Buaya Terkam Bocah
Basarnas Turunkan Drone hingga Alat Setrum 1.000 Volt untuk Cari Korban Diterkam Buaya
Berbagai upaya telah dilakukan tigab, untuk melakukan pencarian terhadap korban mulai dari hari pertama sampai kedua
Penulis: Adi Saputra | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tim gabungan (tigab) Basarnas, Ditpolairud Polda Bangka Belitung (Babel), Satpolairud Polresta Pangkalpinang dan Bangka, Laskar Sekaban hingga BPBD Bangka.
Terus melakukan pencarian terhadap korban diterkam buaya di sungai muara Pangkalbalam, dengan menyusuri sungai menggunakan perahu karet di hari kedua pasca kejadian, Senin (3/2/2025).
"Untuk proses SAR gabungan ini masih melakukan pencarian, masih belum ada tanda-tanda penemuan korban. Bahkan, buayanya hari ini tidak terlihat, beda dengan seperti kemarin sempat terlihat dan korban masih berada dimulut buaya sempat terlepas terus diterkam lagi," kata Dantim Basarnas Pangkalpinang Sufani.
Diakuinya berbagai upaya telah dilakukan tigab, untuk melakukan pencarian terhadap korban mulai dari hari pertama sampai kedua, meskipun korban masih belum ditemukan dan tigab terus berupaya.
"Upaya yang kita lakukan, kita sudah menggunakan drone karena kalau malam hari lebih jelas pergerakkan buaya tersebut terus kita sediakan alat setrum yang 1.000 volt dan sebagian untuk keselamatan tombak itu gunakan," ucapnya.
"Termasuk perahu karet banyak kita gunakan, mulai dari milik Basarnas, Ditpolairud, Satpolairud Polesta, Bangka hingga milik Laskar Sekaban untuk mencari korban," jelas Sufani.
Dirinya juga menyebutkan, ada kemungkinan korban setelah diterkam buaya terbawa arus alur muara hingga tigab belum menemukan korban sampai sekarang.
"Kendala sampai sekarang tidak ada, kalau terbawa arus kemungkinan ada. Jadi, korban terlepas dari mulut buaya dan mungkin bisa terbawa arus sungai. Cuman kita takutkan korban masih berada dimulut buaya, semakin digigit dan semakin habis tubuh korban oleh buaya," bebernya.
Lebih lanjut Sufani menambahkan, lokasi atau sungai muara Pangkalbalam ini bisa dikatakan rawan kemunculan dan tempat buaya sering bermunculan dengan berbagai ukuran muncul.
"Disini dikatakan rawan itu rawan, jadi buaya itu hampir setiap hari terlihat dengan bentuk berbeda mulai dari ukuran kecil hingga besar dan besar sekali," kata Sufani.
"Untuk perkiraan buaya yang memakan korban ini, kurang lebih berukuran 3 meter dan tigab sempat melihat buaya membawa korban muncul di hari pertama sampai 5 kali," sebutnya.
Untuk proses pencarian terhadap korban bernama Tina Ramadani (8), disekitar sungai muara Pangkalbalam oleh tigab dihari kedua.
Dari pantauan Bangkapos.com hingga pukul 13.00 WIB, tigab masih melakukan pencarian dan korban belum ditemukan.
(Bangkapos.com/Adi Saputra)
Keluarga Langsung Makamkan Jenazah Korban Diterkam Buaya di TPU Kelurahan Ampui |
![]() |
---|
Teman Satu Kelas Thina Ikut Antarkan Jenazah ke Kuburan hingga Tanam Surat di Pemakaman |
![]() |
---|
Jasad Thina Ditemukan Nelayan Kepiting, Ada Luka Gigitan di Kaki Kiri |
![]() |
---|
Jerit Pilu Ibunda Thina Ramadhani Korban Terkaman Buaya saat Menyambut Jenazah |
![]() |
---|
Thina Korban Diterkam Buaya Ditemukan, Ayah Thina Ucapkan Terima Kasih Kepada Basarnas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.