah setelah terpilih jadi presiden. Selamat saya pendukung bapak kepilih, sehat selalu ya pak. Sabar-sabar ya pak, doakan bapak sehat selalu," ujar Siti dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Sebelumnya, kepada Donny, Siti mengaku hidup sebatang kara di Jakarta, ia tak memiliki suami dan anak.

"Anak-anak ibu kemana?" tanya Donny.

"Enggak punya, suami juga enggak punya. Saya hidup sendiri," jawab Siti.

Meski badannya sudah terasa sangat sakit, Siti tetap harus berdagang.

Pasalnya berjualan kaos kaki adalah satu-satunya cara bagi Siti untuk bertahan hidup.

"Saya jualan kaos kaki, soalnya kalau enggak laku bisa disimpan," kata Siti.

"Enggak punya uang saya, kan buat bayar kontrakan, beli obat," imbuhnya.

Siti yang tinggal di gubuk reyot di daerah Cipinang, mengaku memiliki saudara.

Namun nasib saudaranya tak jauh berbeda darinya.

"Ada keluarga, tapi orang susah juga," ujar Siti.

(Bangkapos.com/Widodo/TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)