Berita Pangkalpinang
Pelaksaan Program MBG, Pemkot Pangkalpinang Masih Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat
Pj Wali Kota Pangkalpinang, Unu Ibnudin mengatakan pihaknya belum menerima keputusan dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan program MBG
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, hingga kini masih menunggu kejelasan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak sekolah serta kelompok rentan lainnya guna mengatasi masalah kelaparan, kekurangan gizi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Unu Ibnudin, mengungkapkan pihaknya belum menerima keputusan resmi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan lebih lanjut program ini.
"Hingga saat ini, kita masih menunggu keputusan dari pusat. Belum ada juknis khusus yang diterima untuk Kota Pangkalpinang," ujar Unu kepada Bangkapos.com, Selasa (21/1/2025).
Namun sebelumnya, pada Desember lalu, Pemerintah Kota Pangkalpinang telah melaksanakan uji coba pembagian makanan bergizi gratis kepada 10 sekolah SD dan SMP menggunakan APBD.
Unu menjelaskan, pelaksanaan program di tingkat daerah masih akan bergantung pada arahan pemerintah pusat, termasuk skema alokasi anggaran untuk pembiayaan program tersebut.
"Skemanya seperti apa nanti akan kita rapatkan terlebih dahulu. Saat ini, intinya, kami masih menunggu petunjuk langsung dan alokasi anggaran dari pusat," tambahnya.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu janji utama Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Program ini dirancang untuk menyediakan makanan yang memenuhi standar gizi, termasuk kebutuhan protein, vitamin, mineral, dan energi, guna memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang mereka.
Sasaran utama program ini adalah pelajar di sekolah-sekolah atau anak-anak di komunitas yang belum memiliki akses memadai terhadap makanan bergizi.
Dengan fokus pada pemberantasan kelaparan dan gizi buruk, program ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
Meski demikian, pelaksanaan program ini di berbagai daerah masih memerlukan koordinasi intensif antara pemerintah pusat dan daerah.
Kota Pangkalpinang sendiri, yang telah memulai langkah awal program ini pada Desember 2024, kini menanti kelanjutan distribusi di tahun 2025.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
Puluhan Mahasiswa Datangi Mapolda Babel |
![]() |
---|
16 Tuntutan Mahasiswa Menggema di DPRD Babel, Dari Isu Nasional hingga Batu Beriga |
![]() |
---|
Mahasiswa BEM Babel Gelar Aksi di DPRD, Tabur Racun Tikus hingga Bakar Poster Puan Maharani |
![]() |
---|
Pusat Perbelanjaan BTC Pangkalpinang Lesu, Banyak Pedagang 'Gulung Tikar' |
![]() |
---|
Sambut Hari Kejaksaan RI, Kejari Pangkalpinang Gelar Donor Darah Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.