Profil Annar Sampetoding, Dekat dengan Presiden PKS, Menyerahkan Diri Walau Bukan DPO Uang Palsu UIN

Annar Sampetoding (Annar Salahuddin Sampetoding) adalah pengusaha yang dekat dengan Presiden PKS danmenyerahkan diri terkait kasus uang palsu UIN.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Tribun Timur
Profil Annar Sampetoding, Dekat dengan Presiden PKS, Menyerahkan Diri Walau Bukan DPO Uang Palsu UIN 

"Saya tahu persis yang bersangkutan (ASS) berpendidikan dan patuh hukum sehingga saya minta tolong kooperatif," tegas Reonald Simanjuntak.

Ia menegaskan, jika ASS tidak memenuhi panggilan penyidik maka sesuai aturan akan dijemput paksa.

"Kalau aturannya adalah panggilan pertama tidak datang panggilan kedua pun bisa kami jemput paksa. Dengan surat perintah membawa. Tetapi kami berharap beliau (ASS) lebih kooperatif," ucapnya

Keterangan ASS dianggap penting oleh  untuk memenuhi kebutuhan penyidik dalam kasus sindikat uang palsu tersebut.

"Tolong hadir dan berikan keterangan yang kami butuhkan dalam pemeriksaan ini," jelasnya.

Dia menyebutkan, ASS tidak termasuk daftar pencarian orang (DPO). Dia disebut diluar dari tiga terduga pelaku yang telah ditetapkan DPO.

"Masih sama seperti kemarin 3 DPO. ASS ini belum DPO. Jadi ASS ini di luar dari 3 orang DPO," jelasnya.

Sementara ketiga  DPO sindikat uang palsu ini dua di antaranya sudah dikantongi identitasnya oleh polisi.

"3 DPO ini masih dalam pengejaran," pungkasnya.

Sosok ASS dikabarkan seorang pengusaha itu disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

Rumah tersebut adalah milik ASS.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12) siang.

Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar

Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved