Bacaan Niat

Puasa Senin Kamis untuk Hajat, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Bacaan Niatnya

Puasa Senin Kamis untuk Hajat, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Bacaan Niatnya

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribun Pontianak/ Istimewa
Puasa Senin Kamis untuk Hajat, Simak Penjelasan Buya Yahya dan Bacaan Niatnya 

BANGKAPOS.COM -Umat Islam juga biasa menjadikan Puasa Senin Kamis sebagai amalan ibadah agar hajat segera terkabul.

Hal ini tidak dilarang dalam agama, sebagaimana dijelaskan oleh Buya Yahya.

Buya Yahya menerangkan, sebenarnya tidak ada amalan puasa hajat.

Puasa untuk hajat di sini dimaksudkan sebagai mengerjakan puasa sunah sebagai tawasul agar hajat dikabulkan oleh Allah Swt.

"Tidak ada puasa hajat. Yang ada adalah kita bertawasul dengan amalan shaleh untuk dikabul hajat kita," kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah, Rabu (29/5/2024).

"Hadis Sahih Imam Bukhari meriwayatkan tentang orang yang tersekap dalam gua. Jadi Anda boleh melakukan sholat sunah atau puasa sunah apa saja, Puasa Senin Kamis atau Puasa Mutlak. Anda puasa lalu niatkan 'Ya Allah dengan puasaku ini kabulkanlah hajatku', itu namanya tawasul dengan amal shaleh," tambah Buya Yahya soal lafaz niat Puasa Senin Kamis agar hajat terkabul.

"Jadi Anda mengadu kepada Allah dengan kebaikan yang sudah Anda lakukan. Biar aduan ini bisa diterima, maka Anda menyodorkan amal baik. Ini diajarkan oleh baginda Nabi Saw namanya tawasul dengan amal shaleh," tutup Buya Yahya.

Nah satu di antara puasa sunnah itu adalah puasa senin kamis.

Ya, Puasa Sunah Senin Kamis adalah puasa yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw karena keutamaannya.

Mengutip buku Kedahsyatan Puasa, salah satu keutamaan Puasa Senin Kamis adalah mendapatkan ampunan dosa, Rasulullah Saw bersabda:

 “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)

Niat Puasa Sunah Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati yaumil itsnaini lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Sunah Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati yaumil khamisi lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”

Mengutip buku Puasa Senin-Kamis, melafalkan niat puasa sunah boleh dilakukan setelah fajar terbit dengan syarat, sebelumnya tidak makan, minum dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Hal ini sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah Saw, suatu ketika Beliau datang menemui 'Aisyah ra. pada selain bulan Ramadhan, kemudian Rasul Saw bersabda:

"Apakah engkau punya santapan siang? Maka tidak ada aku akan berpuasa." (HR. Muslim)

Berdasarkan hadis tersebut, asalkan seseorang belum sempat makan dan minun sejak pagi, lalu tiba-tiba terbesit keinginan untuk berpuasa, maka boleh langsung berpuasa.

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Berikut sejumlah keutamaan puasa sunah Senin Kamis lengkap hadisnya.

1. Ampunan Dosa

Rasulullah Saw sering mengerjakan Puasa Senin Kamis.

Ketika ditanya tentang alasannya, beliau bersabda, "Sesungguhnya, segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang musim atau setiap orang muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan, Maka Allah berfirman, "Tangguhkan keduanya." (HR. Ahmad).

2. Hari Kelahiran Rasulullah Saw

Menurut Abu Qatadah ra bahwa Rasulullah Saw ditanya tentang berpuasa pada hari Senin lalu beliau Saw bersabda: “Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Qur’an.” (HR.Muslim).

3. Hari Pemeriksaan Amal

Dalam sebuah Riwayat disebutkan, Rasulullah saw. bersabda: ”Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya ber puasa.” (HR. Turmudzi).

Maka jika pemeriksaan amal itu terjadi ketika kita sedang berpuasa, semoga nilai keburukan dari amal kita berkurang dan nilai amal kebaikannya bertambah. (Surya/ Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved