Berita Bangka Selatan
BSIP Dorong Transformasi Lahan Eks Tambang Timah di Basel, Dukung Wujudkan Swasembada Pangan
Transformasi ini sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Diharapkan dapat mengatasi persoalan ...
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian mendorong upaya alih fungsi lahan bekas tambang pasir timah menjadi area pertanian yang produktif. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan stok pangan nasional dalam menghadapi tantangan krisis pangan global. Sekaligus mewujudkan program swasembada pangan, khususnya padi dan jagung yang saat ini menjadi target pemerintah pusat.
Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Veteriner, Fery Fahruddin Munier mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan khususnya Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan maupun Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk bisa memanfaatkan lahan eks tambang timah menjadi area pertanian. Transformasi ini sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Diharapkan dapat mengatasi persoalan lingkungan akibat aktivitas tambang.
“Saya sudah bicara dengan pak bupati dan ibu wakil bupati Bangka Selatan. Kenapa kita tidak memaksimalkan lahan-lahannya eks tambang timah (Untuk kawasan pertanian),” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (27/1/2025).
Fery menyebut untuk mewujudkan swasembada pangan khususnya jagung, Kabupaten Bangka Selatan diberikan target seluas 3.000 hektare. Target tersebut dapat diwujudkan apabila bisa memanfaatkan lahan bekas tambang timah. Pasalnya, tanaman jagung memiliki sifat toleran jika ditanam di kawasan bekas tambang timah. Hanya perlu ditambah pupuk serta bahan-bahan organik mulai dari bekas tandan kelapa sawit, brangkasan maupun tankos kelapa sawit.
Tidak hanya itu, benih jagung yang ditanam dalam mewujudkan program swasembada pangan diklaim lebih optimal. Karena merupakan bibit unggul dan bisa dikembangkan hingga lima kali penggunaan. Termasuk pula pengembangan penanaman padi gogo yang mencapai luas hingga 2.000 hektare khusus di Kabupaten Bangka Selatan. Sementara secara umum se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung targetnya mencapai 16.000 hektare.
“Pengembangan padi gogo kita baru persiapan lahan dan seterusnya. Paling penting optimasi lahan itu memanfaatkan penanaman lahan di luar musim yang dilakukan oleh petani,” jelas Fery.
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya juga turut menggerakan petani milenial untuk memperkuat sektor pertanian dengan sistem modernisasi. Perlu dilibatkannya kaum milenial dalam proses produksi pertanian agar mereka dapat berkontribusi secara aktif dan kreatif. Untuk di Kabupaten Bangka Selatan pelibatan petani milenial akan terus ditingkatkan, karena memiliki brigade pangan cukup banyak mencapai 33 brigade pangan. Sementara di daerah lain hanya sebanyak tujuh hingga sembilan brigade pangan.
Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian akan terus mendukung mulai dari penyediaan benih, pupuk, peralatan pertanian dan sebagainya. Termasuk penyediaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dengan target 200 hektare lahan bisa diolah oleh lima orang petani milenial. Sembari melakukan normalisasi lahan sawah dan perbaikan jaringan irigasi. Utamanya di Desa Rias, Kecamatan Toboali dan Desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar.
“Ke depan kita bisa memaksimalkan menanam padi untuk olah di luar musim tanam kebiasaan petani. Misalnya satu kali tanam, kita ambil musim kedua dan ketiga. Kalau dua kali tanah berarti musim ketiganya,” urainya.
Meskipun demikian kata Fery Fahruddin Munier, pihaknya akan tetap membantu petani reguler dalam pengolahan lahan secara komersialisasi. Termasuk dalam penentuan biaya produksi maupun biaya operasional. Dengan target dapat mendongkrak pertumbuhan pertanaman padi di wilayah Kabupaten Bangka Selatan. Karena di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Selatan merupakan kawasan sentra pangan. Dengan melibatkan TNI untuk penanaman padi gogo dan Polri dalam penanaman jagung.
“Kita juga bekerja sama juga dengan para petani dan dukungan dari pemerintah daerah,” ucap Fery. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Sepasang Kekasih di Bangka Selatan Nekat Minum Racun, Cinta Tragis Berujung Duka |
![]() |
---|
Jaga Kelestarian Laut, Polres Bangka Selatan Bersih-bersih Pantai |
![]() |
---|
Sepasang Kekasih di Bangka Selatan Coba Mengakhiri Hidup dengan Cara Minum Racun Rumput |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Ajak Keterlibatan Dunia Usaha dalam Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Pemkab Basel Genjot Produksi Padi di Desa Fajar Indah, Potensi Sawah Capai 450 Hektare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.