Sosok Ongen Saknosiwi Petinju Peraih Sabuk WBA South, Ternyata Anggota TNI AU

Dikenal sebagai petinju yang belum pernah terkalahkan sepanjang kariernya, Ongen Saknosiwi ternyata adalah seorang anggota TNI.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
tribun
Sosok Ongen Saknosiwi Petinju Peraih Sabuk WBA South, Ternyata Anggota TNI AU 

BANGKAPOS.COM -- Petinju profesional asal Indonesia, Ongen Saknosiwi baru saja menyabet sabuk WBA South.

Ongen Saknosiwi berhasil menjadi juara setelah menumbangkan lawannya, Saharat Taehirun dari Thailand dalam ajang Byon Combat Vol. 4: Indonesia vs Malaysia. 

Dikutip dari Kompas.com, Ongen menang KO pada ronde ketiga di Tennis Indoor Senayan, Sabtu (30/11/2024). 

Dikenal sebagai petinju yang belum pernah terkalahkan sepanjang kariernya, Ongen Saknosiwi ternyata adalah seorang anggota TNI.

Ongen Saknosiwi dijulukan The Hawk, ia merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berpangkat Prajurit Kepala.

Ongen Saknosiwi bergabung di dunia militer sejak tahun 2014.

Saat ini Ongen Saknosiwi bergabung dengan sasana binaan TNI AU Dirgantara Boxing Club.

Ia tercatat sebagai petinju profesional Indonesia tercepat yang menjadi juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental pada tahun 2019.

Sosok Ongen Saknosiwi

Ongen Saknosiwi lahir di Waenibe, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Pulau Buru, Maluku pada 15 Juli 1994.

Sejak tahun 2014, Ongen Saknosiwi bergabung di TNI AU.

Karena kegemarannya dalam olahraga tinju, Ongen kemudian bergabung dengan sasana binaan TNI AU Dirgantara Boxing Club.

Ia tercatat sebagai petinju profesional Indonesia tercepat yang menjadi juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental pada tahun 2019.

Mengutip dari Kompas.com, Ongen Saknosiwi rela meninggalkan kampung halamannya untuk mencoba peruntungan nasib sebagai petinju ke Tangerang, Banten, saat usianya 17 tahun.

Kemampuan Ongen sebagai petinju tak bisa lepas dari peran sang ayah, yang mengenalkannya pada tinju pertama kali.

Tinju menjadi tontonannya sejak SD hingga kemudian saat menginjak 17 tahun, mantan petinju nasional, almarhum Wiem Saputelle melihat bakatnya.

Wiem, yang juga pernah meraih medali perak tinju kelas bantam SEA Games Singapura 1983 itu kemudian mengajak Ongen bergabung dengan sasana miliknya yang ada di Tangerang.

Ongen bergabung dengan sasana Wiem tahun 2011 hingga 2014.

Saat bergabung di sana, Ongen juga terdaftar pada pelatnas tinju junior yang disiapkan untuk kejuaraan di Armenia pada 2012. Sayangnya ketika itu ia tak jadi berangkat.

Dilansir dari Antara, Ongen sempat ragu untuk meneruskan tekadnya menjadi profesional.

Ia merasa karirnya sebagai petinju tak akan bisa menjamin kehidupannya di masa depan. 

Tahun 2014, ia kemudian memutuskan mendaftar hingga kemudian diterima sebagai prajurit TNI AU.

Menjadi perwira, Ongen justru mendapatkan dukungan penuh untuk tetap melanjutkan karir tinjunya.

Ia bergabung dengan sasana binaan TNI-AU Dirgantara Boxing Club, dan ikut turun dalam PON 2016 di Jawa Barat.

Usai mengikuti PON, akhirnya Ongen memutuskan untuk menjadi petinju profesional. Ia lantas bergabung dengan manajemen Mahkota Promotion.

Kini, ia memiliki rekor enam kali menang dan KO. Targetnya sekarang adalah ingin menjadi juara dunia.

Saat memulai debutnya pada tahun 2016, Ongen berhasil mengalahkan Imanuel Hutagalung.

Dari sana, kariernya makin menanjak.

Ongen kembali mengikuti pertandingan dan kemudian berhasil menumbangkan Jufry Kakahure pada 6 April 2019 di Jakarta.

Tidak berhenti sampai disitu, Ongen pun untuk pertama kalinya meraih gelar internasional setelah mengalahkan Nanthawat Maolichat asal Thailand, dalam laga yang digelar di Singapura pada 7 September 2019.

Ia berhasil meraih gelar versi WBC Asian Boxing Council Continental.

Dari sana, Ongen tak mau berpuas diri.

Ia kembali mengikuti laga dan menjadi juara dunia versi IBA (International Boxing Association) setelah mengalahkan petinju Filipina bernama Marco Demecillo di Jawa Timur pada 17 November 2019 pada pertarungan profesionalnya yang ke-8.

Dengan raihan prestasi itu, Ongen Sanoksiwi mencatatkan diri sebagai petinju profesional Indonesia tercepat yang menjadi juara dunia pada masanya.

Dilansir Surya Militer dari instagram @militer.udara, Ongen Saknosiwi juga memetik kemenangan di MPRO Evolution Fight Series 2022.

Setelah ia memukul jatuh petinju asal Thailand, Jirawat Thammachot di ronde kedua.

Pertandingan tersebut diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Kemenangan itu membuat Ongen Saknosiwi memperpanjang rekor manisnya dalam kompetisi tinju profesional, dimana Ongen Saknosiwi kini tak terkalahkan dalam sembilan pertarungan sepanjang karier profesional.

Dia pun mengantongi rekor tujuh kemenangan KO.

Terbaru, Ongen Saknosiwi baru saja mendapatkan sabuk WBA South.

Kemenangannya tersebut menambah sejumlah penghargaan dan gelar yang ia miliki saat ini.

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/Surya.co.id/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved