Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi BBM, LPG dan Listrik, Adakah Dicabut? Bahlil: Biar Tepat Sasaran
Pemerintah tengah melakukan evaluasi kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram, dan listrik
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM--Pemerintah tengah melakukan evaluasi kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram, dan listrik untuk memastikan penyaluran subsidi ini tepat sasaran.
Evaluasi ini dikoordinasikan oleh Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Setelah menggelar rapat bersama tim tersebut, Menteri Bahlil menyampaikan bahwa beberapa kesimpulan sementara telah dicapai.
Salah satunya adalah usulan untuk mempertahankan skema subsidi LPG 3 kilogram seperti saat ini tanpa ada perubahan.
"Untuk LPG 3 kilogram, kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden agar tidak dilakukan koreksi. Artinya, skema subsidi LPG tetap berlaku seperti sekarang," ujar Bahlil, Selasa (5/11/2024).
Di sisi lain, subsidi BBM dan listrik masih akan melalui kajian mendalam.
Pemerintah sedang mempertimbangkan metode pemberian subsidi yang lebih tepat, termasuk kemungkinan penerapan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Untuk subsidi listrik dan BBM, kami masih melakukan exercise mendalam, karena kita harus hati-hati. Kita menunggu laporan dari BPH Migas, Pertamina, dan PLN secara mendalam," beber Bahlil.
"Kalau sudah selesai dalam waktu dekat, akan ada formulasinya yang tepat untuk kami laporkan kepada Bapak Presiden," lanjutnya.
Adapun salah satu opsi dari metode pemberian subsidi adalah dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Bahlil menekankan pemberian subsidi harus dilakukan secara tepat sasaran. Bagi subsidi yang kurang tepat sasaran akan diberikan dengan bentuk yang lain.
"Andaikan pun terjadi subsidi, nanti sebagian seperti kendaraan umum, plat kuning, itu masih kami pertimbangkan untuk tidak dicabut subsidinya (tetap subsidi harga)," ungkap Bahlil.
"Ini kan sebenarnya subsidi ini kan ada yang tepat, semuanya harusnya subsidi ya, namun ada yang tidak tepat sasaran. Yang tidak tepat sasaran ini kita bentuk yang lain, tapi yang sudah sesuai sasaran tetap jalan. Jadi subsidi tetap ada, ada yang berbentuk cash, dan ada yang berbentuk barang," pungkasnya.
Selain itu, pemerintah juga menimbang opsi agar subsidi bagi kendaraan umum seperti yang berplat kuning tetap dipertahankan, sehingga harga tetap bersubsidi untuk sektor-sektor tertentu.
"Subsidi yang tepat sasaran akan tetap berjalan. Jadi, subsidi tetap ada sebagian dalam bentuk tunai dan sebagian dalam bentuk barang,” pungkasnya.
Hasil evaluasi ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Presiden Prabowo Subianto dalam menentukan kebijakan yang lebih efektif dan efisien untuk penyaluran subsidi energi di masa mendatang.
(Tribunnews.com/bangkapos.com)
Benarkah Prabowo-Gibran Mengurangi Subsidi BBM dan Listrik untuk Mewujudkan Program Makan Gratis |
![]() |
---|
Rudianto Tjen Harap Penyaluran BTT Subsidi BBM Tepat Sasaran dan Merata |
![]() |
---|
Rusia Tidak Menyangka Dapatkan Bantuan Senilai Rp600 Ribu dari Pemkab Bangka Selatan |
![]() |
---|
Penyaluran Bansos di Pangkalpinang Ditentukan Perangkat Daerah |
![]() |
---|
Inilah Syarat Menjadi Penerima BSU Subdisi BBM, Cek Sekarang Apakah Kamu Sesuai Kriteria |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.