Penemuan Mayat di Desa Paku

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Agun yang Jazadnya Ditemukan Dalam Pipa Pembuangan Air PT Jintong

Untuk mengungkap kematian Agun Kurniadi yang jazadnya ditemukan dalam pipa air, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk rekan kerja korban

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
HO/Istimewa
Korban bernama Agun Kurniadi (31) warga Kota Pangkalpinang yang ditemukan tewas di dalam pipa saluran air PT Jintong di Desa Paku, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (15/1/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Aparat kepolisian dari Polsek Payung telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab kematian pria bernama Agun Kurniadi (31) warga Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

Jenazah Agun Kurniadi ditemukan tewas dengan kondisi sudah membusuk dan sebagian tubuhnya masuk ke dalam pipa saluran air di wilah kerja PT Jintong, Dusun Air Semut, Desa Paku, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (15/1/2025).

Penyebab pasti kematian Agun Kurniadi masih diselidiki aparat kepolisian. Diduga ia tewas karena mengalami kecelakaan kerja.

Baca juga: Mayat Pria di Dalam Pipa Air Perusahaan Tambang Timah di Desa Paku Diketahui Bernama Agun Kurniadi

Kapolsek Payung, Iptu Marto Sudomo mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi mata yang juga merupakan rekan kerja korban.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap rekan kerja korban,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (15/1/2025) malam.

Aparat kepolisian dari Polsek Payung ketika melakukan evakuasi penemuan mayat di dalam saluran pipa pembuangan milik PT Jintong, Rabu (15/1/2025). Diketahui korban bernama Agun Kurniadi (31) warga Kota Pangkalpinang.
Aparat kepolisian dari Polsek Payung ketika melakukan evakuasi penemuan mayat di dalam saluran pipa pembuangan milik PT Jintong, Rabu (15/1/2025). Diketahui korban bernama Agun Kurniadi (31) warga Kota Pangkalpinang. ((Istimewa))

Marto Sudomo membeberkan berdasarkan keterangan rekan kerja korban bernama Rosdi, korban terakhir terlihat pada Jumat (10/1/2025) kemarin sekitar pukul 06.00 Wib.

Pada hari itu Rosdi diminta untuk menemani korban bekerja, karena rekan kerja korban bernama Ijong tengah pulang ke Kota Palembang.

Diketahui kondisi cuaca saat itu dalam kondisi hujan deras. Saat itu Rosdi melihat korban berjalan menuju ke arah bendungan untuk membersihkan atau melancarkan saluran air yang tersumbat.

Akan tetapi, pada sore harinya sekitar pukul 17.00 Wib Rosdi kembali ke asrama milik korban dan korban tidak ada di sana.

Baca juga: Breaking News: Heboh di Desa Paku, Warga Temukan Mayat Pria di Saluran Air

Bahkan Rosdi sempat menunggu kepulangan korban sampai sekitar pukul 21.00 Wib. Sayangnya korban tak kunjung pulang ke asrama tersebut.

Tanpa menaruh rasa curiga Rosdi kembali ke asrama miliknya yang berada di tempat lain. Dikarenakan Rosdi hanya membantu menemani korban saat bekerja yang merupakan permintaan Ijong.

Rosdi sempat menghubungi rekan kerja korban untuk melaporkan bahwa korban belum kembali ke asrama.

“Pada hari Sabtu (11/1) Rosdi kembali ke mes Korban, tetapi korban tidak terlihat atau kembali di mes tersebut,” papar Marto Sudomo.

Evakuasi jenazah Agun Kurniadi yang ditemukan tewas di dalam pipa air di perusahaan tambang timah di Desa Paku, Bangka Selatan, Rabu (15/1/2025)
Evakuasi jenazah Agun Kurniadi yang ditemukan tewas di dalam pipa air di perusahaan tambang timah di Desa Paku, Bangka Selatan, Rabu (15/1/2025) (IST)

Adapun adanya peristiwa itu lanjut dia, memang tidak dilaporkan kepada pimpinan. Pasalnya, dalam kesehariannya korban kerap jarang berada di asrama.

Sehingga rekan kerja korban tidak menaruh kecurigaan sehingga tidak melaporkannya. Diketahui korban baru bergabung kerja selama enam bulan dan tidak pernah melihat adanya gangguan kesehatan.

Barulah pada Senin (13/1) Ijong melapor kepada keluarga Agun, diketahui korban tidak ada lagi masuk kerja.

Lalu, keluarga korban memerintahkan rekan kerjanya mencari keberadaan korban di sekitar lokasi. Termasuk melacak keberadaan nomor handphone korban akan tetapi tidak ditemukan.

Sampai akhirnya korban dilaporkan hilang oleh anggota keluarganya pada Rabu (15/1/2025) pagi. Diketahui korban bekerja di PT Jintong yang ada di Dusun Air Semut, Desa Paku sejak Selasa (7/1/2025) sejak itu korban tidak bisa dihubungi.

Usai menerima laporan tersebut pihaknya langsung mendatangi dan memeriksa keberadaan korban. Setelah melakukan penelusuran dan pemeriksaan di lokasi anggota melihat benda mencurigakan di kolam penampungan PT. Jintong.

“Setelah didekati benda tersebut ternyata bagian tubuh manusia yang saat itu sudah dikerubungi lalat. Posisinya sebagian tubuh berada di dalam pipa saluran pembuangan air,” paparnya.

Dilakukan Evakuasi Menggunakan Alat Berat

Setelah korban ditemukan pihaknya langsung melakukan proses evakuasi. Proses tersebut membutuhkan waktu cukup lama dikarenakan posisi sebagian tubuh mayat tersangkut di dalam pipa pembuangan.

Hingga sekitar pukul 17.00 Wib proses evakuasi tubuh mayat berhasil dilakukan. Keluarga korban yang ikut dalam proses tersebut meyakini bahwa mayat itu merupakan anggota keluarganya.

Sampai kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kriopanting guna dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan sementara terdapat beberapa luka lebam pada seluruh tubuh korban.

Paling banyak pada bagian punggung hingga ujung kaki. Tidak hanya itu, wajah korban juga sudah mulai tampak hancur.

Begitu pula terdapat luka di pada kaki kiri dan kulit tangan kiri sudah mulai terkelupas.

“Memang sudah terjadi pembusukan pada seluruh tubuh. Diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari 36 jam atau tiga hari,” jelas Marto Sudomo.

Di sisi lain sambung dia, PT. Jintong merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan pengolahan timah.

PT Jintong sudah tidak beroperasional sejak tahun 2019 dan terdapat dua orang  yang bertugas untuk menjaga aset perusahaan tersebut.

Atas penemuan mayat tersebut pihaknya telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta pihak perusahaan terkait kematian korban.

“Kematian korban merupakan bagian tanggung jawab dari PT. Jintong selaku pemberi kerja,” ucapnya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved